Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 22 Desember 2025

Bioindustri Tingkatkan Efisiensi untuk Kemandirian Ekonomi Petani

- Rabu, 29 Agustus 2018 16:26 WIB
522 view
Jakarta (SIB) -Program bioindustri yang diusung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah diimpelementasikan oleh semua Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di 33 provinsi. Salah satunya BPTP Bali yang menerapkannya pada beberapa desa binaannya telah berhasil terasa manfaatnya. 

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Haris Syahbuddin, mengapresiasi upaya BPTP Bali dalam menggiatkan program bioindustri di Provinsi Bali tersebut. Tim Bioindustri BPTP Bali masuk ke sejumlah lokasi binaan ini sejak tahun 2015. 

Haris juga optimis program bioindustri tingkatkan efisiensi biaya. Ia menilai pengembangan model bioindustri akan turut berperan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi petani. 

"Melalui sistem pertanian bioindustri, tidak ada yang terbuang karena output satu sub sistem menjadi input bagi sub sistem lain. Limbah pun dapat diminimalisir, serta yang tak kalah penting, produksi dapat ditingkatkan," ujar Haris, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8).

Menurut Haris, sistem bioindustri dapat meningkatkan daya tahan terhadap kebutuhan energi, pangan dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. Menurutnya, penerapan pertanian bioindustri terbukti telah memberikan manfaat dan kontribusi bagi semua pelaku mulai dari hulu hingga hilir.

Kegiatan Bioindustri yang dikembangkan Balitbangtan mengusung konsep yang sangat sederhana, yaitu integrasi tanaman dan ternak. Inovasi yang diperkenalkan oleh BPTP Bali ke petani binaan pun memiliki konsep yang sama, yaitu pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik untuk tingkatkan produktivitas sayuran, serta teknologi pakan untuk meningkatkan performa ternak sapi.

Dalam kunjungan Tim BPTP Bali beberapa waktu lalu, terdapat dua desa yang mendapatkan manfaat dari adanya embung. Di antaranya adalah Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, keberadaan embung telah terbukti sangat dirasakan para petani, terutama ketika sudah memasuki musim kemarau. Pembangunan embung di sentra produksi pertanian terbukti efektif tingkatkan produktivitas petani.

"Kami tetap dapat menanam sayuran di luasan yang sama dengan saat musim hujan," ungkap Ketua Kelompok Setia Makmur, I Wayan Widana saat menerima kunjungan tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali beberapa waktu lalu. 

Selain itu, keberadaan embung juga berhasil tingkatkan efisiensi waktu petani dalam mengolah lahan. Sebelum ada embung, para petani di Desa Antapan, mengaku hanya sanggup mengolah sepertiga dari luasan lahan yang digarap. 

"Dulu waktu kita habis digunakan untuk mengangkuti air dari sumber yang letaknya cukup jauh. Sekarang jadi hemat waktu untuk bekerja menyiram tanaman," ungkap I Wayan Arsa, salah satu petani di desa yang berada di ketinggian 800 mdpl tersebut.  (detikFinance/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru