Wewangian Eksklusif, 5 Parfum Kemenyan dari Brand Mewah Dunia

Jakarta(harianSIB.com)

Tak banyak yang tahu bahwa kemenyan merupakan komoditas perkebunan ekspor bernilai tinggi. Kemenyan asal Indonesia bahkan diminati pasar internasional, termasuk Eropa.

Di dunia global, kemenyan dikenal sebagai incense dan menjadi bahan baku penting dalam industri parfum. Aromanya yang khas aromatik dan smoky membuatnya banyak digunakan dalam parfum-parfum mewah.

Baca Juga:

• Pemkab Taput Sambut Kepulangan 2 Finalis Miss Culture Global Indonesia 2025
• Buka KKSU 2025, Gubernur Sumut: Kolaborasi Kunci Naikkan Level UMKM

Dilansir dari CNBC Indonesia, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini mengungkap bahwa sejumlah merek parfum kelas dunia, seperti Louis Vuitton dan Gucci, menggunakan kemenyan sebagai salah satu bahan utama produk mereka.

Gibran menyoroti bahwa selama ini banyak pihak meremehkan potensi kemenyan dan menganggapnya sekadar untuk keperluan mistik atau perdukunan, padahal nilainya sangat tinggi.

Baca Juga:

• Kanim TBA Gelar Operasi Wirawaspada
• Proyek Laptop Era Nadiem, Pejabat Google Diperiksa Kejagung

"Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel, tapi dari dulu kita jualnya mentah," ujar Gibran. Ia pun mendorong agar Indonesia segera melakukan hilirisasi terhadap komoditas ini demi nilai tambah ekonomi.

*Parfum mewah yang pakai bahan baku kemenyan

Berikut adalah sejumlah parfum dari merek mewah yang menggunakan kemenyan sebagai bahan bakunya:
1. Nuit de Feu - Louis Vuitton. Harga Rp 7.350.000
2. A Midnight Stroll - Gucci. Harga Rp6.500.000
3. Gucci pour Homme - Gucci. Harga Rp1.900.000
4. Terrible Teddy - Penhaligon. Harga Rp5.500.000
5. Shalimar - Guerlain. Harga Rp 2.700.000

*Ekspor kemenyan Indonesia

Indonesia telah lama mengekspor kemenyan. Data BPS mengungkap negara yang paling banyak membeli kemenyan Indonesia adalah China, Prancis, Bangladesh, Mesir, dan India.

Volume ekspor kemenyan pada 2024 mencapai 43.069 ton, turun sedikit dibanding volume pada 2023 yang sebanyak 45.505 ton. Tetapi, nilai ekspornya naik menjadi US$ 52 juta (2024) dari sebelumnya US$49 juta (2023).

Di negara-negara tujuan ekspor itu, getah atau resin yang dihasilkan dari tanaman Styrax benzoin banyak digunakan di industri kosmetik, makanan hingga kedokteran.(*)