Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 25 Mei 2025

Jusuf Kalla Warning! Ekonomi Dunia Guncang, Indonesia Bisa Terdampak Serius

Redaksi - Rabu, 16 April 2025 10:56 WIB
154 view
Jusuf Kalla Warning! Ekonomi Dunia Guncang, Indonesia Bisa Terdampak Serius
Foto : You Tube
Wakil Presiden RI ke 12 Jusuf Kalla
Jakarta(harianSIB.com)

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak dalam keadaan baik. Ia menyoroti dampak perang dagang yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang turut memperparah perlambatan ekonomi global.

"Sudah jadi pengetahuan umum bahwa ekonomi dunia tengah bermasalah dan mengalami penurunan. Terakhir, kebijakan tarif yang dikeluarkan Trump meski sempat ditunda berpotensi membawa dampak luas," ujar JK dalam program Koneksi Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga:

JK yang pernah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo itu menjelaskan, bahwa tekanan terhadap perekonomian Indonesia sebenarnya sudah terjadi sebelum kebijakan tarif tinggi Trump diberlakukan kepada sejumlah mitra dagang utama AS.

Dari sisi fiskal, lanjutnya, APBN terus mengalami tekanan akibat defisit anggaran yang berkelanjutan, memicu akumulasi utang negara. Tercatat, dalam tiga bulan pertama tahun ini, realisasi defisit APBN telah mencapai Rp 104,2 triliun. Sementara itu, total penarikan utang baru untuk pembiayaan anggaran sudah menembus Rp 250 triliun.

Baca Juga:

Penarikan utang baru untuk pembiayaan anggaran itu sudah sebesar 40,6% dari target tahun ini senilai Rp 616,2 triliun. Sedangkan realisasi defisit APBN per akhir Maret 2025 senilai Rp 104,2 triliun, atau 0,45% dari PDB. Nilai defisit itu setara 16,9% dari target yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.

Total nilai utang pemerintah pusat sendiri per Januari 2025 sudah mencapai Rp 8.909,14 triliun atau naik sekitar 1,22% dari catatan per Desember 2024 sebesar Rp 8.801,09 triliun. Rasio utang pemerintah terhadap PDB pada Januari 2025 di kisaran 39,6% dan diperkirakan lembaga pemeringkat asing seperti Fitch Rating akan tembus di level 40,4% terhadap PDB sepanjang tahun ini.

Selain itu, JK mengingatkan, net investasi juga belum optimal untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi lebih kencang. Daya beli masyarakat pun ia tegaskan kini tengah tertekan karena pendapatan masyarakat makin minim, di tengah besarnya gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK serta makin terbatasnya lapangan pekerjaan.

Tekanan daya beli ini kata dia terlihat jelas dari aktivitas di pusat-pusat perdagangan masyarakat yang mencerminkan roda ekonomi secara riil, seperti di Pasar Tanah Abang hingga Pasar Senen.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dikeluarkan Bank Indonesia dari hasil survei terhadap para konsumen juga telah turun beruntun dalam tiga bulan tahun ini. Per Maret 2025 hanya 121,1, Februari 126,4, dan Januari di level 127,2.

"Jadi gabungan masalah ekonomi dunia, masalah dalam negeri kita, masalah investasi dalam negeri kita, maka ekonomi kita tentu tidak baik-baik saja," tegas JK. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru