KPK Tegaskan Tidak Akan Cari-cari Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Suap Proyek Jalan di Sumut

Jakarta(harianSIB.com)

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, menegaskan penyidik KPK tidak akan mencari-cari keterlibatan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam kasus dugaan suap proyek jalan di wilayah tersebut jika memang tidak ditemukan relevansi.

Pernyataan itu disampaikan Setyo saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/7/2025), menanggapi isu yang mengaitkan nama Bobby dengan kasus yang sedang diselidiki.

Baca Juga:

• Pemprov Sumut dan Ditjen Dukcapil Pastikan Pelayanan Pendataan Penduduk Berjalan dengan Baik
• Rapat Paripurna DPRD Sumut Penyampaian Ranperda RPJMD "Hujan" Interupsi Akibat Minim Kehadiran OPD

"Sampai saat ini belum ada (keterlibatan). Tentu nanti tergantung dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka dan saksi lainnya. Kalau memang ada (indikasi), tidak menutup kemungkinan akan dipanggil untuk dimintai keterangan," ujar Setyo.

"Tapi kalau tidak ada relevansi, ya penyidik tidak akan memaksakan atau mencari-cari," tambahnya.

Baca Juga:

• Bawa Nama Sumut, Dua Siswa Asal Medan dan Deliserdang jadi Paskibraka Nasional
• Togap Simangunsong akan Dilantik Menjadi Sekdaprov Sumut di VIP Bandara Kualanamu

Dengan demikian, Setyo menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana memanggil Bobby Nasution dalam penyidikan perkara tersebut.

"Sampai hari ini belum ada informasi atau laporan dari penyidik mengenai itu. Saat ini mereka masih fokus pada pokok perkara, terutama yang melibatkan Kepala Dinas dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), termasuk di Balai Besar," katanya.

Sebagai informasi, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara.

Menurut Setyo, penyidikan saat ini difokuskan pada pokok perkara karena keterbatasan masa penahanan yang berlaku.

"Ada batas waktu penahanan, 20 hari ditambah perpanjangan 40 hari. Jadi kami harus fokus dulu pada inti perkara, agar tidak memperpanjang masa penahanan tanpa hasil yang jelas," pungkasnya. (*)