Selasa, 25 Maret 2025

Kapolrestabes Medan Sebut Tawuran, 3C dan Premanisme Jadi PR

Roy Surya D Damanik - Minggu, 09 Februari 2025 16:15 WIB
126 view
Kapolrestabes Medan Sebut Tawuran, 3C dan Premanisme Jadi PR
Foto Dok/Polrestabes
BERI PENGARAHAN: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memberikan pemgarahan kepada anggotanya di Mapolsek Pancurbatu, Sabtu (8/02/2025).
Medan (harianSIB.com)
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengakui Kota Medan belum sepenuhnya bebas dari aksi tawuran, kejahatan seperti curat, curas dan curanmor (3C) hingga aksi premanisme.

Menurutnya hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan jajaran Polrestabes Medan demi terwujudkan kota yang indah dan bebas dari kejahatan atau kriminalitas menjadi kota yang kondusif.

"Yang masih menjadi hal tidak nyaman bagi masyarakat adalah, tawuran, 3C serta premanisme. Itu tentu jadi PR kita bersama. Di satu sisi, Polrestabes Medan telah melakukan langkah preemtif dengan melibatkan fungsi Binmas untuk mengantisipasi kejahatan dengan melakukan sosialisasi tentang bahaya kejahatan," ungkap Kombes Pol Gidion saat memimpin apel di Mapolsek Pancurbatu, Sabtu (8/02/2025) malam.

Baca Juga:

Selain itu sambungnya, Polrestabes Medan juga telah melakukan langkah preventif yang dilakukan oleh Sabhara dan Intelkam untuk mencegah kejahatan seperti patroli di daerah rawan kejahatan dan penyelidikan terhadap rencana kejahatan. Namun di sisi lain faktanya, masih banyak masyarakat Kota Medan yang merasa kurang nyaman dengan aksi-kasi seperti tawuran, kejahatan 3C dan aksi premanisme.

"Ini proses yang tidak akan pernah berakhir. Proses ini harus dilakukan dengan pemolisian. Sebab pemolisian itu harus dilakukan setiap detik, itulah pemolisian yang sesungguhnya," ujar Kapolrestabes.

Baca Juga:

Menurut Gidion, kegiatan patroli preventif strike yang dilakukan jajarannya bersama Sat Brimob serta Dit Samapta Polda Sumut harus nampak dan harus dapat dirasakan dampaknya.

"Kita melakukan kegiatan kalau tidak dapat dirasakan oleh masyarakat, maka kita harus evaluasi. Kehadiran kita di tengah masyarakat tentu sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat. Beberapa kali saya melaksanakan sapa warga di beberapa Pos Kamling, lingkungan-lingkungan, selalu yang ditunggu-tunggu adalah patroli dari kepolisian. Jadi kehadiran rekan-rekan dalam bentuk patroli itu menjadi sesuatu yang dinanti oleh masyarakat," harapnya.

Karena itu masih disampaikan Kapolrestabes, patroli kegiatannya rutin, tetapi personel sendiri yang harus menghiasi dengan dinamikanya. Kalau hasil patroli kemudian secara kualitatif aman dan terkendali, rasanya biasa saja. Tapi patroli yang dilakukan harus menemukan obyek yang selama ini menjadi keresahan masyarakat, baik anak-anak tawuran, menggunakan sepeda motor tidak pada tempatnya yang kemudian orang mempersepsikan sebagai geng motor, membawa senjata tajam dan narkoba.

"Tindakan inilah yang diinginkan oleh pimpinan. Mudah-mudahan rekan semua tidak bosan dengan kegiatan ini. Karena itu rekan-rekan sendiri yang harus menumbuhkan dinamikanya sehingga bisa menikmati prosesnya," katanya.

Di penghujung amanatnya, Kapolrestabes meminta personelnya untuk menjaga kekompakan, kedisiplinan, terutama dalam menggunakan senjata api maupun dalam penggunaan alat-alat kepolisian seperti tongkat dan sebagainya sehingga tidak menimbulkan kontraproduktif di tengah masyarakat.

"Saya yakin dan percaya rekan-rekan bisa melaksanakan dengan baik. Semangat dan menerima penugasan ini dengan gembira. Karena dinamikanya, kegiatan apel dan patroli merupakan kegiatan yang dinanti oleh masyarakat terutama pada hari minggu atau hari libur," ucap Kapolrestabes.

Terakhir Gidion mengimbau para pimpinan unit agar mengatur ritme penugasan supaya tidak tumpang tindih, sehingga 24 jam masyarakat dapat terlayani dengan baik.

"Jam berapapun kantor polisi harus tetap buka. Tidak ada alasan untuk tutup atau ketidaktersediaan anggota," pungkasnya.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru