Partai Gerindra Kembali Usung Gus Irawan Pasaribu di Pilgubsu 2018

Medan (SIB) -Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara (Sumut) Gus Irawan Pasaribu kembali dijagokan sebagai Calon Gubernur Sumut pada Pilgubsu 2018.

Politisi Partai Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI ini dinilai sosok yang pantas memimpin Sumut 1 menjadi lebih baik lagi.

"Dia memiliki kriteria yang diharapkan masyarakat Sumut. Sebagai putra daerah, Gus Irawan juga memiliki pengalaman memimpin seperti pada saat memimpin Bank Sumut waktu itu. Saat ini juga ia memimpin komisi yang membidangi sumber energi dan mineral di Senayan," ucap Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Robert L Tobing kepada wartawan di Medan, Minggu (21/5).

Ditunjuknya Gus Irawan sebagai Cagubsu Partai Gerinda berdasarkan beberapa kali rapat yang digelar bersama DPP Partai Gerindra Sumut. "Selain ia ketua DPD Gerindra Sumut dari DPP juga telah menyetujui Gus Irawan berdasarkan survei dan tingkat elektabilitasnya yang tinggi di internal partai," terangnya.

Dengan ditunjuknya Gus maju menjadi Cagubsu, DPD Gerindra Sumut dalam waktu dekat akan menggelar konsolidasi dengan sejumlah DPC di 33 kabupaten/kota. Selain itu, DPD juga akan mempersiapkan diri untuk mematangkan para kader yang juga ikut pada Pilkada di 8 kabupaten/kota dimana akan ada juga serentak pemilihan selain Pilgubsu pada 2018 mendatang.

Ditanya soal koalisi, Robert mengatakan tak menutup kemungkinan, Gerindra akan berkoalisi dengan partai lain bila memang sesuai visi dan misi. Untuk mempersiapkan siapa bakal pasangan Gus Irawan di Pilgubsu, Gerindra belum sampai ke tahapan tersebut. "Tetapi yang pasti, hingga saat ini, koalisi Partai Gerindra dalam PKS. Kita mau memenangkan seperti di DKI Jakarta," jelasnya.

Sebelumnya, Gus Irawan pada Pilgubsu 2013 lalu dijagokan Partai Gerindra bersama Sukirman. Namun ia kalah dengan Cagubsu Gatot Pudjonugroho yang berpasangan dengan H Tengku Erry Nuradi dan Efendi Simbolon berpasangan dengan Jumiran Abdi. "Ketika itu Gus baru bergabung dengan Partai Gerindra.
Sementara ini sudah berjalan 4 tahun. Berarti kematangan dia dalam berpolitik tak perlu dirisaukan lagi," jelas Robert menutup wawancara. (A14/d)