Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

BI Siapkan Uang Baru Imlek Rp424 Miliar

*Stok Uang Rp 1.000 Kertas Terbatas
- Sabtu, 18 Januari 2014 19:54 WIB
326 view
BI Siapkan Uang Baru Imlek Rp424 Miliar
SIB/Antara
Pembeli memilih pernak pernik imlek di toko Hio Cendana Wangi kawasan proyek Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/1). Menjelang perayaan imlek penjualan pernak pernik imlek mengalami peningkatan mencapai 300 persen.
Medan (SIB)- Bank Indonesia Medan menyiapkan uang baru untuk kebutuhan Imlek tahun ini sebesar Rp424 miliar atau naik 6,27 persen dari tahun sebelumnya yang sejumlah Rp399 miliar.

"Karena Imlek identik dengan warna merah, maka BI (Bank Indonesia) Medan lebih banyak menyiapkan uang pecahan Rp100.000 atau sebanyak Rp96 miliar," kata Deputi Direktur Divisi Sistem Pembayaran BI Wilayah IX Sumut-Aceh Kahfi Zulkarnaen di Medan, Jumat.

Setelah uang Rp100.000, pecahan yang terbanyak lainnya yang disiapkan BI melalui perbankan adalah  uang Rp20.000 sejumlah Rp89 miliar, disusul Rp10.000 dengan nilai Rp84 miliar dan Rp50.000 sebesar Rp75 miliar.

Dia mengakui, untuk Imlek, tidak ada bentuk penukaran dengan penyediaan loket khusus seperti pada saat Lebaran dan Natal/tahun baru dengan perhitungan permintaan tidak terlalu besar.

"Uang pecahan baru itu disiapkan melalui perbankan," katanya.

Selain ke bank, masyarakat bisa menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) yang disiapkan perbankan dan termasuk memanfaatkan pelayanan penukaran uang pecahan kecil dengan kartu ATM atau Kartu Debet yang sudah dilayani sembilan bank mulai BCA, BRI, Danamon, Mandiri, Mestika, BNI, CIMB Niaga, BII dan Bak Permata.

"BI sudah mengingatkan perbankan untuk meningkatkan pelayanan maksimal kepada masing-masing nasabahnya antara lain dengan menyiapkan uang dengan jumlah memadai dan baru," katanya.

Pelayanan dinilai perlu ditingkatkan karena diyakini sebelum hari H imlek, transaksi keuangan meningkat dan termasuk penggunaaan kartu ATM yang lebih banyak karena libur umum.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan sosialisasi menggunakan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) perlu terus ditingkatkan untuk keamanan nasabah.

"Sosialisasi harus hingga ke pedesaan yang tentunya harus diikuti dengan upaya perbankan membuka kantor layanan," katanya.

Pelayanan penukaran uang pecahan kecil dengan kartu ATM atau Kartu Debet di sejumlah bank yang sudah diluncurkan BI Medan September tahun 2013 juga sangat membantu nasabah untuk tidak antrean dan menghilangkan  rasa khawatir akan keselamatan jiwa dan kehilangan materi saat menukar uang dengan nominal yang dinginkan.

STOK UANG Rp1.000 TERBATAS
Bank Indonesia Medan menjelaskan stok  uang kertas pecahan Rp1.000 semakin berkurang karena secara bertahap semua yang beredar akan diganti dengan uang koin atau logam.

"Jumlahnya yang terbatas itu juga dipastikan terjadi di daerah lain," kata Kahfi.

Dia menolak menyebutkan total stok uang Rp1.000 kertas, namun menegaskan bahwa BI sudah dan akan memperbanyak peredaran uang koin atau logam dengan pecahan sama.

"BI terus menyosialisasikan soal tidak akan adanya lagi uang pecahan Rp1.000 berbentuk kertas sehingga masyarakat tidak kaget saat uang tersebut tidak beredar lagi," katanya.

Dengan tidak akan diedarkannya lagi uang Rp1.000 kertas, maka uang pecahan kertas dengan nominalnya paling rendah adalah Rp2.000.

Kahfi menegaskan, meski uang pecahan kertas Rp1.000 itu ditarik, tidak akan mengurangi jumlah uang beredar dengan nominal Rp1.000 itu karena ditukar dengan uang logam atau koin.

Pengamatan di lapangan, banyak masyarakat yang menjadi tertarik menukarkan uang Rp1.000 kertas yang akan tidak beredar itu dengan berbagai alasan.
"Jadi pengen memiliki uang Rp1.000 kertas untuk koleksi," kata Veronika, nasabah Bank Mandiri.

Namun diakui, sulit mendapatkan uang itu di bank dengan alasan perbankan bahwa pasokan dari Bank Indonesia semakin terbatas.
Kalaupun ada, uang Rp1.000 kertas itu sudah jelek alias tidak baru lagi. (Ant/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru