Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 23 September 2025

Jalan Desa Sahkuda Bayu Simalungun Rusak Digilas Truk Pengangkut Sedimen Lumpur Proyek BWSS II

Redaksi - Kamis, 12 Mei 2022 08:54 WIB
332 view
Jalan Desa Sahkuda Bayu Simalungun Rusak Digilas Truk Pengangkut Sedimen Lumpur Proyek BWSS II
Foto: harianSIB.com/Putra Nainggolan
RUSAK: Jalan kampung rusak akibat dilintasi dump truk bertonase tinggi proyek reservasi irigasi BWSS II di Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun yang dikerjakan PT Lampatar tahun 2021. 
Simalungun (SIB)
Jalan desa rusak akibat digilas dump truk bermuatan berat mengangkut sedimen lumpur, proyek rehabilitasi irigasi Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS II) yang dikerjakan PT Lampatar tahun 2021 di Nagori (Desa) Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun.

Pantauan wartawan, Selasa (10/5) aspal lapen di Huta III, Nagori Sahkuda Bayu yang menjadi lintasan dump truk menjadi berlobang-lobang, sehingga menampung air hujan. Jalan tersebut menjadi bergelombang dan berlumpur bila hujan turun.

Demikian juga beberapa tembok drainase di kampung itu mengalami kerusakan.

Salah seorang warga Ngadi yang ditemui di lokasi membenarkan jalan tersebut rusak akibat dilintasi kendaraan proyek bertonase tinggi, padahal jalan tersebut terbilang masih baru pembangunannya. Ia juga menyayangkan tidak adanya kepedulian dari pihak rekanan untuk memperbaiki jalan itu.

"Kemarin kami dengar akan ada perbaikan jalan-jalan lintasan dump truk yang rusak dari pihak rekanan PT Lampatar, tapi sampai sekarang beginilah kondisinya, hanya meninggalkan kerusakan yang merugikan masyarakat desa," katanya kesal.

Sementara pengawas lapangan BWSS II Wadin Haloho yang dikonfirmasi menyebutkan bahwa sepengetahuannya pihak rekanan sudah memberikan uang kepada warga untuk memperbaiki sendiri kerusakan tembok drainase di kampung.

Namun untuk soal jalan aspal yang rusak, disebutkannya tidak mungkin pihaknya diminta untuk mengaspal. "Kayaknya, setahu saya sudah dikasi uangnya sama masyarakat untuk drainase, tapi untuk aspal itu gak mungkinlah kita disuruh mengaspal," katanya.

Sayangnya, Wadin Haloho tidak dapat memastikan siapa yang memberikan uang, siapa saja yang menerima serta jumlah uang yang diberikan. (SS8/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru