Jakarta (SIB)- Wamen Denny Indrayana resmi melaporkan Jubir PPI Ma’mun Murod dan loyalis Anas, Tri Dianto ke Mabes Polri. Didampingi pengacaranya, Denny membawa bukti-bukti fitnah Ma’mun dan Tri.
“Saya akan laporkan saudara Murod dan Tri terkait fitnah di KPK Selasa lalu. Saya sudah beri kesempatan 1x24 jam untuk meminta maaf, tapi tidak digunakan dengan baik,†jelas Denny di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (9/1).
Menurut Denny, langkah yang dilakukannya melaporkan Ma’mun dan Tri ke Mabes Polri agar menjadi pelajaran. Tudingan Ma’mun soal pertemuan Denny, Bambang Widjojanto di Cikeas merupakan fitnah.
“Jadi untuk pembelajaran dengan semuanya dan agar tidak menjadi preseden dan upaya pemeriksaan korupsi digunakan cara seperti ini,†terang Denny.
Denny datang ke Mabes Polri dengan menggunakan mobil dinasnya Toyota Camry. Menggunakan batik merah, Denny didampingi beberapa pengacara antara lain M Luthfi dan Mochtar Ali. Denny melaporkan Murod dan Tri terkait pencemaran nama baik.
Cari Strategi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menjadwalkan kembali memanggil Anas Urbaningrum, Jumat (10/1). Tim kuasa hukum Anas terus berkordinasi untuk menghadapi pemeriksaan penyidik. Mangkir lagi?
“Kita lagi pelajari dan mengumpulkan dari sekian kasus, ada nggak jenis kasus yang surat panggilannya menggunakan lain-lain,†ujar kuasa hukum Anas, Firman Wijaya usai rapat di kediaman Anas, Kamis (9/1) dini hari.
Menurut Firman, ia masih merasa aneh dengan surat panggilan KPK untuk Anas. Di situ ditulis ‘kasus lain-lain’ tanpa merujuk secara detil.
“Sejauh ini saya lihat nggak ada itu di prosedural kepolisian dan saya kira prosedural kepolisian dengan KPK sama,†jelas Firman.
Namun Firman belum juga bisa memastikan apakah Ketua Umum Presidium Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu bakal datang atau malah kembali mangkir yang bisa saja berujung penjemputan paksa.
“Kita lihat nantilah, kan masih ada besok, saya masih bisa ketemu,†elaknya.
Sementara itu, loyalis Anas, Mamun Mu’rod kembali sesumbar jika mereka memiliki kejutan besar di Jumat Keramat. Meski begitu ia menutup rapat kejutan tersebut.
“Kita lihat nanti aja,†kata Mu’rod.
Tetap tidak mau datang? “Saya rasa masih seperti itu. Bisa jadi kejutannya tidak datang,†ungkapnya.
Imbau Loyalis Anas Wamen Denny Indrayana meminta agar ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dan loyalis Anas tak mengganggu KPK dalam penegakan hukum. Jangan menyebar fitnah yang justru menciderai proses penegakan hukum.
“Kalau mau Indonesia bebas korupsi yang paling depan KPK. Upaya kita mendukung KPK harus maksimal nggak boleh diganggu dengan upaya ini,†jelas Denny usai melaporkan jubir PPI Ma’mun Murod dan loyalis Anas, Tri Dianto.
Denny kembali menegaskan, sama sekali tak ada pertemuan antara dirinya dan Bambang Widjojanto di Cikeas, apalagi pada dini hari.
“Nggak ada pertemuan. Mau cari bukti sampai lebaran kuda juga nggak ada,†terang Denny.
Tetap Tak Mau Minta MaafJuru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod Al Barbasy dan Tri Dianto yang menasbihkan diri menjadi loyalis sejati Anas Urbaningrum menolak meminta maaf ke Denny Indrayana. Mereka siap menghadapi konsekuensi apapun.
“Posisi saya minta maaf tulus seperti apa? Kalau dilaporkan, laporkan saja saya siap. Saya sudah cukup minta maaf, saya bukan anak kecil, saya orang pesisir orang Brebes, orang pinggir laut punya karakter. Masa saya dibodoh-bodohi untuk minta maaf,†jelas Ma’mun, Kamis.
Menurut dia, permintaan maaf dalam pernyataan awal sudah cukup. Dia malah mempertanyakan ucapan Denny yang memintanya agar minta maaf dengan tulus.
“Oke saya minta maaf, tapi kalau pertemuan dengan BW di Cikeas itu ada, siapa yang harus meminta maaf?†terang dia.
Ma’mun mengaku mendapat informasi valid soal pertemuan itu. Tapi sayangnya, Ma’mun tak bisa memberi bukti, dia meminta agar melakukan klarifikasi ke orang-orang yang disebut dan melakukan investigasi.
“Kalau saya mencari data ternyata ada, saya tuntut balik Denny dan itu rasional. Sekarang jika kita pakai pemahaman terbalik, kalau pertemuan tidak ada saya minta maaf kalau ada siapa yang minta maaf?,†tambahnya.
“Justru karena dia yang tidak tulus, makanya ini juga penting ditanyakan apa yang dimaksud tulus pengertian Denny mengartikan tulus seperti apa?†tambahnya lagi.
Senada dengan Ma’mun, Tri Dianto yang juga menuding soal pertemuan Denny, BW, dan Djoko Suyanto di Cikeas terkait Anas juga menolak meminta maaf.
Tak Takut Loyalis sejati Anas Urbaningrum, Tri Dianto tetap menolak meminta maaf kepada Denny Indrayana. Bahkan, Tri menantang bahwa dirinya tak takut dengan 100 Denny Indrayana.
“Kalau mau laporkan, saya tidak takut ada 100 Denny,†jelas Tri di kediaman Anas di Duren Sawit, Jaktim, Kamis.
Tri mengaku tak takut dilaporkan ke Mabes Polri. Dia merasa mendapat informasi valid dari jubir PPI, Ma’mun Murod soal pertemuan Denny, Bambang Widjojanto di Cikeas.
“Saya tidak tahu apa-apa, yang ungkap pertemuan Ma’mun Murod di KPK, saya pulang kemudian saya diminta tanggapan, ya saya jelaskan apa yang dijelaskan Mas Mam’un,†tuturnya.
“Saya haram meminta maaf kepada saudara Denny. Saya tidak akan meminta maaf,†tambahnya lagi.
KPK Siapkan Brimob Tri Dianto, loyalis sejati Anas Urbaningrum menyampaikan soal rencana di Jumat ‘Keramat’. Berjaga-jaga dari hal yang tidak diinginkan, apabila KPK menyiapkan Brimob, loyalis Anas mengerahkan kader Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
“Hadir teman-teman PPI dan sahabat-sahabatnya,†jelas Tri.
Menurut Tri, kader PPI dan sahabat akan memberi dukungan moral dan spirit ke Anas. Dia juga menegaskan kalau Anas akan hadir menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus gratifikasi terkait proyek Hambalang.
“Ada panggilan Mas Anas bilang oke. Mudah-mudahan Mas Anas bisa hadir,†jelasnya.
Tri kembali mempersoalkan kehadiran Brimob dalam pemeriksaan Anas. “Terlalu berlebihan sampai menggerakkan Brimob itu terlalu berlebihan, tapi saya yakin Mas Anas hadir,†tutupnya.
Jangan Sebar Berita BohongLangkah Wamenkum HAM Denny Indrayana melaporkan dua loyalis Anas Urbaningrum ke polisi atas tudingan fitnah didukung Menkum HAM Amir Syamsuddin. Jangan sampai ada penyebaran berita bohong.
“Masyarakat jangan mudah menciptakan cerita bohong,†kata Amir di sela-sela acara Rapim pimpinan Polri dan TNI di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis.
Menurut Amir, laporan Denny adalah hak pribadi. Dia mendukung sepenuhnya dan yakin tudingan yang disampaikan Ma’mun Murod dan Tri Dianto tentang kunjungan ke Cikeas bersama komisioner KPK Bambang Widjojanto tidak benar.
“Mana mungkin jam 2 dinihari (ke Cikeas),†ujar Amir.
“Langkah yang dilakukan sekaligus mendidik kita bersama anggota masyarakat agar jangan mudah menyampaikan berita bohong yang mencederai kredibilitas DI sehingga langkah itu sudah benar,†jelasnya.
(detikcom/ r/w)