Sabtu, 05 Oktober 2024
Megawati Sindir Benalu di Tengah Pandemi

Ada Kelompok yang Antikemajuan

* Jokowi: Terima Kasih Dukungan di Masa-masa Sulit
Redaksi - Selasa, 11 Januari 2022 09:03 WIB
401 view
Ada Kelompok yang Antikemajuan
(Foto: Tangkapan layar Kompas/Antara/Syaiful Hakim)
MENDENGARKAN: (Kiri) Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Seskab Pramono Anung (2 kanan), MenPAN RB Tjahjo Kumolo (kanan), Menkumham Yasonna Laoly (kiri) mendengarkan pidato Ketua Umum Megawati Soekarno Putri (kanan) di perayaan HUT
Jakarta (SIB)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung masih ada kelompok yang antikemajuan saat ini. Megawati mengambil contoh seperti mereka yang menolak uluran dari pemerintah.

"Fakta di lapangan kadang-kadang terus lain, masih saja ada kekuatan anti kemajuan, mereka menolak bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir, mereka menolak berbagai uluran tangan pemerintah seperti vaksin," kata Megawati, dalam sambutannya di HUT ke-49 PDIP yang digelar virtual, Senin (10/1).

Megawati juga menyindir pihak yang mencari keuntungan di tengah pandemi. Dia mengatakan, kelompok itu bertindak bagai benalu yang menginduk pada inangnya.

"Selain itu saya melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh, di luar itu ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya, atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," ujarnya.

Megawati lantas menyebut hal itu menjadi kritik dan autokritik. Padahal menurutnya, Jokowi sudah turun ke daerah-daerah untuk bertemu langsung masyarakat.

"Berbagai hal ini lah yang jadi kritik dan autokritik bangsa termasuk seluruh kader partai agar pandemi membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat. Rakyat dan pemimpinnya masih kurang apa ya kalau saya lihat Pak Jokowi sampai ke daerah ketemu masyarakat," ujarnya.

Menurut Megawati, pandemi harus bisa membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat serta rakyat dan pemimpinnya.

"Syukur Alhamdulillah, dengan persatuan dengan rakyat, Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma'ruf Amin mampu mengatasi cobaan yang begitu berat. Sinergi koneksitas terus dibangun dengan melibatkan seluruh aparatur pemerintahan negara," kata Megawati.

"Dunia ikut mengakui keberhasilan Pemerintah di dalam menanggulangi Covid-19, dan pada saat bersamaan menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi bagi kemajuan bangsa," sambungnya.

Partai Wong Cilik
Megawati Soekarnoputri juga menceritakan, perjuangan PDIP sebagai partai wong cilik. Megawati bercerita dari ayahnya, Sukarno, mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI).

"Beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia dan kekuatan inilah yang dibangkitkan PNI sebagai partai pelopor. Kekuatan yang terbukti begitu dahsyat sebagai jalan mencapai Indonesia merdeka. Saya tidak terbayangkan pada waktu itu sebelum terorganisir," kata Megawati.

Megawati bercerita ketika bertemu orang yang menanyakan apakah betul dia anak Bung Karno. Megawati membenarkan dan dia melihat mata yang bersinar-sinar dari orang tersebut.

Lalu Megawati menceritakan tentang masa kampanye saat itu. Dia mengaku Partainya selalu mendapat lapangan kecil karena dianggap partai wong cilik atau partai sandal jepit.

"Setelah itu ketika kan karena pemilu kan kampanye ya, jadi saya mulai melihat dari kita selalu diberi lapangan yang kecil karena dianggap PDI itu kecil. Dibilang partai wong cilik, partai sandal jepit," ujar Megawati.

Megawati mengatakan, saat itu PDI hanya punya 28 kursi di DPR. Lapangan kecil itu pun pada akhirnya tidak muat lagi karena PDI mulai berkembang.

"Waktu itu kalau nggak salah di DPR hanya 28 anggota pada waktu itu. Tapi setelah itu tidak cukup lagi namanya kami diberi lapangan yang kecil-kecil karena kenapa? Saya sendiri mulai berpikir karena mulai datang truk penuh dengan anak muda tetapi di belakangnya saya selalu melihat 2 atau 3 orang tua," kata Megawati.

"Jangankan nama, tapi saya tahu ini pasti mereka yang datang dari kalangan PNI yang waktu itu mengatakan kepada saya, 'Teruskan Jeng Mega, kami bantu'. Hanya begitu. Dan begitulah akhirnya terus menerus karena ternyata mereka itu mengorganisir," ujar Megawati.

Megawati menyebut, mengorganisasi bukanlah hal mudah. Megawati mengatakan, jika punya dedikasi, ikatan tersebut tak akan lepas.

"Sehingga dengan demikian saya bisa menjadi anggota DPR dan pada waktu itu kalau tidak salah naiknya 100 persen menjadi 53 anggota DPR," katanya.

Selamat HUT
Di acara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat di hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDIP. Jokowi mengatakan PDIP telah menjadi partai yang konsisten membela rakyat.

"Pertama-tama saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-49 PDI Perjuangan. Alhamdulillah saat mencapai usianya ke-49, PDI Perjuangan telah berhasil menjadi partai politik terbesar di Indonesia. Merdeka! Menjadi partai politik yang konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, konsisten memperjuangkan kedaulatan negara dan kemandirian bangsa," kata Jokowi seperti disiarkan akun YouTube PDI Perjuangan, Senin (10/1).

Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan PDIP di masa-masa sulit. Seperti diketahui, Indonesia terus berjuang lepas dari pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.

"Ibu ketua umum bapak/ibu keluarga besar PDI Perjuangan. Pada kesempatan berbahagia ini atas nama masyarakat bangsa dan negara, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan PDIP dalam menyiapkan kebijakan-kebijakan dan dalam menghadapi masa-masa yang tidak mudah, masa-masa yang sulit akibat pandemi Covid-19," ujar Jokowi.

Jokowi bersyukur kasus Covid-19 kini melandai setelah mencapai puncaknya pada Juli 2021 lalu. Kini kasus Covid-19 sudah berada di bawah 1.000.

Jokowi juga memamerkan capaian vaksinasi di Indonesia. Kini Indonesia masuk di antara negara-negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak.

"Dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen ini juga perlu kita syukuri. Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi namun kita tetap harus hati-hati tetap harus waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena adanya varian Omicron seperti tadi yang disampaikan Ibu Mega," sambung Jokowi.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir secara virtual.

Selain itu, jajaran menteri kabinet Indonesia kerja juga tampak hadir virtual. (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru