
Diduga Korban Tabrak Lari, Tepuk Purba Ditemukan Tewas di Galang
Galang(harianSIB.com)Pengendara sepeda motor, Tepuk Purba (62) warga Dusun I Desa Damak Gelugur, Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedaga
Bandung(harianSIB.com)
Saat melakukan inspeksi mendadak di pabrik air kemasan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi mengungkap fakta mengejutkan: produksi air merek Aqua ternyata menggunakan sumber air dari sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana selama ini diyakini publik.
Dedi Mulyadi menuturkan, saat menelusuri lokasi pabrik ia melihat dua bangunan berbentuk sumur. Seorang pegawai pabrik menjelaskan bahwa kedua sumur tersebut merupakan sumur produksi air dengan kedalaman salah satu mencapai sekitar 102 meter, dan satu lagi sekitar 60 meter. "Oh airnya dari bawah tanah. Bukan air permukaan bukan? OK. Air bawah tanahnya ngambil sumbernya dari dalam," kata Dedi mengutip dialognya.
Dalam dialog tersebut, Dedi kemudian bertanya apakah penggunaan air dari sumur bor dalam itu aman dan tidak berdampak pada pergeseran tanah mengingat lokasi pabrik berada di area tebing dan sawah yang rawan longsor. Pegawai pabrik menjelaskan memang pernah terjadi longsor di dekat lokasi akibat kemarau panjang dan hujan lebat.
Sementara itu, pihak Danone Indonesia, induk merek Aqua, emberi klarifikasi resmi bahwa sumber air yang digunakan berasal dari "akuifer dalam" atau lapisan air tanah terlindungi dengan kedalaman antara 60-140 meter, bukan dari air permukaan atau mata air pegunungan. Danone mengungkap bahwa mereka memilih 19 sumber air pegunungan yang tersebar di Indonesia, dan setiap titik sumber melewati seleksi ketat berupa 9 kriteria dan 5 tahapan penelitian minimal satu tahun.
Baca Juga:Temuan ini memunculkan pertanyaan bagi masyarakat, termasuk di Sumatera Utara, tentang transparansi dan keberlanjutan pemanfaatan air tanah dalam industri air minum kemasan. Apabila sebuah pabrik besar menggunakan air dari sumur bor dalam, bagaimana dampaknya terhadap lingkungan hingga masyarakat sekitar, khususnya di wilayah pegunungan seperti banyak terdapat di Sumut? Dedi Mulyadi menyinggung bahwa praktik seperti ini harus menjadi bahan penelitian lebih lanjut, termasuk terkait perubahan tata air yang dapat memicu longsor atau banjir.
Sebagai tambahan, dalam laporan Danone disebutkan bahwa mereka telah melakukan program pelestarian air dan lingkungan seperti penanaman pohon di hulu DAS, pembangunan sumur resapan, biopori, dan taman keanekaragaman hayati.
Galang(harianSIB.com)Pengendara sepeda motor, Tepuk Purba (62) warga Dusun I Desa Damak Gelugur, Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedaga
Karo(harianSIB.com)Polres Tanah Karo melakukan razia di dua tempat hiburan malam yang diduga menjadi lokasi praktik prostitusi terselubung,
Bandung(harianSIB.com)Saat melakukan inspeksi mendadak di pabrik air kemasan di Kabupaten Subang, Provinsi JawaBarat, Gubernur DediMul
Medan(harianSIB.com)Kejati Sumut diminta menindaklanjuti dan mengusut kasus dugaan korupsi CSR BI dan OJK periode 20202013 yang diduga mel
Medan(harianSIB.com)Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke74 Humas Polri pada 30 Oktober 2025, Bidang Humas Polda Sumatera Utara menggelar do
Binjai(harianSIB.com)Pemerintah Kota Binjai menjadi tuan rumah Apel Akbar Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 tingkat Provinsi Sumatera Ut
Medan(harianSIB.com)Sekdaprov Sumut Togap Simangunsong mengikuti Entry Meeting Gabungan Pemeriksaan Tematik Ketahanan Pangan Nasional yang d
Medan(harianSIB.com)Produksi cabai merah di Sumatera Utara (Sumut) tercatat surplus, namun sebagian besar hasil panennya justru dikirim ke l
Medan(harianSIB.com)Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak SIK MH, bersilaturahmi dengan pengurus Persekutuan GerejaGe
Medan(harianSIB.com)Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan telah memeriksa kualitas Bahan Bakar Minyak (
Tanjungmorawa(harianSIB.com)PT Perkebunan Nusantara I Regional 1 (dahulu PTPN II), berharap produk legendaris Tembakau Deli, yang dahulu men
Jakarta(harianSIB.com)Pemerintah resmi menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen mulai Rabu (22/10), tanpa menambah alokasi anggara