Ekonomi Sumut Melambat, Tapi Kesetaraan Gender Membaik

Medan(harianSIB.com)
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan I-2025 tercatat sebesar 4,67% (y-on-y), melambat dibanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan secara kuartalan (q-to-q), ekonomi Sumut mengalami kontraksi sebesar 0,99%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra, menjelaskan pada Senin (5/5/2025), kontraksi terdalam terjadi pada sektor konstruksi yang anjlok 8,01%, serta konsumsi pemerintah yang turun tajam 13,62%.

Meski demikian, sektor transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 12,13%. Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh signifikan hingga 17,69%.

Pengamat ekonomi Gunawan Benyamin menilai perlambatan ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena daya beli masyarakat terus melemah. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumut ke depan hanya akan berada di kisaran 4,4% hingga 4,7%, jauh dari target semula sebesar 5%.

Menurutnya, penurunan daya beli tercermin dari menurunnya konsumsi protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan telur. "Bahkan harga telur turun saat Ramadhan, yang tidak lazim dan ikut menyebabkan deflasi pada Maret," ungkapnya.

Namun di tengah kabar perlambatan ekonomi, Sumut mencatat kemajuan di bidang kesetaraan gender. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Sumut 2024 turun menjadi 0,399, membaik 0,026 poin dibanding tahun sebelumnya.

Perbaikan ini mencerminkan kemajuan dalam semua dimensi IKG, serta tren penurunan ketimpangan gender di sebagian besar kabupaten/kota di Sumut.(**)