Senin, 10 Februari 2025

RedNote Mulai Curi Perhatian Warga AS sebagai Pengganti TikTok

Robert Banjarnahor - Kamis, 16 Januari 2025 10:50 WIB
252 view
RedNote Mulai Curi Perhatian Warga AS sebagai Pengganti TikTok
Foto: NY Post
Aplikasi TikTok dan RedNote.
Jakarta (harianSIB.com)
Warga Amerika Serikat (AS) mulai melirik aplikasi RedNote asal China sebagai alternatif TikTok, menjelang penerapan larangan aplikasi berbagi video pendek milik ByteDance tersebut di negara mereka.

Larangan TikTok, yang telah disahkan oleh Presiden AS Joe Biden, dijadwalkan berlaku mulai 19 Januari 2025, kecuali jika Mahkamah Agung yang pekan ini mendengar argumen dari TikTok mengeluarkan keputusan untuk membatalkan aturan tersebut.

Meski ada banyak aplikasi dengan fitur serupa TikTok, dalam beberapa hari terakhir, aplikasi asal China bernama Xiaohongshu atau dikenal sebagai RedNote dalam bahasa Inggris, menjadi populer di kalangan pengguna AS. Hal ini dilaporkan oleh USA Today pada Selasa (14/1), dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Di tengah perjuangan TikTok mempertahankan operasinya di AS, RedNote berhasil menjadi aplikasi gratis terpopuler di Apple Store Amerika Serikat.

Menurut Financial Times, RedNote pertama kali diluncurkan di China pada tahun 2013 dengan nama Xiaohongshu, yang berarti "buku merah kecil." Aplikasi ini berkembang pesat dengan valuasi mencapai lebih dari 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp277 triliun.

Baca Juga:

Sering disebut sebagai "versi Instagram dari China" oleh TechCrunch, RedNote menawarkan konten video pendek dengan desain mirip Pinterest, dilengkapi fitur belanja sosial seperti TikTok Shop.

Selain RedNote, sejumlah aplikasi lain yang memiliki fitur serupa TikTok juga mulai dilirik, termasuk Pagent, Lemon8, Triller, Likee, dan Huddles. Di sisi lain, platform media sosial besar seperti Instagram, Snapchat, Facebook, dan YouTube turut menyediakan fitur video pendek masing-masing, yakni Instagram Reels, Snapchat Spotlight, Facebook Reels, dan YouTube Shorts.

Jika TikTok benar-benar dilarang di AS, pengguna yang telah mengunduh aplikasi tersebut di perangkat mereka masih akan dapat mengaksesnya setelah 19 Januari 2025.

Namun, pemberlakuan larangan tersebut akan mencegah Apple dan Google menyediakan pembaruan yang diperlukan sehingga TikTok selanjutnya tidak bisa digunakan lagi.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru