Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 21 Desember 2025

Warga Desa Silumajang Kabupaten Labura Keluhkan Jalan Rusak dan Krisis Air Bersih

- Senin, 18 Juli 2016 10:36 WIB
663 view
Warga Desa Silumajang Kabupaten Labura Keluhkan Jalan Rusak dan Krisis Air Bersih
SIB/A03
Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga SE menyerahkan bantuan beras kepada warga saat melakukan Reses di Kabupaten Labura.
Medan (SIB)- Rusak parahnya jalan dan terjadinya krisis air bersih di sejumlah desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dikeluhkan warga Desa Silumajang Kabupaten Labura. Pemkab Labura maupun Pemprovsu diharapkan menanganinya dengan serius, agar masyarakat tidak mengalami kesulitan mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya serta dapat menikmati air bersih.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Sumut H Zeira Salim Ritonga SE kepada wartawan, Sabtu (16/7) usai melakukan reses di Dusun Pulogodan Desa Silumajang.

Zeira mengatakan, melalui kegiatan reses DPRD Sumut, berbagai elemen masyarakat di Labura menyampaikan aspirasi maupun permasalahan yang selama ini dikeluhkan, baik bidang infrastruktur jalan, pendidikan, air bersih yang sangat memprihatinkan maupun rumah ibadah.

Menyangkut infrastruktur jalan, lanjut Zeira, masyarakat mengeluhkan kondisi jalan desa masih 'babak belur' terutama saat musim hujan, bahkan kondisi jalan belum mendukung kelancaran transportasi khususnya pengangkutan hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Karena itu, diminta pemerintah daerah segera melakukan pengaspalan terhadap jalan-jalan desa di Labura.

Zeira yang kini Ketua Komisi C DPRD Sumut itu mengatakan, masalah jalan-jalan permukiman di Desa Silumajang Kecamatan Na IX-X, butuh perhatian serius dari pemerintah daerah dengan membuat beton di sepanjang jalan permukiman agar tidak terjadi longsor di saat hujan. "Masyarakat juga mengalami kesulitan air bersih terutama untuk MCK," ujarnya.

Masih Jalan Tanah
Dalam kegiatan reses ini, Zeira sangat trenyuh melihat kondisi jalan penghubung antara Kabupaten Labura ke Kabupaten Tobasa (Tobasamosir) sepanjang 32 km masih kondisi tanah dan belum diaspal, bahkan rawan longsor. Padahal jalan tersebut selama ini dilintasi untuk mengangkut hasil bumi, baik komoditi pertanian maupun perkebunan.

"Kita minta Pempropsu Cq Dinas PU Bina Marga untuk menganggarkan dana pembangunannya di APBD 2017," ujarnya.

Selain itu, ujar Zeira, masyarakat Desa Bangun Rejo Kecamatan NA IX -X Kabupaten Labura juga mengeluhkan masalah drainase yang tidak berfungsi, sehingga airnya tidak mengalir mengakibatkan banjir setiap hujan. Untuk itu,  Dinas Tata Ruang dan Permukiman diminta segera memerbaiki drainase tersebut.

"Masyarakat juga berharap adanya bantuan untuk pembangunan masjid di Desa Bangunrejo, karena sedikitnya 4 masjid terbengkalai pembangunannya, termasuk Mesjid Al-Rahman di Desa Silumajang butuh perbaikan," ungkapnya.

Di bidang pendidikan, Zeira menyebutkan, masyarakat juga mengeluhkan belum adanya dibangun SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Desa Terangbulan dan Silumajang, sehingga masyarakat terpaksa menyekolahkan anak-anaknya ke desa lain yang jaraknya harus ditempuh 30 menit.
"Masyarakat berharap pemerintah membangun gedung SLTA, karena lahannya telah tersedia," ungkap Zeira. (A03/l)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru