Umumnya jika seseorang ditanya apakah tujuan hidupnya, jawaban secara singkat biasanya adalah ingin hidup bahagia dan sejahtera. Demikianlah, semua orang termasuk kita, umumnya menginginkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Ajaran agama mengajarkan kita jalan menuju kebahagiaan dan kesejahteraan, tak terkecuali ajaran Buddha. Ketika kita berbicara tentang kebahagiaan dalam kehidupan ini, kebahagiaan tidak terlepas dari bagaimana kita membangun keseimbangan dalam kehidupan.
Keseimbangan menjadi hal yang sulit dipahami saat ini, gempuran kemajuan teknologi yang bertujuan untuk membuat hidup lebih mudah, dan memberi harapan masyarakat memiliki waktu ruang lebih banyak justru tidak sedikit yang justru menimbulkan kerumitan. Perubahan ini mempengaruhi pekerjaan kita, dengan harapan atasan kita semakin meningkat bahwa pekerjaaan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dengan teknologi yang ada.
Kita memiliki 168 jam dalam seminggu untuk tidur, bekerja, istirahat, bersama orang-orang terkasih dan mengejar minat pribadi. Namun, saat ini sebagian besar orang kita mengeluh tidak dapat mengikuti tingkat persaingan yang telah mencuri banyak waktu berharga mereka. Tidak lagi cukup untuk merenungkan bagaimana hal ini terjadi dan berbicara tentang "hari baik" ketika hidup lebih mudah dan hari-hari tidak lebih panjang.
Kita perlu mengidentifikasi bagaimana keseimbangan itu cocok bagi kita karena berbeda dari seseorang dengan yang lain, upaya untuk mendapatkan kembali sebagian dari waktu kita, dan menemukan lebih banyak keseimbangan sehingga kita dapat benar-benar hadir dengan nyaman di semua bidang kehidupan kita yang berbeda. Jangan sampai, kita akhirnya tersadarkan atas ketidakseimbangan ini ketika telah kehilangan keluarga atau teman terdekat kita akibat minimnya waktu kebersamaan kita dengan mereka. Ketika kita tiba-tiba mengalami kehilangan sebesar ini, kita pasti menemukan diri kita berada di tempat perenungan yang mendalam. Kita baru tersadarkan ketidakkekalan dengan cara yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Coba lakukan beberapa hal kecil dimulai dari rumah untuk mendapatkan makna hidup, ambil bagian yang jujur dan bermakna. Nikmatilah kebersamaan dengan orang-orang tercinta yang menghabiskan sebagian besar waktu dengan kita. Tanya dalam diri kita bagaimana kebersamaan ini telah mendukung perjalanan kita, dan memberi makan jiwa kita dan memberikan cinta dan dukungan. Melalui perenungan ini, kita semakin menyadari betapa tidak seimbangnya hidup kita.
Berikut hal yang dapat kita manfaatkan untuk hidup lebih seimbang. Pertama, mulai dengan membuat daftar hal hal bernilai. Daftar semua nilai yang penting bagi kita, urutkanlah berdasarkan prioritas. Beberapa nilai kehidupan utama kita akan muncul yakni kebahagiaan, cinta, kebersamaan, integritas, dan spiritualitas. Nilai nilai prioritas yang telah ditentukan akan membawa kekuatan dan tempat tersendiri dalam hidup kita. Hargai nilai tersebut melalui upaya untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik melalui pekerjaan dan keberadaan kita. Pastikan kita menjalani kehidupan yang penuh dengan kemurahan hati, rasa terima kasih, rasa hormat, dan kasih sayang.
Hal berikutnya yang dapat kita lakukan adalah melihat lingkungan dalam kehidupan kita dan kenali ketidakseimbangan yang ada di setiap bidang. Ketika kita berbicara tentang lingkungan kehidupan, kita berbicara tentang diri, karier, hubungan, dan komunitas. Hal ini mencakup waktu dan minat kita, berbicara pekerjaan dan atasan kita, berbicara tentang hubungan dengan orang dicintai, baik teman maupun keluarga serta berbicara tentang partisipasi dalam komunitas lokal kita. Sekali lagi, amati lingkungan kehidupan kita, kenali seperti apa keseimbangan ideal itu dirinci dalam uraian peran kita dalam setiap lingkungan. Penting untuk menjelaskan pendekatan kita dalam menjalani, dan mempertahankan, kehidupan yang seimbang.
Misalnya, identifikasi orang-orang yang ingin kita lihat secara teratur. Berapa frekuensi yang kita inginkan untuk melihatnya dan dalam keadaan apa? Apa yang kita lakukan untuk mewujudkannya? Tujuannya di sini adalah untuk menciptakan keinginan kita pada keseimbangan yang ideal di setiap lingkungan.
Hal lainnya, jika kehidupan kita tidak seimbang, tuliskan detail seputar ketidakseimbangan dan apa yang harus dilakukan untuk menyelaraskannya.Misalnya, jika dalam karier tidak seimbang karena banyaknya tuntutan pekerjaan, pikirkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendapatkan kembali keseimbangan kita. Mungkin dengan berbicara terbuka kepada pimpinan dan mendapat dukungan solusi. Jika lingkungan kerja tidak kondusif dengan dialog seperti ini, pekerjaan yang lebih baik dapat jadi pertimbangan dengan memperhitungkan kebaikan dan keburukannya.
Kemudian mulailah menerapkan perubahan yang ingin kita lihat secara realistis dan dibutuhkan segera. Fokuslah pada satu kondisi lingkungan pada satu waktu, dan menangani satu perubahan pada satu waktu. Pilih lingkungan dan terapkan perubahan pertama dulu. Setelah merasa nyaman dengan perubahan yang dilakukan dan menjadi bagian dari "normal baru", kita dapat beralih ke perubahan berikutnya.
Mulailah dengan perubahan termudah terlebih dahulu. Mulailah membangun momentum dengan perubahan yang akan membantu kita menciptakan lebih banyak keseimbangan dengan segera. Mungkin itu mematikan TV pada jam 20:00 setiap malam sehingga kita dapat bersama keluarga, makan makanan yang lebih sehat, atau berkomitmen untuk mengunjungi orang tua setiap Minggu pagi.
Lakukan perubahan kecil yang dapat berdampak besar pada hidup kita! (a)
Sumber
: Hariansib edisi cetak