Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 22 Desember 2025

Harga Anjlok, Petani Bawang Merah di Desa Silalahi Dairi Terlantarkan Lahan

* Sebagian Petani Beralih Pekerja Keramba
- Kamis, 20 September 2018 11:31 WIB
388 view
Sidikalang (SIB)- Petani di Desa Silalahi 2 Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi mengeluhkan anjloknya harga bawang merah yang mencapai Rp 5 ribu- Rp 8 ribu per kilogram.

Hal itu disampaikan Maston Silalahi (35) dan Simbolon (56) kepada wartawan, Rabu (19/9) di Desa Silalahi 2. Disebutnya, anjloknya harga bawang merah di tingkat petani sejak dua bulan terakhir dari harga Rp 12 ribu per kilogram. "Harga terus turun hingga sekarang mencapai Rp 5 ribu per kg," ucapnya.

Bawang merah kualitas terbaik hanya dihargai Rp 8 ribu per kg. Anjloknya harga itu, membuat petani meradang, bahkan banyak petani yang meninggalkan budidaya tanaman tersebut. Karena biaya penanaman bawang merah hingga panen sangat tinggi. Belum lagi mengantisipasi serangan hama.

"Untuk biaya penanaman bibit 100 kg hingga panen, harus ada minimal Rp 15 juta," ucapnya. Sehingga dengan harga Rp 5 ribu per kg, membuat petani gulung tikar. Apalagi harga bibit mencapai Rp 40 ribu- Rp 50 ribu per kg. Petani bisa beruntung dari budidaya bawang merah, bila harga di tingkat petani di atas Rp 15 ribu per kg. "Kehidupan petani bawang di Silalahi sangat memprihatinkan. Sebagian sudah beralih menjadi buruh petani keramba, demi menutupi kehidupan sehari-hari," ucap Maston.

Di lokasi berbeda, Mariani boru Girsang (48) mengatakan, petani bawang di Silalahi sudah banyak yang beralih menanam tanaman lain seperti jagung dan padi. Bahkan sebagian petani mengosongkan lahan sembari menunggu harga membaik. Mariani melanjutkan, persoalan bawang merah di Silalahi tidak hanya pada harga saja, sejak beberapa tahun terakhir petani tidak pernah lagi mendapatkan hasil yang memuaskan yang disebabkan serangan hama berupa lalat dan ulat yang tidak dapat dikendalikan.

Bila hama menyerang, tanaman bawang merah sudah bisa dipastikan gagal panen. Tanaman bawang merah yang sudah terdampak hama umbinya akan kecil bahkan tidak ada. Ciri-ciri tanaman bawang merah yang terdampak akan layu dan kemudian mati. Sebagian petani beralih ke tanaman jagung dan kacang, tetapi babi hutan dan monyet yang menjadi kendala. Sehingga petani saat ini, banyak yang menelantarkan lahannya.

Mariani mengaku tetap memanen bawang yang sudah terserang hama, biar pun hasil dan harganya tidak seberapa. Hal itu membantu menutupi kebutuhan kehidupan sehari- hari dan biaya sekolah anaknya. (B05/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru