Ketua Umum Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Daerah Sumatera Utara (Sumut), Dr Arnot Napitupullu MPdK, Selasa (7/6) terharu menyambut usulan sejumlah pendeta yang bersedia mengadakan kolekte dalam ibadah guna membantu biaya Kontingen Pesparawi Sumut ke Pesparawi Yogyakarta 2022. “Memang, hal tersebut sudah kami pikirkan dan hendak dieksekusi. Tetapi dengan adanya usulan dari pendeta dan gembala jemaat yang kami terima, kami jadi haru... haru sekali,” ujarnya didampingi Sekretaris Er Tenta Manik seusai diterima Gembala Pembina GBI Rumah Persembahan Pdt R Bambang Jonan serta sejumah pendeta dari aras nasional.
Pertemuan dengan gembala senior itu semula dimaksudkan melaporkan rencana keberangkatan Kontingen Pesparawi Sumut ke Yogyakarta. Di pertemuan itu, Ketua Panitia Persiapan dan Kontingen Sumut ke Pespawari Yogyakarta Pdt Dr Eben Siagian memaparkan kondisi terkini. “Tak ada biaya sama sekali. Pada iven yang lalu, ada bantuan dari Pemprov Sumut tapi hingga kini, belum. Maksudnya sangat minim,” ujar pria yang juga Sekum PGI Sumut tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Pdt Bambang Jonan mengusulkan agar gereja membantu dengan melibatkan masyarakat.
Misalnya, mengadakan kolekte untuk membantu. Mencari donasi berdasarkan kasih.[br]
Arnot Napitupulu berterima kasih karena keluhan LPPD Sumut dan Panitia langsung direspon oleh sejumlah gembala.
“Dasarnya, pasti warga Kristiani tahu bahwa Pesparawi tak sekadar bermazmur dan bertanding untuk mengharumkan nama provinsi tapi lebih dutekankan pada memuliakan-Nya,” ujarnya.
Teknis dari rencana kolekte tersebut, lanjutnya, diserahkan pada gereja-gereja. “Yang pasti, kontingen ingin memberi yang terbaik,” tegasnya. “Itu sebabnya LPPD Sumut dan panitia tur menemui sinode dan pucuk pimpinan gereja. Selain minta doa juga dukungan lainnya!”
Ia mengatakan, Pesparawi Yogyakarta diadakan pada 19 Juni dengan mempertandingkan 12 kategori yang seluruhnya diikuti LPPD Sumut. “Itu hasil dari Pesparawi Sumut di Pematangsiantar pada 2021. Kontingen yang juga yang diutus.
Masing-masing kontingen juga berusaha dengan kemandirian. LPPD Sumut juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti Pre Competition Concert Tim Pesparawi Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 dengan hasil di luar ekspektasi. Massa membeludak dan dukungan pimpinan gereja bahkan pimpinan agama di luar Kristen,” ujarnya.
Ia berterima kasih apresiasi pimpinan agama atas upaya tersebut. “Saya mengapresiasi kerja keras panitia yang dipimpin Pdt Dr Eben Siagian, A Mosen Tambunan serta seluruh pihak yang terlibat,” tegasnya.[br]
Ia melaporkan, personil yang akan diberangkaatkan sebanyak 285 orang dengan anggaran dibutuhkan Rp2 miliar lebih.
“Sementara yang dianggarkan di APBD Sumut tahun 2022 hanya Rp 500 juta,” kata Dr Arnold Napitupulu. “Sisanya, LPPD Sumut dan panitia berharap muzizat-Nya dan kerja keras melibatkan gereja!”
Pdt Eben Siagian mengakui kondisi yang memiriskan tapi apapun ceritanya nama-Nya harus dimuliakan dan Sumut tetap harus berbuat di tingkat nasional. “Bantulah,” harapnya.
Hal serupa diutarakan A Moses Tambunan. “Saya ngotot melakukannya karena inilah pengabdian di sisa usia saya. Saya tak malu mengemis. Ke Gubernur Edy Rahayadi pun saya lakukan ini. Saya mengemislah,” tegasnya. (R10/f)