Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 13 Desember 2025

Seminar Natal Nasional Serukan Pertobatan Ekologis

Victor R Ambarita - Jumat, 12 Desember 2025 21:08 WIB
154 view
Seminar Natal Nasional Serukan Pertobatan Ekologis
Foto: Dok/Panitia Natal Nasional
Foto bersama usai Seminar Nasional Natal 2025 yang digelar di Medan, Kamis (11/12/2025).

Jakarta (harianSIB.com)

Gereja diminta tidak lagi berdiam diri melihat kerusakan alam yang semakin parah. Seruan pertobatan ekologis itu menggema dalam Seminar Nasional Natal 2025 yang digelar di Medan, Kamis (11/12/2025). Kegiatan ini melahirkan langkah berani berupa deklarasi bersama dan penandatanganan petisi menutup Toba Pulp Lestari (TPL) demi menyelamatkan lingkungan hidup Sumatera Utara.

Seminar yang berkolaborasi dengan GMKI, PGIW, dan Universitas HKBP Nommensen itu mengangkat subtema "Iman Ekologi sebagai Harmoni Keluarga dan Alam." Sebanyak 868 peserta hadir, terdiri dari tokoh agama, akademisi, dan aktivis.

Panitia menegaskan, bencana yang melanda Sumatera bukan sekadar fenomena alam, melainkan bencana ekologis yang membutuhkan respons iman yang nyata.

Ephorus HKBP, Pdt Dr Victor Tinambunan MST, menekankan kembali teologi penciptaan sebagai dasar gerakan merawat bumi. "Kita berada di bumi yang Tuhan ciptakan. Gereja dan masyarakat harus membuat gerakan ekologi secara bersama," ujarnya dalam keterangan pers Humas Panitia Natal Nasional 2025.

Baca Juga:
Dukungan terhadap pemulihan ekologi mengalir dari berbagai tokoh seperti Juniver Girsang, Opung Sorbatua Siallangan, Jhontoni Tarihoran, Marthin Hutabarat, hingga Prima Surbakti. Konsolidasi masyarakat itu diarahkan membangun gerakan kolektif dari akar rumput hingga tingkat nasional, yang dipuncaki dengan penandatanganan Petisi Tutup TPL sebagai bentuk perlawanan terhadap perusakan lingkungan.

Soroti Ketahanan Keluarga

Seminar juga menyoroti rapuhnya ketahanan keluarga di era modern. Mengacu pada tema Natal Nasional 2025, "Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga" (Matius 1:21–24), Pdt Lenta Enny Simbolon MDiv, MTh, mengingatkan keluarga sebagai benteng iman pertama.

"Keluarga adalah tempat suami dan istri mengambil peran setara. Keluarga adalah gereja kecil tempat kasih Kristus dihidupi," katanya.

Ia menyebut sejumlah tantangan yang kini menggerus keluarga, mulai dari judi online, pinjaman online, narkoba, fenomena fatherless, hingga materialisme.

Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait, menegaskan perayaan Natal kali ini bukan sekadar seremonial, tetapi aksi kasih yang memberi dampak nyata. Dana gotong royong yang terkumpul mencapai Rp47 miliar, seluruhnya tanpa menggunakan dana APBN. "Kita ingin menghadirkan dialog yang membangun tentang bagaimana keluarga Indonesia dapat terus kuat," ujarnya.

Sebanyak 70% dana dialokasikan untuk bantuan sosial, 10.000 paket bansos, beasiswa Rp10 miliar untuk 10 wilayah prioritas, perbaikan 100 gereja, 35 ambulans, serta bantuan bencana di Sumatera dan Jawa Timur.

Koordinator Seminar, Pdt Prof Binsar J. Pakpahan, menjelaskan Medan adalah satu dari sembilan kota tuan rumah. Rekomendasi seminarnya akan dipublikasikan pada Perayaan Natal Nasional, 5 Januari 2026.

Rangkaian seminar berlangsung maraton mulai Bandung (10/12/2025), Manado, Palangkaraya, Ruteng, Ambon, Toraja, Merauke, dan ditutup dengan seminar puncak di Jakarta pada 3 Januari 2026 bersama STFT Jakarta dan Kementerian Agama RI. Panitia menargetkan penyusunan buku elektronik sebagai peta jalan refleksi bagi keluarga Kristen menghadapi tantangan zaman.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Menteri Kesehatan Hadiri Puncak Tahun Kesehatan HKBP Taman Mini
Jemaat Rayakan 111 Tahun HKBP Jalan Gereja P Siantar Dirangkai Pesta Tahun Kesehatan dan Kebersihan
Dameria Pangaribuan : Dukungan Praeses HKBP Distrik Medan-Aceh Jadi Sumber Energi Baru
Pesta Pembangunan HKBP Seiserimah Sergai Sukses
Pesta Gotilon HKBP Tanjungsari Berlangsung Suka Cita
Jemaat HKBP Pancurbatu Aksi Damai di Kantor Distrik
komentar
beritaTerbaru