Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 01 Juni 2025
Setelah Heboh Soal Keraton Sejagat

Sunda Empire Klaim Beranggota 54 Negara, Ada Rusia dan Korea Utara

Redaksi - Sabtu, 18 Januari 2020 10:43 WIB
369 view
Sunda Empire Klaim Beranggota 54 Negara, Ada Rusia dan Korea Utara
news.detik.com
Aktivitas kelompok Sunda Empire
Bandung (SIB)
Keberadaan Sunda Empire membuat geger usai heboh Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Kelompok Sunda Empire mengklaim anggotanya berasal dari 54 negara.

Sekadar diketahui untuk kasus Keraton Agung Sejagat, polisi telah menangkap 'Raja' Toto Santoso (42) dan 'Permaisuri' Fanni Amidania (41). Toto dan Fanni telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal tentang Penipuan dan Perbuatan Onar.

Kembali soal Sunda Empire. Sejak kemarin foto serta video soal aktivitas Sunda Empire tersebar Facebook dan YouTube. Akun YouTube bernama Alliance Press International mengunggah sebuah video berupa wawancara dengan salah satu petinggi di kelompok itu bernama HRH Rangga. Video sendiri diunggah pada 6 Juli 2019.

Dalam video itu, pria berseragam dengan topi flat cap biru muda itu bercerita soal Sunda Empire-Earth Empire. Menurutnya, Sunda Empire-Earth Empire itu merupakan sebuah kekaisaran matahari.

"Sunda Empire Earth Empire itu adalah kekaisaran matahari, kekaisaran bumi. Juga diartikan Sunda itu suku Sunda tapi ini adalah tindakan, proses turun temurun kekaisaran dari dinasti ke dinasti dan saat ini dinasti Sundakala," ucap pria yang ditulis dalam video bernama HRH Rangga.

Menurut dia, Sunda Empire-Earth Empire ini terbagi menjadi enam wilayah. Pertama ada Sunda Atlantik di mana Bandung sebagai tera cop diplomatik dunia.

"Kedua, Sunda Nusantara adalah tatanan negara di mana tatanan tersebut dimulai dari benua Australia, Papua New Guinea, Indonesia di dalamnya, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam benua Cina seluruhnya. Mongolia, kemudian Rusia di dalamnya dari beberapa negara, kemudian Jepang. Kemudian sampai ke Korea Selatan dan Korea Utara. Kurang lebih Sunda Nusantara meliputi 54 negara di dunia," tuturnya.

"Selanjutnya Sunda Eropa, kemudian Sunda Pasifik, kemudian Sunda Archipelago, kemudian Sunda Mainlek," kata dia menambahkan.

Menurut dia Sunda Empire-Earth Empire atau kekaisaran itu berada di bawah pimpinan perdana menteri dunia atau Grand Prime Minister. Di bawahnya, ada Gubernur Jenderal yang memimpin Sunda Nusantara.

"Bicara nusantara bukan bicara Indonesia, ada 54 negara. Kalau itu dia adalah Gubjen Eropa itu the king of king. Istilah kerennya Gubjen," katanya.

Muncul di Medsos
Sunda Empire ini muncul di media sosial (medsos) usai ramai soal Keraton Agung Sejagat. Tersebar pula foto-foto anggota Sunda Empire dari screenshot pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller yang diduga anggota Sunda Empire.

Di screenshot unggahannya, pemilik akun tersebut menuliskan:

"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE.
Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020.

Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera . Agar kita tdk menjadi budak di negera sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???....(emoticon salam dan tertawa)," tulis pemilik akun tersebut.

Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengaku belum mengetahui soal keberadaan Sunda Empire-Earth Empire itu. Namun pihaknya akan melakukan penelusuran.

"Akan menelusuri dulu," ucap Ferdi saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (17/1).

Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri terkait kelompok Sunda Empire-Earth Empire itu. Pasalnya, hal itu bisa saja berbenturan dengan aturan hukum yang berlaku.

"Tentu saja kan itu ada ranah hukumnya, sementara kita kan negara hukum. Jangan membuat kegaduhan atau hal-hal yang berbenturan dengan aturan," kata Ferdi.

Seperti diketahui untuk kasus Keraton Agung Sejagat, polisi telah menangkap 'Raja' Toto Santoso (42) dan 'Permaisuri' Fanni Amidania (41). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal tentang Penipuan dan Perbuatan Onar.

Para pengikut Keraton Agung Sejagat diminta setor uang dan dijanjikan jabatan. Ada yang menyetor Rp 3 juta hingga Rp 110 juta demi mendapat jabatan yang dijanjikan oleh sang 'raja' dan 'ratu' keraton itu. Apakah modus Sunda Empire-Earth Empire sama? Aparat masih menelusurinya.

Harus Daftar Ulang
Setelah Keraton Agung Sejagat kini muncul Sunda Empire. Selain mengklaim beranggotakan 54 negara, kelompok ini juga menyebut pada Agustus mendatang negara-negara harus daftar ulang.

Hal itu terungkap dalam sebuah tayangan video yang diunggah pemilik akun Alliance Press International di Youtube. Dalam unggahannya pada 6 Juli 2019, tampak video memperlihatkan seorang pria berseragam dengan topi flat cap itu tengah diwawancarai.

Dalam wawancara tersebut, pria yang ditulis bernama HRH Rangga ini menyebut bahwa negara harus melakukan daftar ulang pada Agustus 2020. Namun memang tak dijelaskan secara utuh negara mana dan kepada siapa melakukan daftar ulang.

"Hari ini program pelaksanaan mengangkat proses bahwa teritorial di dalamnya Indonesia di dalamnya Bandung cop diplomatik Sunda sampai pada saatnya 15 Agustus 2020 seluruh negara harus mendaftar ulang atas penyelesaian utang-utang di bank dunia, maka itu kita siapkan segala sesuatunya," ucap pria tersebut dalam video yang dilihat detikcom pada Jumat (17/1).

Selain keterangan soal daftar ulang, pria itu juga mengungkapkan bahwa saat ini sistem pemerintahan di dunia akan dikontrol di Bandung. Sebab, hal ini mengacu pada teritorial Indonesia.

"Karena letaknya pada teritorial Indonesia, bagian terpenting di dalamnya Atlantik di mana Atlantik memangku tatanan proses pemerintahannya, ditata 75 tahun yang lalu, adalah Vatikan. Roma yang dapat tugas, sekarang sudah ditarik ke Bandung. Sehingga tatanan pemerintahan keseluruhan yang ada di atas bumi akan dimulai proses perjalanan di Bandung," ujarnya.

"Kaitan prosesnya yang akan datang perbaikan sistem yang baik siapa pemimpinnya, harus didukung karena proses perjalanan 15 Agustus berakhirnya proses tatanan dunia yang diatur Vatikan, sekarang di Bandung," kata pria itu menambahkan.

Keterangan soal 15 Agustus 2020 ini juga senada dengan unggahan pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller. Dalam screenshot yang tersebar, pemilik akun yang diduga sebagai anggota ini juga menyebut dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.
Jangan Buat Gaduh!

Wali Kota Bandung Oded M Danial ikut menanggapi terkait kemunculan Sunda Empire. Oded meminta agar kelompok-kelompok semacam itu tak membuat kegaduhan.

"Kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapapun, saya berharap jangan membuat kegaduhan," ucap Oded saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (17/1).
Oded mengajak semua masyarakat Bandung untuk tetap menjaga kondusifitas. Pihaknya meminta agar semua masyarakat tak membuat hal-hal yang dapat mengganggu kondusifitas.

"Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik. Saya kira itu. Nah adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya," katanya.

Oded mengaku belum tahu soal keberadaan Sunda Empire ini. Pihaknya bakal menelusuri melalui Kesbangpol Kota Bandung.
"Ya kalau itu nanti, saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, Kesbangpol-lah nanti dengan semuanya akan melihat itu," ujar Oded. (detikcom/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru