Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025

IDAI Sumut Apresiasi Percepatan Pembangunan SPPG

Leo Bastari Bukit - Jumat, 20 Juni 2025 20:27 WIB
143 view
IDAI Sumut Apresiasi Percepatan Pembangunan SPPG
(Foto: Dok/Forwakes)
dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K).
Medan(harianSIB.com)
Ikatan Dokter Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara (IDAI Sumut) mengapresiasi langkah strategis Pemerintah Provinsi Sumut bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang mendorong percepatan pengadaan lahan untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Keberadaan SPPG dinilai sangat penting sebagai infrastruktur pendukung utama dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah guna menekan angka gizi buruk dan stunting di daerah.

Ketua IDAI Sumut, dr Rizky Adriansyah, menyatakan, program MBG merupakan terobosan penting yang menyentuh langsung akar persoalan gizi anak. Menurutnya, penyediaan makanan bergizi secara gratis yang terencana dan terstandar diharapkan dapat meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak-anak di Sumut secara signifikan.

Baca Juga:

"IDAI Sumut sangat mengapresiasi langkah pemerintah dan BGN yang begitu responsif terhadap isu gizi anak. Percepatan pengadaan lahan untuk SPPG adalah wujud nyata komitmen bersama dalam memerangi stunting dan permasalahan gizi yang masih menjadi tantangan di banyak daerah," ujar dr Rizky, Jumat (20/6/2025).

Ia menekankan, SPPG tidak hanya berfungsi sebagai tempat distribusi makanan sehat, tetapi juga harus menjadi pusat edukasi gizi dan layanan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.

Baca Juga:

IDAI Sumut, kata Rizky, siap bersinergi dengan memberikan masukan teknis mengenai standar makanan bergizi serta ikut dalam proses monitoring kesehatan anak.

"Pelibatan dokter spesialis anak dalam program ini sangat penting. Tidak hanya untuk mendeteksi dini risiko gizi buruk dan stunting, tetapi juga untuk memberikan edukasi yang tepat kepada orang tua dan pihak sekolah mengenai pola makan sehat, sanitasi dan perawatan kesehatan anak," jelasnya.

IDAI Sumut juga mengusulkan agar pelaksanaan program MBG terintegrasi dengan layanan kesehatan primer seperti Posyandu dan Puskesmas. Integrasi ini dinilai penting untuk memperkuat sistem rujukan dan memungkinkan intervensi cepat jika ditemukan anak dengan status gizi buruk atau indikasi stunting.

"Langkah ini harus dipandang bukan sekadar bantuan makanan, tetapi sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan produktif," tambahnya.

Sebagai organisasi profesi yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan anak, IDAI Sumut berharap seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum dapat bersatu mendukung suksesnya program MBG.

"Dengan kolaborasi yang kuat dan perencanaan yang matang, kami optimis Sumut mampu menurunkan angka stunting secara signifikan dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," pungkas Rizky. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru