Rabu, 19 Februari 2025

Indonesia Dorong Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan, Efisien dan Kompetitif

Victor R Ambarita - Kamis, 07 November 2024 22:36 WIB
26 view
Indonesia Dorong Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan, Efisien dan Kompetitif
Foto: Dok/ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan secara virtual keynote speech dalam acara The 20th Indonesian Palm Oil Conference And 2025 Price Outlook (IPOC), Kamis (7/11/2024).
Jakarta (harianSIB.com)
Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran vital dalam industri biofuel, pangan, dan oleokimia global. Dengan kontribusi mencapai sekitar 23% dari produksi minyak nabati dunia dan 58% dari produksi minyak sawit global, industri ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan nasional, tetapi juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat.

Pemerintah terus berkomitmen agar sektor kelapa sawit berkembang secara berkelanjutan dan kompetitif, sejalan dengan prinsip ekonomi hijau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pentingnya sektor ini saat menjadi keynote speaker dalam acara The 20th Indonesian Palm Oil Conference And 2025 Price Outlook (IPOC), Kamis (7/11/2024).

Baca Juga:

"Kebijakan pangan dan energi Indonesia berfokus pada peningkatan swasembada, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memastikan keberlanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi serta tujuan lingkungan hidup," ujar Airlangga dalam keterangan persnya.

Menko Airlangga menjelaskan Indonesia saat ini tengah memperkuat kebijakan swasembada pangan dan keterjangkauan pangan, terutama untuk komoditas utama seperti beras, kedelai, dan minyak sawit.

Baca Juga:

Pada sektor energi, kebijakan biodiesel juga menjadi prioritas dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor dan mendukung bauran energi berkelanjutan.
Program biodiesel berbasis kelapa sawit, seperti B35 yang telah berjalan, akan ditingkatkan menjadi B40 pada 2025 sebagai langkah konkret mencapai energi yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai langkah penting, pemerintah juga menggalakkan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk mendukung petani kecil.
Sejak 2017, PSR telah mencakup 360.000 hektar lahan dan memberi manfaat bagi 158.000 petani. Dengan bantuan hibah ini, produktivitas kelapa sawit rakyat dapat ditingkatkan, sekaligus mendorong adopsi praktik pertanian berkelanjutan dan varietas unggul yang menghasilkan minyak sawit berkualitas tinggi.

Namun, sektor kelapa sawit Indonesia menghadapi tantangan berat di pasar global. Sejumlah regulasi terkait lingkungan yang ketat, seperti European Union Deforestation-free Regulation (EUDR), sering kali mengarah pada kritik dan kampanye negatif yang berpotensi menghambat ekspor sawit Indonesia.

Airlangga berharap konferensi ini menjadi ajang strategis untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga keberlanjutan industri sawit dan meningkatkan standar praktik yang lebih ramah lingkungan.

"Kami yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit secara signifikan di tahun-tahun mendatang," pungkas Airlangga, menutup pidatonya.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
RDG BI Pertahankan BI-Rate 5,75%

RDG BI Pertahankan BI-Rate 5,75%

Jakarta (harianSIB.com)Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa dan Rabu 1819 Februari 2025, memutuskan untuk mempertahankan