Jumat, 18 April 2025

Menikmati Pesona Air Terjun Situmurun di Lumbanjulu

* Butuh Kapal Wisata Khas Merangkap Dermaga Apung
Redaksi - Minggu, 17 Januari 2021 11:40 WIB
1.495 view
Menikmati Pesona Air Terjun Situmurun di Lumbanjulu
Foto: Dok
AIR TERJUN SITUMURUN: Kapal penumpang wisata Danau Toba setibanya di lokasi air terjun Situmurun, Binanga Lom, Kecamatan Lumbanjulu-Toba. 
Medan (SIB)
Obyek wisata alam Danau Toba berupa Air terjun Situmurun di Desa Binanga Lom Situmurun, Kecamatan Lumbanjulu Kabupaten Toba (eks Tobasa) dinilai sangat unik dan istimewa dari aspek histori maupun topografi alam, sehingga butuh dermaga khusus berupa kapal wisata yang dimodifikasi berfungsi ganda sebagai dermaga apung di lokasi tersebut.

Konsultan pariwisata nasional Ir Jonathan Ikuten Tarigan dan praktisi publikasi wisata Geopark Kaldera Toba Jhonny Siahaan menyebutkan, lokasi sekitar air terjun Situmurun agak mustahil punya dermaga yang dibangun secara konstruksi. Selain karena kondisi air terjun yang langsung terjun (jatuh) ke danau dengan dinding tebing yang serba vertikal ke arah dalam danau, juga karena kalkulasi biaya sangat tinggi (mahal) bila membangun dermaga dengan rekayasa teknik konstruksi.

"Di antara hampir 100-an obyek air terjun yang tersebar di penjuru sekitar Danau Toba, air terjun Situmurun atau Binanga Lom ini terbilang istimewa karena satu-satunya air terjun yang curahan arusnya jatuh-terjun ke Danau Toba. Beda dengan air terjun lainnya yang pada umumnya jatuh ke lubuk atau sungai-sungai sekitar. Pesona alam dengan panorama eksotik-eksentrik ini terpaksa dinikmati langsung dari kapal pada jarak aman dari titik hempas air terjun. Kapal itulah yang jadi 'dermaga apung' untuk tempat natap, karena kita atau para turis belum tahu kapan dermaga sungguhan bisa dibangun di situ," ujar mereka kepada pers di Medan, Jumat (8/1).

Mereka mengutarakan hal itu sepulang dari Parapat sekitarnya dalam rangka peninjauan khusus objek wisata air terjun Situmurun dan beberapa obyek wisata unik-eksotik di sekitar pinggiran Danau Toba, khususnya objek-objek yang mengandung nilai histori-geologi dalam kaitan status Danau Toba sebagai objek geopark kelas dunia.

Sembari menunjukkan foto-foto dinding tebingan Danau Toba di sisi air terjun Situmurun yang merupakan fakta batu-batu lava bekas letusan Gunung Toba dulunya, Jonathan dan Jhonny secara khusus mencetuskan keunikan air terjun Situmurun dengan lokasi yang agak mustahil punya dermaga standar itu, justru menjadi sub-destinasi khas yang memang harus dinikmati dengan cara 'lain dari yang lain'.

"Dari kapal wisata yang merangkap dermaga inilah para turis menikmati pesona dan panoramanya sambil minum santai di cafe kapal, berfoto atau selfie ria, mandi-mandi atau berenang di air danau dengan terjun dari kapal dermaga apung itu, bernyanyi-nyanyi, dan sebagainya," ujar Jhonny dan rekannya Victa Valentina Manullang.

Mereka juga menambahkan hal unik air terjun dengan tiga ciri serba angka tujuh, yaitu tujuh tingkat jatuhan air dari puncak hingga ke danau, 70 meter tingginya dan 70 kilometer jaraknya dari Kota Balige. Kalau dari kota turis Parapat, obyek ini bisa ditempuh dari Pelabuhan Atsari di gerbang kota Parapat, dan Pelabuhan Tigaraja atau Ajibata di Kecamatan Ajibata dengan masa tempuh 45 menit menggunakan kapal wisata lokal berkapasitas 50 hingga 100 orang penumpang dengan biaya carter kapal mulai Rp 750.000 hingga Rp 2,5 juta, sesuai besaran kapal dan jumlah penumpang. (M04/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru