Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 06 Oktober 2025

Tiga Bank Syariah BUMN Merger Jadi Bank Syariah Indonesia

Redaksi - Kamis, 17 Desember 2020 10:38 WIB
356 view
Tiga Bank Syariah BUMN Merger Jadi Bank Syariah Indonesia
Foto: detik
Ilustrasi
Jakarta (SIB)
Bank syariah BUMN resmi merger. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BRISyariah menyetujui penggabungan, persetujuan rancangan penggabungan, persetujuan akta penggabungan, persetujuan perubahan anggaran dasar, dan persetujuan susunan Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Bank Hasil Penggabungan.

Bank hasil merger akan bergabung secara efektif pada 1 Februari 2021. Dalam RUPSLB yang sudah diselenggarakan, para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

"Kedua perusahaan tersebut telah disepakati untuk digabung ke dalam BRIsyariah, dan akan beroperasi pasca tuntasnya proses merger dan persetujuan merger diperoleh dari regulator dengan nama baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk," tulis keterangan resmi BRISyariah dikutip, Selasa (15/12).

Kemudian disebutkan RUPSLB turut menyetujui visi Bank Hasil Penggabungan untuk "Menjadi 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia."
Penggabungan BRIS, BNIS, dan BSM dilakukan untuk menciptakan bank syariah berskala besar guna meningkatkan penetrasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Para pemegang saham telah menyepakati, struktur pengurus bank hasil penggabungan akan terdiri dari seorang Direktur Utama, dua Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.

RUPSLB BRIsyariah juga menyepakati penambahan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk Bank Hasil Penggabungan. Bersamaan dengan itu, disepakati pula aturan mengenai kewenangan, jumlah minimal, dan masa jabatan DPS.

SUSUNAN LENGKAP
Berikut jajaran pengurus Bank Syariah Indonesia : Mulya E. Siregar : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Komisaris, Suyanto, Masduki Baidlowi, Imam Budi Sarjito dan Sutanto. Komisaris Independen, Bangun S Kusmulyono, M Arief Rosyid Hasan, Komaruddin Hidayat dan Eko Suwardi.

Dewan Pengawas Syariah: Mohamad Hidayat ( Ketua), Oni Syahroni , Hasanudin dan Didin Hafidhuddin (anggota).
Direksi: Hery Gunardi : Direktur Utama, Ngatari : Wakil Direktur Utama 1, Abdullah Firman Wibowo: Wakil Direktur Utama 2, Kusman Yandi : Direktur Wholesale Transaction Banking, Kokok Alun Akbar : Direktur Retail Banking, Anton Sukarna : Direktur Sales and Distribution, Achmad Syafii : Direktur Information Technology, Tiwul Widyastuti : Direktur Risk Management, Tribuana Tunggadewi : Direktur Compliance and Human Capital, Ade Cahyo Nugroho : Direktur Finance and Strategy.

Seluruh pejabat Direksi dan Dewan Komisaris yang telah ditunjuk tersebut akan mulai bekerja efektif mulai Tanggal Efektif Merger pada tanggal 1 Februari 2021 dan merger mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, serta mendapat persetujuan hasil wawancara yang dilakukan oleh OJK mengikuti ketentuan yang berlaku. (detikfinance/f)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru