
Kurang dari 2 Bulan Polres Agara Berhasil Ungkap 16 Kasus Narkoba
Kutacane(harianSIB.com)Kurang dari dua bulan, terhitung sejak tanggal 11 April hingga 27 Mei 2025, jajaran Polres Aceh Tenggara berhasil men
Dalam keterangan pers yang dikirimkan kepada harianSIB.com, Minggu (25/5/2025), disebutkan acara yang dipandu Adele Hutapea, Ketua Departemen Tokoh Inspiratif Batak Center ini menghadirkan dua narasumber ahli sejarah Indonesia yakni, Prof. Dr. Payaman J Simanjuntak, Guru Besar Hukum Ketenagakerjaan dan penulis sejarah, serta Ir. Akhir Matua Harahap, ME, peneliti dan blogger sejarah nasional.
Mereka masing-masing memaparkan kiprah perjuangan dua tokoh perempuan Batak yang terlupakan dalam narasi arus utama sejarah nasional, Putri Lopian Sinambela dan Ida Nasution.
Baca Juga:
Menurut data sejarah yang disampaikan Prof. Payaman, Putri Lopian Sinambela gugur dalam usia muda pada 17 Juni 1907, di Aek Sibulbulon, Tapanuli, saat berjuang mendampingi ayahandanya, Raja Sisingamangaraja XII. Usianya saat itu tidak lebih dari 19 tahun.
Baca Juga:
"Putri Lopian adalah simbol keberanian dan keteguhan hati perempuan Indonesia dalam perjuangan fisik melawan kolonialisme," ujar Prof. Payaman.
Kematian Putri Lopian terjadi hanya satu tahun sebelum kelahiran organisasi Budi Utomo (1908) yang sering dianggap sebagai tonggak Kebangkitan Nasional.
Dengan demikian, data ini menyoroti bahwa perempuan muda seperti Putri Lopian sudah lebih dahulu menyalakan bara nasionalisme dengan darah dan nyawa.
Berbeda era namun sama berani, Ida Nasution lahir tahun 1924, di Sibolga, dan dinyatakan hilang pada Maret 1948, di sekitar Bogor.
Dalam usia baru 26 tahun, Ida telah menjadi Presiden pertama Perhimpunan Mahasiswa Universitas Indonesia (PMUI) dan dikenal luas sebagai penulis esai-esai kemerdekaan yang berkualitas internasional.
Akhir Matua Harahap menegaskan, Ida diyakini oleh banyak sejarawan sebagai tokoh kunci di balik penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada dini hari, 16 Agustus 1945.
Peristiwa itu menjadi katalis tercetusnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia keesokan harinya.
"Ia tidak hanya berjuang dengan pena, tetapi juga dalam strategi politik yang menentukan nasib bangsa," ungkapnya.
Batak Center melalui acara ini menekankan pentingnya narasi sejarah yang inklusif gender. Dari data kepahlawanan nasional, hingga kini hanya sekitar 15% dari total 191 pahlawan nasional yang resmi diakui merupakan perempuan (Data Sekretariat Negara, 2024). Ini memperlihatkan ketimpangan besar dalam pengakuan sejarah terhadap kontribusi perempuan.
Jerry R. Sirait, Sekretaris Umum DPN Batak Center, menyampaikan kedua tokoh ini dipilih bukan hanya karena darah Batak yang mereka warisi, tapi karena nilai-nilai perjuangan totalitas yang mereka tunjukkan dalam usia muda.
"Putri Lopian adalah penutup fase perjuangan fisik, dan Ida adalah simbol kelahiran perjuangan intelektual," ujarnya, "Dua-duanya, meskipun dari masa berbeda, melambangkan keberanian, keteguhan, dan pengorbanan demi bangsa."
Dalam sambutannya, Tiomora E. Maria Sitanggang, Ketua Panitia, menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.
"Apa yang dirasakan oleh para pendahulu kita, apinya harus dipertahankan, bahkan lebih besar lagi. Demi kejayaan bangsa dan mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana termaktub dalam mukadimah UUD 1945," tegas Tiomora.(*)
Kutacane(harianSIB.com)Kurang dari dua bulan, terhitung sejak tanggal 11 April hingga 27 Mei 2025, jajaran Polres Aceh Tenggara berhasil men
Karo(harianSIB.com)Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kabanjahe melakukan sosialisasi dan uji coba Aplikasi Kehadiran Siswa dan Informa
Jakarta(harianSIB.com)Lenovo menghadirkan asisten pintar Lenovo AI Now yang telah terintegrasi penuh dengan lini laptop terbaru. Teknologi i
Medan (harianSIB.com)Satres Narkoba Polrestabes Medan membekuk seorang pengedar sabu berinisial HA (38) warga Jalan Brigjen Katamso Gang Per
Medan (harianSIB.com) KM (Kapal Motor) Kelud kembali berangkat dari Pelabuhan Belawan, Selasa (27/5/2025), dengan membawa 1.970 penumpang tu