Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 24 Oktober 2025

Realisasi Investasi RI Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

* Bahlil: Investasi Hilirisasi Rp75,8 Triliun
Redaksi - Selasa, 30 April 2024 11:26 WIB
606 view
Realisasi Investasi RI Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun
(Foto: KOMPAS/MEDIANA)
KETERANGAN PERS: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadia memberikan keterangan pers mengenai realisasi investasi triwulan 1-2024 kepada sejumlah awak media, Senin (29/4), di Jakarta.
Jakarta (SIB)


Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengumumkan capaian investasi di Indonesia sepanjang kuartal I-2024. Data BKPM menunjukan realisasi investasi di Indonesia sepanjang Januari hingga Maret 2024 mencapai Rp 401,5 triliun atau sekira 24,3% dari target investasi Rp 1.650 triliun.


Bahlil mengatakan realisasi tersebut mencapai 32,4% dari target Renstra 2024 sebesar Rp1.239,3 triliun, atau mencapai 24,3% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun. Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa investasi sepanjang kuartal I/2024 telah menyerap sebanyak 547.419 tenaga kerja.


"Realisasi investasi kita di Q1 sebesar Rp 401,5 triliun. Tumbuh secara QoQ sebesar 9,8% secara yoy tumbuh 22,1%. Kalau kita mau tarik dari renstra, tumbuh sekira 32,4%. Tapi kalau dari target dari Presiden, sekarang realisasinya mencapai 24,3%. Jadi dari target Rp.1.650 T, sekarang sudah mencapai 24,3%," ucap Bahlil pada konferensi pers di Jakarta pada Senin (29/4).


Bahlil bilang pencapaian realisasi investasi sebesar Rp 401,5 triliun ini adalah hasil dari kolaborasi pemerintah daerah dan BKPM yang berinisiatif 'menjemput bola' dan rajin mempromosikan potensi investasi Indonesia, baik kepada investor asing maupun domestik.


"Kita semua tahu bahwa 2024 adalah tahun yang penuh dinamika karena tahun politik yang pada kelazimannya di tahun politik dalam konteks ekonomi khususnya investasi selalu terjadi wait and see. Kita baru melewati masalah politik dan ekonomi global yang masih belum menentu. Kita tahu perang Ukraina-Rusia belum berakhir. Ditambah dengan Israel-Palestina. Dan ditambah dengan Iran. Ini adalah tantangan baru bukan hanya dalam konteks fiskal tapi juga investasi karena ini berhubungan dengan nilai tukar dollar," urai Bahlil.


Selain realisasi investasi, Bahlil juga menerangkan bahwa penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN) masing-masing bertumbuh sebesar 15,5% dan 29,7% (yoy). Jika dirincikan, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I/2024 tercatat mencapai Rp204,4 triliun atau 50 9% dari total realisasi investasi periode tersebut. Realisasi PMA ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,9% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) atau 15,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).


Sejalan dengan itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) kuartal I/2024 tercatat sebesar Rp197,1 triliun atau 49,1% dari total investasi. Realisasi PMDN mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,7% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, juga tumbuh tinggi 29,7% dibandingkan dengan kuartal I/2023.


Berdasarkan sektornya, realisasi tertinggi tercatat pada sektor infrastruktur dan jasa, sebesar Rp169,2 triliun atau dengan porsi sebesar 42,1% dari total realisasi investasi. Lebih lanjut, realisasi terbesar juga tercatat pada sektor industri manufaktur, sebesar Rp161,1 triliun atau dengan porsi 40,2% dari total investasi. Sementara itu, realisasi investasi di sektor primer tercatat sebesar Rp71,2 triliun atau 17,7% dari total realisasi investasi kuartal I/2024.



InvestasiHilirisasi Rp75,8 T
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memamerkan pencapaian investasi untuk hilirisasi. Hilirisasi terjadi di berbagai sektor. Pada Senin (29/4), Bahlil melaporkan bahwa nilai investasi hilirisasi pada 3 bulan pertama 2024 bernilai Rp 75,8 triliun. Angka itu setara dengan 18,9% dari total realisasi investasi yang sebesar Rp 401,5 triliun.


Di sektor mineral, total realisasi investasi hilirisasi pada Januari-Maret adalah Rp 43,2 triliun. Untuk nikel Rp 33,4 triliun, tembaga Rp 8,4 triliun, dan bauksit Rp 1,4 triliun.


Lalu ada di sektor kehutanan, di mana investasi hilirisasi bernilai Rp 13,3 triliun yang seluruhnya untuk pulp and paper. Kemudian di sektor pertanian, investasi hilirisasi bernilai Rp 11,1 triliun untuk pengembangan CPO/oleochemical.


Sementara di sektor migas, realisasi investasi hilirisasi adalah Rp 7,4 triliun untuk pengembangan petrokimia. Terakhir adalah untuk ekosistem kendaraan listrik dengan nilai Rp 0,8 triliun. (**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru