Medan (SIB) -Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara bulan September 2016 mengalami kenaikan dibanding Agustus 2016 yakni dari 655,02 juta dolar AS (Amerika Serikat) menjadi 731,84 juta atau naik 11,73%.
"Peningkatan nilai ekspor terbesar berasal dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 52,92 juta dolar AS (18,02%), sedangkan penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan kopi, teh, rempah-rempah sebesar 4,49 juta dolar AS (-13,76%)," ujar Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Sumut Wien Koesdiatmono dalam keterangan awal bulan November 2016 di kantornya Jalan Asrama Medan, Selasa (1/11).
Ia mengatakan, khusus ekspor produk sektor industri September 2016 mengalami kenaikan 14,54% atau 78,09 juta dolar AS dan sektor minyak dan gas naik sebesar 40,00 ribu dolar AS. Sedangkan ekspor produk sektor pertanian turun 1,09% atau 1,28 juta dolar AS, sektor pertambangan dan penggalian turun 32,81% atau 21,00 ribu dolar AS dan sektor lainnya turun 10,91% atau 12,00 ribu dolar AS.
Berdasarkan kontribusinya terhadap keseluruhan ekspor Januari-September 2016 ini disebutnya, kontribusi ekspor sektor industri sebesar 81,26%, sektor pertanian 18,72%, sektor lainnya sebesar 0,02% dan ekspor sektor pertambangan dan penggalian 0,01%.
Secara akumulasi pada periode Januari-September 2016 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, ekspor golongan bahan kimia organik naik 30,18 juta dolar AS (14,96%), golongan ikan dan udang naik 18,12 juta dolar AS (11,11%), golongan sabun dan preparat pembersih naik 10,69 juta dolar AS (7,07%), golongan tembakau naik 7,76 juta dolar AS (3,35%) dan berbagai produk kimia naik 5,64 juta dolar AS (1,41%).
Secara umum selama Januari-September 2016, ekspor dari 10 golongan barang mampu memberikan kontribusi sebesar 88,60% terhadap total ekspor Sumut, sementara itu peranan ekspor di luar 10 golongan barang selama Januari-September 2016 sebesar 11,40%. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang turun 5,18% terhadap periode yang sama tahun 2015.
"Ekspor ke India September 2016 mencapai angka terbesar yakni 76,55 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat 71,83 juta dolar AS dan Tiongkok 68,42 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 29,62%. Jadi ketiga negara ini merupakan pangsa ekspor terbesar," ungkapnya.
Sedangkan pangsa ekspor terbesar untuk kawasan ASEAN yakni negara Malaysia, Kamboja dan Myanmar masing-masing 38,04 juta dolar AS 29,77 juta dolar AS dan 16,90 juta dolar AS.
Disebutnya, negara utama lainnya yang juga mempunyai pangsa ekspor besar bagi Sumut yakni Rusia nilai ekspornya sebesar 37,52 juta dolar AS, Jepang 35,61 juta dolar AS, Pakistan 29,74 juta dolar AS dan Belanda 20,69 juta dolar AS.
Ada 7 negara tujuan utama mengalami kenaikan nilai ekspornya yakni Malaysia 18,05 juta dolar AS (90,32%), India 17,72 juta dolar AS (30,12%), Rusia 12,63 juta (50,75%), Kamboja 7,76 juta dolar AS (34,68%), Pakistan 7,44 juta dolar AS (33,35%), Amerika Serikat 2,64 juta dolar AS (3,81%) dan Myanmar 2,23 juta dolar AS (15,23%).
Di sisi lain ada 3 negara tujuan utama mengalami penurunan nilai ekspornya yakni penurunan terbesar yakni Belanda 12,18 juta dolar AS (-37,06%), diikuti Jepang 2,90 juta dolar AS (-7,53%) dan Tiongkok 1,24 juta dolar AS (-78%).
"Secara keseluruhan bulan September 2016, ekspor ke-10 negara tujuan utama naik sebesar 13,96% dibanding Agustus 2016," tegasnya.
Impor Turun
Sementara itu, nilai impor melalui Sumut September 2016 atas dasar CIF (cost, insurance and freight) sebesar 284,33 juta dolar AS atau turun 26,58% dibandingkan Agustus 2016 mencapai 387,29 juta dolar AS.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan September 2016 dibanding Agustus 2016, semua mengalami penurunan. Barang modal misalnya mengalami penurunan terbesar 58,72%, bahan baku penolong turun 18,58% dan barang konsumsi 9,42%.
Diungkapnya, September 2016 produk yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar yakni golongan gandum-ganduman sebesar 13,62 juta dolar AS (306.04%), sedangkan golongan barang mengalami penurunan nilai impor terbesar yakni mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 37,18 juta dolar AS (-57,57%).
September 2016, nilai impor dari Tiongkok yang terbesar yakni 63,77 juta dolar AS dengan perannya mencapai 22,43% dari total impor Sumut, diikuti Singapura 36,10 juta dolar AS (12,70%) dan Malaysia sebesar 24,81 juta dolar AS (8,72%).
Neraca Perdagangan SURPLUS
Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara September 2016 mengalami surplus sebesar 447,51 juta dolar AS(Amerika Serikat) atau naik sebesar 67,15% dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 267,73 juta dolar AS.
Koesdiatmono menyebutkan, apabila neraca perdagangan luar negeri Sumut September 2016 dibandingkan dengan bulan sama tahun sebelumnya,angkanya mengalami kenaikan sebesar 54,30 %, yakni dari 290,04 juta dolar AS pada September 2015 menjadi 447,51 juta dolar AS di September 2016.
Susplus neraca perdagangan luar negeri Sumut dengan negara mitra utama selama periode Januari- September 2016 berturut-turut senilai 450,36 juta dolar AS dengan Amerika Serikat, senilai 423,48 juta dolar AS dengan India, senilai 249,84 juta dolar AS dengan Jepang. Kemudian 222,18 juta dolar AS dengan Rusia dan senilai 212,25 juta dolar AS dengan Kamboja.
Sedangkan defisit perdagangan luar negeri Sumut terjadi dengan Singapura sebesar 293,41 juta dolar AS, dengan Australia sebesar 152,39 juta dolar AS,
dengan Argentina 132,83 juta dolar AS, Malaysia sebesar 98,99 juta dolar AS dan dengan Tiongkok sebesar 44,70 juta dolar AS.(A2/h/r)