Senin, 17 Februari 2025

Rahasia Pengendalian Diri

Oleh Upa.Madyamiko Gunarko Hartoyo
Redaksi - Sabtu, 20 Februari 2021 11:45 WIB
1.911 view
Rahasia Pengendalian Diri
Internet
Ilustrasi
Pengendalian diri merupakan aspek penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Sebab musuh terbesar setiap manusia sesungguhnya tidak berada di luar diri seseorang, namun justru berada di dalam dirinya dalam bentuk kotoran batin (kilesa) yang merupakan musuh terbesar manusia. Nafsu keserakahan, kebencian, dan delusion atau kebodohan batin itulah kumpulan dari kotoran batin. Hal itulah yang menyebabkan manusia tidak memiliki rasa malu berbuat jahat (hiri) dan rasa takut akan akibat perbuatan jahatnya (ottappa).

Sebenarnya tidak ada misteri untuk "rahasia" pengendalian diri. Pemahaman tentang pengendalian diri sebenarnya hanya tentang bagaimana menggunakan akal sehat kita untuk menghindari terlalu banyak stimulasi pikiran dan hati.

Meskipun kita mencoba untuk tetap tenang menghadapi kondisi dan tantangan yang sulit, sering sekali kita tidak berhasil. Terkadang, keadaan tenang ini tidak mengikuti keinginan kita dikarenakan kita belum mengembangkan alat yang tepat untuk menjinakkan atau tidak tahu strategi yang bisa membantu. Naluri menuntun kita untuk bereaksi secara impulsif (reaksi cepat sesuai kata hati) saat kita merasa terancam. Jika kita dapat menunggu sekitar 10 menit untuk bereaksi, kita akan mampu melipatgandakan peluang untuk merespons situasi dengan tepat. Dalam hal ini, beberapa rahasia pengendalian diri menurut Buddhisme berikut ini dapat kita manfaatkan yakni jalur Buddhisme yang mengarah pada keseimbangan batin yang sangat efektif dan menjadi gaya hidup.

Pemahaman "rahasia" pengendalian diri Buddhisme yang pertama adalah terkait meditasi. Salah satu tujuan meditasi adalah melatih pikiran agar lebih tahan dan efektif dalam menghadapi gempuran gejolak emosi. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang kacau dan berharap merasakan kedamaian batin.

Umat Buddha percaya bahwa salah satu rahasia pengendalian diri adalah meditasi. Tetapi kita tidak perlu menjadi biksu atau bahkan menghabiskan banyak waktu untuk bermeditasi. Lima menit fokus pada pernapasan dan indra kita sudah cukup. Meditasi meningkatkan kesadaran diri dan menghilangkan kekuatan dari impuls.

Hal kedua yang bisa membantu pengendalian diri ternyata adalah makan. Kita mungkin terkejut mengetahui bahwa makan adalah salah satu rahasia pengendalian diri. Tetapi penganut Buddha Tibet percaya bahwa itu benar. Ketika otak Anda tidak memiliki cukup glukosa, semakin sulit bagi kita untuk berpikir jernih. Faktanya, menjaga kendali membutuhkan banyak usaha, yang membutuhkan banyak glukosa.

Studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar gula darah rendah lebih cenderung terlibat dalam perilaku kompulsif/ memaksa. Tetapi solusinya bukanlah mengonsumsi lebih banyak gula. Sebaliknya, hal itu bisa menyebabkan syok insulin yang bisa jadi kontraproduktif. Jadi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mengonsumsi protein atau kacang-kacangan dan makan setiap beberapa jam.

Mengendalikan ombak bisa mengilustrasikan cara melakukan pengendalian diri. Emosi manusia tidak statis. Emosi dan perasaan berubah terus-menerus. Jika emosi dimungkinkan untuk dibuat grafiknya, itu mungkin sesuatu seperti gelombang di lautan. Mereka mulai bangkit, mencapai titik tertingginya, dan kemudian perlahan-lahan turun, akhirnya menghilang sepenuhnya.

Penting bagi kita menyadari hal ini. Saat kita merasakan emosi yang kuat, jangan mencoba menekannya. Biarkan ia menyelesaikan siklusnya. Para ahli merekomendasikan 10 menit untuk diam sehingga kemarahan, ketakutan, atau emosi kuat lainnya memiliki waktu untuk mencapai titik tertinggi, turun, dan menghilang.

Rahasia pengendalian diri lainnya adalah olahraga. Aktivitas fisik itu sehat, karena membantu menjaga tubuh dan pikiran kita tetap bugar. Selain itu, olahraga mengurangi tingkat stres dan memberikan perasaan sejahtera secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan olahraga melepaskan neurotransmitter. Efeknya pada otak adalah perasaan tenang. Oleh karena itu, ketika kita merasa kesal atau terjebak pada emosi tertentu dan tidak menyenangkan, berolahraga sedikit pergilah berjalan-jalan. Para ahli merekomendasikan setidaknya 10 menit olahraga per hari.

Cara pengendalian berikutnya adalah tidur yang sehat. Tidur adalah kunci kesehatan mental yang baik. Kelelahan menyebabkan timbul rasa tersakiti dan intoleransi, yang sulit diabaikan atau dihindari. Jika kita tidak bisa tidur nyenyak, kemungkinan besar kita akan membiarkan emosi negatif menguasai sepenuhnya.

Masalah lainnya adalah kurang tidur mengurangi kadar glukosa ke tingkat minimum absolutnya. Itulah sebabnya banyak orang yang tidur larut malam atau menderita insomnia menginginkan kudapan dan camilan manis. Yang jelas makanan di larut malam tersebut, bagaimanapun, bukanlah pengganti untuk tidur nyenyak. Tidur nyenyak adalah salah satu elemen terpenting dari kesehatan mental yang baik.

Rahasia pengendalian diri ini tidak berguna kecuali jika kita mempraktikkannya. Kehilangan kendali dengan mudah tidak berarti kita adalah orang yang lebih tulus atau memiliki karakter yang kuat. Sebaliknya, kita hanya akan mempermalukan diri sendiri dan akan menyesalinya nanti.

U??h?navato satimato, sucikammassa nisammak?rino

Saññatassa ca dhammaj?vino, appamattassa yaso'bhiva??hati'ti.

Orang yang penuh semangat, selalu sadar, murni dalam perbuatan, memiliki pengendalian diri, hidup sesuai dengan Dhamma dan selalu waspada, maka kebahagiaan akan bertambah.

(Dhammapada syair 24)

Cobalah mempraktikkan beberapa rahasia ini! Jika kita ingin meningkatkan pengendalian diri kita, kita harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan kita. Untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian kita hendaknya terus berupaya hidup berpengendalian diri setiap saat. Selain pengendalian diri membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian, dengan pengendalian diri kita juga tak mudah terseret oleh keinginan-keinginan jahat yang akan menjadi sumber penderitaan bagi diri sendiri dan juga orang lain. Dengan hidup penuh pengendalian diri itu pula kita bisa menjaga diri sendiri di manapun berada dan bersama siapapun kita. Dengan kita hidup penuh pengendalian diri melalui kemoralan, kesadaran, pandangan terang, kesabaran, semangat, merasa puas atas yang dimiliki, tidak repot, bersahaja hidupnya, indria tenang, penuh pertimbangan, dan sopan, maka akan tercapai kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian, dan keharmonisan hidup bersama. Orang yang hidupnya penuh semangat, selalu sadar, murni dalam perbuatan, memiliki pengendalian diri, hidup sesuai dengan Dhamma dan selalu waspada maka kebahagiaan akan bertambah. (f)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru