Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 20 Juni 2025
Prof. Jon Piter Sinaga:

Bela Negara Harus Sentuh Perut Rakyat dan Masa Depan Anak Bangsa

Piktor M Sinaga - Jumat, 23 Mei 2025 09:38 WIB
493 view
Bela Negara Harus Sentuh Perut Rakyat dan Masa Depan Anak Bangsa
Foto: SNN/dok FKBNI
Forum Komunikasi Bela Negara Indonesia (FKBNI) memperkuat sinergi strategis dengan LLDikti Wilayah I Sumut dan BNNP Sumut. Prof. Dr. Jon Piter Sinaga (baju putih), Ketua Umum FKBNI sekaligus Ketua Pengarah Simposium, dalam pertemuan koordinasi yang berlan
Medan(harianSIB.com)

Menjelang Simposium Nasional Bela Negara 2025 yang akan digelar pada 18–19 Juni di Medan, Forum Komunikasi Bela Negara Indonesia (FKBNI) memperkuat sinergi strategis dengan LLDikti Wilayah I Sumut dan BNNP Sumut. Agenda ini dipimpin Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, Ketua Umum FKBNI sekaligus Ketua Pengarah Simposium, dalam pertemuan koordinasi yang berlangsung di D Easy Eats, Medan.

Demikian dikatakan Prof Dr Jon Piter Sinaga kepada wartawan di Medan,Kamis (22/5/2025).

Baca Juga:

Prof. Sinaga menekankan bahwa bela negara harus bertransformasi menjadi gerakan humanis yang menjawab tantangan nyata bangsa seperti krisis pangan, gizi buruk, narkotika, dan kemerosotan nilai sosial.

"Bela negara bukan lagi soal senjata, tapi soal menyentuh perut rakyat, menjaga kesehatan anak-anak, dan menumbuhkan semangat gotong royong," ujar Prof. Sinaga.

Baca Juga:

Simposium bertajuk "Bela Negara Humanis: Ketangguhan Bangsa di Era Dinamika Global" ini akan mengangkat enam isu utama: ketahanan pangan dan gizi, pendidikan karakter humanis, kesehatan mental, kesadaran hukum dan etika, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, serta P4GN dan rehabilitasi sosial.

Brigjen Pol Toga H. Panjaitan, Kepala BNNP Sumut sekaligus ketua panitia, menegaskan komitmennya untuk menjadikan P4GN sebagai integral dari bela negara.

"Kita tak bisa bicara ketahanan bangsa jika generasi muda rusak karena narkoba. Bela negara adalah menyelamatkan masa depan," tegasnya.

Sementara itu, LLDikti Wilayah I siap mendorong peran aktif kampus sebagai pusat penyadaran bela negara berbasis akademik dan karakter.

Hasil simposium akan dirumuskan dalam "Deklarasi Medan", sebagai acuan nasional dalam pembangunan ketahanan bangsa berbasis nilai-nilai kemanusiaan. FKBNI berharap gerakan ini terus berkembang melampaui forum akademik menuju aksi nyata yang menyentuh akar rumput."Ini bukan sekadar simposium. Ini adalah gerakan kebangkitan bela negara yang berpihak pada rakyat," ujar Prof. Sinaga.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru