Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 18 Juni 2025

Erick Thohir Yakin BUMN Tetap Kuat Walau Rupiah Melemah

Robert Banjarnahor - Kamis, 22 Mei 2025 10:25 WIB
380 view
Erick Thohir Yakin BUMN Tetap Kuat Walau Rupiah Melemah
BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta(harianSIB.com)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi dinamika global, termasuk perang tarif yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski situasi geopolitik dan ekonomi dunia tengah bergejolak, Erick optimistis BUMN tetap mampu bertahan.

Ia menegaskan, bahwa meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga menyentuh Rp20.000, kondisi fundamental perusahaan-perusahaan pelat merah masih cukup kuat.

Baca Juga:

"Insya Allah kalau fluktuasi dolar sampai Rp20 ribu, kita masih bisa bertahan. Tentu kita tidak berharap sampai ke level itu. Tapi dengan kinerja saat ini dari sisi pendapatan, neraca, hingga profitabilitas perusahaan BUMN masih dalam kondisi sehat. Di level Rp16 ribu masih sangat kuat, dan meski di Rp20 ribu agak berat, kita tetap dalam posisi aman," ujar Erick dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (20/5), dikutip dari CNBC Indonesia.

Erick menjelaskan optimisme tersebut didasarkan pada hasil stress test yang telah dilakukan terhadap 10 BUMN yang diperkirakan terdampak langsung oleh kebijakan tarif balasan (resiprokal).

Baca Juga:

"Kami telah menjalankan stress test terhadap 10 perusahaan yang teridentifikasi berpotensi terdampak kebijakan tarif ini," ungkapnya, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ia menambahkan, hingga kini belum terlihat dampak signifikan terhadap kinerja sejumlah BUMN besar seperti Himbara, Telkom, MIND ID, dan Pertamina.

"Hasil stress test menunjukkan semuanya masih dalam kondisi aman. Bahkan, meskipun kebijakan tarif itu nanti benar-benar diberlakukan, dampaknya tidak sedalam yang sempat dikhawatirkan," kata Erick.

Karena data yang digunakan dalam evaluasi cukup sensitif, Erick meminta agar pembahasan lebih detail mengenai stress test dilakukan secara tertutup.

"Kalau test stress karena ini data internal, kita bisa berikan secara tertutup kepada pimpinan untuk nanti bisa dibicarakan karena ini data yg tertutup, mohon maaf bukan kita tidak membuka datanya," pungkasnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru