Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025

Cegah Wabah ASF, Pantur Banjarnahor Minta Gubernur Sumut Alokasikan Dana Vaksin Flu Babi

Firdaus Peranginangin - Minggu, 15 Juni 2025 14:50 WIB
1.796 view
Cegah Wabah ASF, Pantur Banjarnahor Minta Gubernur Sumut Alokasikan Dana Vaksin Flu Babi
(Foto harianSIB.com/Firdaus)
Pantur Banjarnahor.
Medan (harianSIB.com)

Anggota DPRD Sumut, Pantur Banjarnahor, meminta Gubernur Sumatera Utara serta para bupati/wali kota untuk segera mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin flu babi (Avac ASF Live) asal Vietnam melalui APBD provinsi dan kabupaten/kota. Langkah ini dinilai mendesak untuk menyelamatkan populasi ternak babi di Sumut yang terus terancam oleh virus ASF (African Swine Fever).

"Pengadaan vaksin flu babi ini sangat mendesak, untuk menyelamatkan ternak masyarakat maupun perusahaan yang terus mengalami kematian massal akibat ASF," ujar Pantur kepada wartawan di Medan, Minggu (15/6/2025).

Pantur menegaskan, bahwa Avac ASF Live merupakan satu-satunya vaksin ASF yang telah mendapat izin resmi dari Kementerian Pertanian melalui surat keputusan No. 3693/KPTS/PK.350/FI.04/2025 tertanggal 23 April 2025.

Baca Juga:

"Vaksin ini telah diuji dan terbukti efektif di Vietnam, yang kini menggunakannya secara nasional. Setelah Filipina dan Nigeria, Indonesia menjadi negara ketiga tujuan ekspor vaksin ini. Vaksin diberikan pada babi berusia minimal empat minggu dengan dosis tunggal yang memberikan perlindungan hingga lima bulan," jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa vaksin ini hanya boleh diberikan pada babi yang sehat, dan harus disuntikkan dalam waktu maksimal dua jam setelah dilarutkan. Masa berlaku vaksin adalah dua tahun sejak tanggal produksi.

Baca Juga:

Namun demikian, Pantur mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur vaksin ilegal (aspal) yang beredar di pasaran karena dapat menimbulkan mutasi virus, wabah baru, atau kontaminasi biologis yang membahayakan.

"Meski vaksin tersedia, biosekuriti tetap penting. Hindari kontak fisik dengan babi terinfeksi. Pengalaman dari wabah ASF dan Covid-19 menunjukkan bahwa virus bisa terus bermutasi," tambahnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti pentingnya langkah cepat dari Pemprov dan Pemkab/Pemko, untuk menghindari kerugian peternak yang terus terjadi. Jika vaksin Vietnam terbukti efektif, maka kerja sama dan percepatan legalisasi penggunaannya di Indonesia harus segera dilakukan.

Virus ASF, lanjut Pantur, telah memukul ribuan peternak di Sumut, termasuk di Deliserdang, Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan, Samosir, Karo, dan Dairi. Kondisi ini tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga mengancam budaya lokal yang lekat dengan konsumsi daging babi.

Untuk itu, Pantur mendorong sinergi antara Pemprov Sumut, Kementerian Pertanian, dan Balitvet guna mempercepat uji coba vaksin dan membangun sistem pengendalian penyakit yang komprehensif.

"Jangan biarkan peternak berjuang sendiri. Pemprov harus segera bergerak cepat mengalokasikan anggaran vaksin. Vaksin ini sudah terbukti efektif dan layak diperjuangkan legalisasinya untuk digunakan secara luas di Sumut," tutup Pantur.(*).

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru