Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 13 Oktober 2025

Ratusan Penganut Bumi Datar Konferensi di Amerika

- Senin, 19 November 2018 09:21 WIB
392 view
Ratusan Penganut Bumi Datar Konferensi di Amerika
Denver (SIB) -Penganut Bumi datar kembali unjuk gigi. Mereka menggelar konferensi internasional di Denver, Amerika Serikat, yang bertajuk Flat Earth International 2018 Conference.

Ini adalah kedua kalinya konferensi Bumi datar berlangsung di Negeri Paman Sam. Robbie Davidson, pendiri Flat Earth International Conference, mengatakan peserta yang datang diestimasi 800 orang.

Ia memperkirakan 80% dari orang yang datang itu sudah yakin Bumi berbentuk datar. Sisanya mungkin ingin mencari pembuktian. Konferensi ini akan menghadirkan para pembicara dan penulis buku yang terkenal di kalangan penganut Bumi datar.

Robbie sendiri mengaku dulu meyakini Bumi berbentuk bulat. "Kebanyakan dari kita akan tertawa dan menganggap konyol kalau mendengar Bumi datar, kita percaya Bumi itu bulat," katanya yang dikutip dari Denver Channel.

Tapi keyakinannya mulai berubah 3 tahun lampau setelah melakukan berbagai investigasi. Ia menganggap Bumi bulat hanyalah teori sehingga dirinya sekarang percaya kalau Bumi itu datar.

Sebagian peserta yang datang mengaku sering diejek karena keyakinannya, baik dari keluarga maupun teman. Tapi mereka jalan terus."Aku tidak merasa malu," kata salah seorang peserta bernama Rick Hummer.

Konferensi tersebut akan berlangsung selama dua hari. Para pembicara akan mengutarakan beragam teori Bumi datar sekaligus mengajak debat seperti apa kira-kira wujud Bumi datar tersebut. 

Dari Bumi Datar Jadi Bumi Donat
Di sisi lain, entah ini merupakan aksi pembelotan atau tidak, tapi seorang penganut Bumi datar mengemukakan teori konspirasi baru. Paham yang disebarkannya ini pun tidak kalah aneh.

Dalam forum penganut Bumi datar, seorang bernama Varuag mengatakan bahwa planet ini berbentuk seperti donat. Ia pun sudah menyiapkan sejumlah teori untuk memperkuat pemikirannya itu.

"Saya punya teori yang menyatakan bahwa Bumi sebenarnya memiliki bentuk seperti torus (bentuk mirip donat),"

Ia menambahkan, lubang yang ada di tengahnya itu tidak bisa terlihat karena cahaya bergerak mengikuti kelengkungan dari Bumi donat. Lalu, bagaimana siang dan malam bisa terjadi?

"Nyalakan senter di atas meja. Lalu, taruh donat di sampingnya. Sisi yang mendapat cahaya dari senter adalah siang," katanya menjelaskan.

Dalam teorinya ini, planet ini juga membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan satu putaran terhadap porosnya. Satu lagi yang cukup penting untuk ditanyakan, bagaimana soal kutub utara dan selatan?

"Tempatkan donat di sisi meja. Sisi yang mengenai meja adalah kutub selatan, sedangkan sisi satunya lagi adalah kutub utara," ucapnya ringan, sebagaimana dikutip dari New Zealand Herald, Jumat (16/11).

Di media sosial Twitter, bahkan sudah ada akun yang berisi paham Bumi donat ini. Bagi yang merasa masih kurang paham dengan penuturan di atas, mungkin penjelasan dari akun ini bisa membantu.

Jadi, pilih Bumi berbentuk mirip bola, mirip piringan, atau mirip donat? (Detikinet/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru