Selasa, 25 Maret 2025

Elon Musk Pastikan Tak Berminat Akuisisi TikTok

Robert Banjarnahor - Minggu, 09 Februari 2025 13:11 WIB
379 view
Elon Musk Pastikan Tak Berminat Akuisisi TikTok
Foto: AFP/ANGELA WEISS
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, saat pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat di Capitol One Arena, Washington DC, 20 Januari 2025.
Jakarta (harianSIB.com)
Pebisnis Elon Musk menegaskan bahwa ia tidak berminat membeli TikTok dalam sebuah wawancara di ajang WELT Economic Summit baru-baru ini.

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual platform tersebut guna menghindari pemblokiran di Amerika Serikat.

Menurut laporan TechCrunch pada Minggu dan dikutip dari Antara, pemerintah China dikabarkan terbuka untuk menjual TikTok kepada Elon Musk, yang dianggap sebagai salah satu sekutu penting Trump.

Baca Juga:

Trump sendiri menyatakan harapannya agar Elon Musk atau Chairman Oracle, Larry Ellison, mengakuisisi TikTok. Ia bahkan telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk badan pendanaan guna membeli saham aplikasi tersebut.

Namun, Elon Musk dengan tegas menolak minat untuk membeli TikTok dan menyatakan bahwa ia belum mengajukan tawaran apa pun.

Baca Juga:

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan jika memiliki TikTok. Mungkin saya akan melihat algoritmanya dan mencoba memahami: Seberapa berguna atau membantu algoritma ini? Apa yang bisa kita lakukan agar algoritma ini lebih produktif dan memberikan manfaat bagi umat manusia?" ujarnya.

Dia menambahkan bahwa dia tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan "tidak begitu akrab dengannya". Dia bahkan menyebutkan akuisisi Twitter (sekarang X) sebagai anomali dalam karirnya.

"Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada Senin (3/2) untuk membuat dana kekayaan negara AS yang baru dan menyarankan agar dana tersebut dapat digunakan untuk membeli TikTok.

Dana tersebut diharapkan akan dibuat dalam 12 bulan ke depan oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS, meskipun belum jelas bagaimana caranya.

Langkah ini menjadi langkah kelanjutan dari keputusan pemerintah AS yang pada pertengahan Januari 2025 sempat memutus akses aplikasi TikTok.

Namun setelah Pemerintahan resmi dipimpin oleh Donald Trump, dengan segera Presiden AS itu menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu larangan TikTok selama 75 hari.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru