Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 28 September 2025

RI-Malaysia Teken MoU soal PMI, Jokowi: Jangan Berhenti di Atas Kertas Saja

Redaksi - Sabtu, 02 April 2022 09:45 WIB
512 view
RI-Malaysia Teken MoU soal PMI, Jokowi: Jangan Berhenti di Atas Kertas Saja
Foto: Ant/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Lukas
kabiPENANDATANGANAN:Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Ismail Sabri Yakob menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang penempatan dan perlindungan pekerja migran
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyaksikan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman tentang penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia. Nota kesepahaman diteken oleh menteri dari kedua negara.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4). Menaker RI Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Datuk Seri Saravanan yang menandatangani nota kesepahaman tersebut.

"MoU antara lain akan mengatur penggunaan one channel system bagi seluruh proses penempatan, pemantauan dan kepulangan pekerja migran Indonesia sehingga dapat terpantau dengan baik. Pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia, sudah sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal dari dua negara kita," kata Jokowi dalam pernyataan pers.

Jokowi meminta MoU ini benar-benar dijalankan. Dia tidak ingin MoU berhenti di kertas saja.

"Dengan kehadiran PM Sabri ini saya yakin MoU dapat dilaksanakan dengan baik dan saya tidak ingin MoU ini hanya berhenti di atas kertas saja, semua pihak harus menjalankan MoU ini dengan baik. Saya juga berharap kerja sama serupa dapat dilanjutkan di sektor lain antara lain perladangan, pertanian, manufaktur dan jasa," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk mulai membahas kerja sama terkait penanganan penyelundupan orang. Negosiasi terkait perbatasan antar kedua negara juga mulai diintensifkan.

"Selain itu, kita juga masih melihat maraknya kasus penyelundupan orang. Oleh karena itu kita sepakat untuk mulai membahas kerja sama penanganan penyelundupan orang termasuk di penegakan hukumnya. Hal lain yang kita bahas kembali dalam pertemuan ini adalah mengenai pentingnya penyelesaian negosiasi batas maritim dan batas darat. Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan kedua negara maka sudah saatnya negosiasi diintensifkan," imbuh Jokowi.

Terima Kunjungan
Sebelumnya, Jokowi menerima kunjungan Ismail Sabri Yaakob di Istana Merdeka, Jakarta. Penyambutan dilakukan ketika mobil yang ditumpangi Ismail Sabri masuk ke kawasan istana.

Setelah turun dari mobil, Jokowi langsung menyambut Ismail Sabri. Keduanya kemudian saling mengenalkan jajaran kabinetnya yang hadir. Dari perwakilan Indonesia, hadir Menlu Retno LP Marsudi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menaker Ida Fauziyah hingga Seskab Pramono Anung.

Ismail Sabri kemudian masuk ke istana dan menandatangani buku tamu. Jokowi dan Ismail Sabri lalu melakukan sesi foto bersama.

Setelah itu, Jokowi dan Ismail Sabri berbincang-bincang di veranda belakang Istana Merdeka. Kunjungan Ismail Sabri ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya sempat berkunjung ke Istana Bogor. (detikcom/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru