Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Menteri Budi Arie Datang ke KPK, Ada Apa ?

Robert Banjarnahor - Rabu, 21 Mei 2025 16:13 WIB
380 view
Menteri Budi Arie Datang ke KPK, Ada Apa ?
Foto: Okezone
Menteri Koperasi Budi Arie di Gedung KPK.
Jakarta(harianSIB.com)

Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan pada Rabu (21/5).

Saat dimintai keterangan soal agendanya di KPK, Budi Arie meminta awak media menunggu hingga usai pertemuan.
"Nanti abis pertemuan ya," ujarnya singkat di Gedung Merah Putih KPK, dilansir dari CNNIndonesia.com.

Baca Juga:

Sementara itu, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa kedatangan Budi Arie bersama jajaran Kementerian Koperasi bertujuan untuk berdiskusi mengenai program-program pencegahan korupsi.

"Benar, hari ini KPK dijadwalkan menerima audiensi dari Kementerian Koperasi. Pertemuan akan membahas berbagai upaya pencegahan korupsi," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga:

* Bantah soal judol

Sebelumnya, Budi Arie ramai diberitakan diduga menerima jatah 50 persen dari pengamanan sejumlah situs judi online.

Budi Arie sendiri sudah membantah dakwaan jaksa yang menyebut dirinya menerima jatah 50 persen dari pengamanan situs judi online yang dilakukan sejumlah mantan pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kominfo (saat ini Kementerian Komunikasi dan Digital).

"Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar," kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Senin (19/5).

Budi Arie menyebut publik mesti jernih melihat narasi jahat dimaksud agar tidak terjebak dalam pemahaman yang salah.

Mantan Menteri Kominfo ini mengatakan narasi soal alokasi 50 persen uang dari hasil perlindungan situs judi online itu merupakan kongkalikong di antara para tersangka atau terdakwa. Bukan inisiatif atau permintaan dirinya.

"Jadi, itu omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada," ucap dia.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru