Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 26 Oktober 2025
Penikaman Anggota DPRD Taput Hulman Nababan Diduga Berencana

Trimedya Panjaitan Minta Polres Taput Menetapkan Pasal Berlapis kepada Tersangka

* Ditolak RSU HKBP Balige, Korban Dilarikan ke RSUD Tarutung
- Sabtu, 10 November 2018 11:01 WIB
978 view
Trimedya Panjaitan Minta Polres Taput Menetapkan Pasal Berlapis kepada Tersangka
SIB/Horas Pasaribu
MENJENGUK: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan SH MH menjenguk Anggota DPRD Taput Hulman Nababan, korban penikaman di Siborongborong, Jumat (9/ 11) di RSUD Tarutung. Trimedya didampingi Bupati Taput Nikson Nababan, mantan Bupati Tapteng Tuani
Tarutung (SIB) -Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan SH MH meminta aparat penegak hukum menetapkan pasal berlapis dan menghukum berat tersangka yang menikam anggota DPRD Taput Fraksi PDIP Hulman Nababan sampai ususnya terburai, Kamis (8/11) di Siborongborong. Pasal berlapis pantas dikenakan, karena pelaku diduga sudah merencanakan niatnya.

"Menurut keluarga korban, pelaku sudah lima hari mencari-cari korban di rumahnya, berarti sudah direncanakan. Kami minta juga kepolisian melakukan tes urine apakah pelaku positif narkoba. Karena kalau sudah kena narkoba pasti nekat melakukan apa saja," kata Trimedya saat menjenguk korban yang juga kader PDI Perjuangan di RSUD Tarutung, Jumat (9/11).

Turut mendampingi Bupati Taput Nikson Nababan, Ketua DPRD Taput Poltak Silitonga, mantan Bupati Tapteng Tuani Lumbantobing, Wadir RSUD Tarutung Sudirman Manurung, dokter yang mengoperasi korban dr Benny Sinaga SpB, Pantur Banjarnahor, Yegepan (Ivan) dan lainnya. "Harus diungkap juga apakah ada yang menyuruh pelaku atau melakukan secara tunggal. Kami berharap kejadian seperti ini jangan terjadi lagi di Taput, hanya perkara cekcok langsung mau membunuh, untung Tuhan menyelamatkan korban," tegas Trimedya.

Pada saat besukan itu, Trimedya meminta Hulman Nababan istirahat agar cepat pulih, jangan dipikirkan dulu soal pencalegan. Dia juga diminta untuk tidak dendam tapi harus mengampuni pelaku, karena kasus ini sudah ditangani Polres Taput. "Kalau sudah pulih. Lebih rajinlah berdoa dan beribadah, jangan lagi bermain di lapo tuak. Kami juga sangat berterima kasih atas kecekatan tim medis yang dipimpin dr Benny Sinaga yang langsung mengambil tindakan operasi," ucap Ketua DPP PDIP ini.

Usus Disambung
Dr Benny Sinaga yang mengoperasi Hulman Nababan menceritakan, korban sempat dilarikan ke RS HKBP Balige, karena dari TKP Siborongborong ke Balige lebih dekat, tapi ditolak. Tidak diketahui secara pasti kenapa ditolak. Lalu dilarikan ke RSUD Tarutung. Di perjalanan korban sudah kritis karena mengalami pendarahan berat, sekitar 2.000 cc darah tercurah dan sudah mengigau.

"Tensinya 60 derajat, jauh di bawah normal, lalu tim kami melakukan operasi selama 4 jam, dari pukul 12.00 malam sampai pukul 05.00 subuh. Lima kantong darah dibutuhkan mengganti darah yang tercurah, diperoleh dari anak-anak sekolah yang bersedia mendonorkan darahnya," terang dr Benny.

Diterangkannya, kondisi luka korban sangat parah, ada 4 liang tusukan dengan menggunakan  parang. Ada usus besar dan kecil yang putus dan robekan di organ-organ kecil lainnya di perut. Yang paling parah adalah tusukan di perut kiri mengakibatkan usus besar robek.

"Kami menyambung usus yang putus, lalu usus besar untuk pembuangan kotoran BAB untuk sementara diistirahatkan. Pembuangannya kami lakukan dengan menggunakan selang. Selama 5 hari kami melakukan operasi apakah hasil operasi penyambungan usus yang putus sudah benar-benar tersambung. Kalau sudah tersambung, 2 bulan berikutnya kami lakukan operasi untuk mengembalikan fungsi usus besar tadi. Tensinya sekarang sudah normal," terangnya.

Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan yang juga Ketua DPC PDIP Taput mengatakan, ini adalah mujizat Tuhan. Korban sudah menempuh perjalanan panjang sekitar 2,5 jam, dari Siborongborong ke RSU HKBP Balige, kemudian kembali lagi ke Tarutung. "Di RSUD Tarutung korban ditangani tim medis, puji Tuhan, Hulman Nababan dapat tertolong," ungkap Nikson.

Nikson Nababan merasa heran kenapa RS HKBP Balige sampai menolak korban. Padahal Trimedya Panjaitan sudah melengkapi alat-alat medis yang canggih dan personil dokter yang lengkap ketika menjadi Ketua Yayasan Kesehatan HKBP. "Ini perlu dipertanyakan kenapa bisa terjadi, orang yang sudah pendarahan berat tidak bisa ditolong rumah sakit yang tergolong besar. Untung Tuhan menyelamatkan Hulman," imbuhnya.

Sastro Manurung, petugas IGD RSU HKBP Balige mengatakan, korban saat itu langsung dirujuk ke RSUD Tarutung karena dokter bedah sedang tidak ada di tempat. "Dokter bedah sedang berada di luar kota," kata Sastro. (A10/h)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru