Jakarta (SIB)
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan nada tinggi mengatakan bagi kadernya yang tidak mau menjadi petugas partai dipersilakan untuk keluar. Megawati menyinggung mantan kader PDI Perjuangan yang pernah dipecat kini bergelimpangan tak jelas.
"Maka lebih baik kalau saya boleh bilang, kalau nggak mau jadi petugas partai, saya nggak ngomong lagi anggota partai, petugas partai. Artinya yang diberi tugas oleh partai, out! begitu aja, mundur. Jangan lagi orang yang kemarin toh. Saya cerita toh saya cerita ada kasus. Saya pecat nah baru dah, gelimpangan nggak jelas," kata Megawati dalam siaran langsung di kanal YouTube PDI Perjuangan, Minggu (30/5).
Megawati menceritakan eks kadernya itu kemudian minta dikembalikan ke partai banteng moncong putih itu. Megawati juga tidak mengungkap identitas kader yang dipecat itu.
"Nangis-nangis minta dikembalikan bla bla bla, hey itu apa? Ini tidak, ini dan ini tidak jadi satu. Masa kan telat toh, telat mikir toh. Terang berkhianat sama partai ya out. Mau mundur apa out, gitu wae. Jangan sampai deh masa-masa sekarang ini ada yang seperti gitu lho. Akan saya omongi terus setiap kali, mengingatkan," kata Mega.
Megawati optimistis PDI Perjuangan akan menjadi partai pemenang. Dia tidak perduli ada masyarakat lain yang mencibir keoptimisan dia tersebut.
"Nah jadi kan, kita ini kan mau menang. Kita mau jadi partai pelopor. Bisa apa tidak, bisa. Kalau saya ngomong gini, kan mungkin aja ada yang mencibir. Ya terserah aja," ujarnya.
Megawati menuturkan sejatinya bala tentara yang dimilikinya saat ini adalah para kader PDI Perjuangan. Dia meminta semua kader untuk tidak lemah dan mau bergerak untuk membesarkan partai.
"Kalau saya sih, karena kalian ini lho. Tahu nggak, bala tentara saya ya kalian. Kaliannya melempem, melempem lah saya. Jangan lupa lho. Kalau kalian nggak mau bergerak mau gimana besar partai kita," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Megawati mewanti-wanti kadernya agar tidak menjadikan 25 kantor yang baru saja diresmikan sebagai hak milik pribadi. Megawati juga menekankan bahwa partai bukanlah milik pribadi.
"Jadi siapa yang mempergunakan kantor itu sebagai hak milik, tolong, tolong, DPP partai untuk melaporkan kepada saya," kata Megawati.
Megawati menerangkan, 25 kantor partai itu sejatinya adalah milik rakyat. Untuk itulah, kata Megawati, para kader harus terus melakukan giat rapat di kantor baru itu.
"Seperti tadi yang saya katakan, ini adalah rumah rakyat, kalian jangan tidak rapat, lalu untuk apa bangun partai kalau tidak pernah rapat," tuturnya.
Megawati menegaskan, PDI Perjuangan tidak boleh menjadi milik pribadi walaupun seseorang itu adalah anggota partai. Selain itu, lanjut Megawati, aset partai tidak boleh diperjualbelikan untuk kepentingan pribadi.
Sebelumnya, Megawati meresmikan 25 kantor baru yang terdiri atas DPD, DPC, dan PAC secara virtual. Tiap kantor itu tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Megawati menjabarkan, dari 25 kantor partai itu, tiga kantor berada di tingkat dewan pengurus daerah (DPD) di Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
"Kalau dewan pimpinan daerahnya terdiri dari Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, lalu Maluku," ujarnya.
Kemudian, kata Megawati, kantor baru di tingkat dewan pengurus cabang (DPC) ada di 16 wilayah. Kantor DPC baru itu dari OKU Timur hingga Tapanuli Utara.
"Yakni DPC PDIP OKU Timur, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Kapuas, Barito Utara, Pulang Pisau, Pamekasan, Kota Tangerang Selatan, Sukoharjo, Murung Raya, Bojonegoro, Kota Tasikmalaya, Kota Metro, Brebes, Barito Selatan, dan Tapanuli Utara," ungkapnya.
Sementara itu, kantor partai di tingkat kecamatan pengurus anak cabang (PAC) hanya ada di Provinsi Jawa Tengah. Kantor baru itu tersebar di 6 kecamatan, yakni Sukoharjo, Nguter, Bulu, Weru, Polokarto, dan Mojolaban. (detikcom/d)