Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Pernyataan Trump Berdampak pada Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

- Senin, 23 Juli 2018 21:05 WIB
346 view
Pernyataan Trump Berdampak pada Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Jakarta (SIB) -Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sepanjang Juli 2018 ini terus tertekan di kisaran Rp 14.090- Rp 14.520. 

Tekanan terhadap rupiah ini mengingatkan pada momentum serupa yang terjadi pada September 2015. Pada saat itu sepanjang bulan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak direntang Rp 14.080-Rp 14.728 per dollar AS. Kurs rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (20/7) merupakan yang terendah sejak 5 Oktober 2015.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah ini tidak hanya terjadi pada rupiah saja. 

Pelemahan juga dialami di beberapa mata uang negara lain. "Jadi memang mata uang beberapa negara hampir semua melemah dibandingkan dollar AS," kata Erwin, Minggu (22/7).

Masalah utama terkait gejolak nilai tukar ini adalah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Secara terbuka, Trump menyindir kebijakan moneter The Fed yang menaikkan suku bunga.

Trump tak senang dengan kenaikan bunga The Fed tersebut karena membuat dollar AS terus menguat dan mengurangi daya saing AS. 

Selain itu, beberapa kebijakan Trump seperti perang dagang terhadap China juga mempengaruhi nilai tukar. 

Menurut BI, ekonomi AS saat ini memang berada di atas angin. Soal pelemahan rupiah ini, BI mengimbau masyarakat tetap tenang. Karena BI akan selalu ada di pasar untuk melakukan operasi pasar.

Badan Kita Sehat
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi kuat, namun memang ada sentimen eksternal yang membuat rupiah melemah.

"Yang jelas bahwa kami konsentrasi untuk stabilitas nilai tukar, kami ada di pasar. Itu kira-kira ya, karena badan kita tuh sehat, cuma ini ada angin dari luar," kata Rosmaya dalam acara Karya Kreatif Indonesia 2018 di JCC Senayan, Sabtu (21/7).

Lebih lanjut Rosmaya mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah baik. Rosmaya menilai Indonesia termasuk negara yang hebat.

"Kenapa? Karena daya tahan kita terhadap angin dari luar itu, kalau kita bandingkan dengan emerging country yang lain, kita kuat," ujar Rosmaya. (Kompas.com/T/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru