Medan (SIB)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)/Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Pdt Dr Willem Tumpal Pandapotan Simarmata, Jumat (17/6), mengembuskan napas terakhir di RS Columbia Asia Medan di usia 68 tahun, karena kanker paru.
Sesaat sebelum wafat, sejumlah tokoh Kristen ibadah singkat bersama keluarga di ruang perawatan. Di tempat terpisah, Anton Panggabean memimpin hening cipta dan memanjatkan doa bersama orang muda Kristen khususnya kontingen dan pengurus LPPD Medan yang hendak bertolak ke Yogyakarta.
Saat membezuk almarhum, kondisi Em Ephorus HKBP tersebut sudah tak merespon penuh tapi jemari tangannya masih bergerak ketika digenggam. Istri almarhum, Lersiani br Purba, membisikkan ke telinga para tetamu yang hadir. “Bapak cerita, ada rencana besar bersama Pak Ferdinandus,” ujarnya.
Yang dimaksud rencana besar adalah umat Kristen harus memeringati hari besar agama, minimal perayaan Natal dan Paskah bersama. Menceritakan itu, Lersiani br Purba dan JA Ferdinandus saling bertangisan dan sama-sama menguatkan.[br]
JA Ferdinandus menyampaikan pada istri almarhum bahwa Em Ephorus cerita mengenai kondisinya yang menurun. “Ibu harus kuat dan semakin sehat,” ujarnya.
Doa bersama dipimpin Ketua Yayasan Sumatera Berdoa Pdt Dr Robert Benedictus didampingi Pdt M Haraharap, Nurhawati Simamora, Suzy Ferdinandus bersama anak dan menantu serta cucu. Di pojok ruangan, putra bungsu almarhum, Joel Simarmata yang berada di kursi roda, tertunduk.
JA Ferdinandus berharap, apa yang dirintis Em Ephorus, diteruskan oleh keturunan almarhum. “Karena kerajaan Tuhan harus terus dipermuliakan,” ujarnya.
Terpisah, di STT Sumatera Utara Jalan Sembada Pd Bulan Medan, Ketua Umum LPPD Medan Anton Panggabean memimpin hening cipta dan doa bersama dengan Kontingen LPPD Medan yang hendak berangkat ke Yogyakarta. “Almarhum, Em Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata tak hanya punya perhatian dan konsern pada pemuliaan-Nya tapi sebagai motor menempa dan mencetak kader gereja, termasuk kita yang di sini,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pengurus dan kontingen LPPD Medan berdoa untuk arwah almarhum. “Almarhum adalah teladan bagi kita, khususnya generasi muda Kristen,” tutup Anton Panggabean.[br]
Almarhum lahir di Samosir pada 4 Juli 1954. Melayani-Nya mulai dari level terendah hingga menjadi Sekjen dan Ephorus HKBP dan sebelumnya menjadi Ketua Umum PGI Wilayah Sumut hingga menjadi Moderator CCA (Christian Conference of Asia) dan Moderator UEM 2016-2020.
Saat kontestasi menjadi senator, almarhum mendapat suara terbanyak di Sumut dengan perolehan 803.638 suara. Dua bulan sebelum wafat, dokter yang merawat mendeteksi kanker paru yang menyebar hingga harus istirahat total.
Sebulan lebih dirawat, pada Jumat (17/6), hampir kehilangan kesadaran penuh. “Saturasinya masih bagus, di atas 85 tapi tensinya terus menurun, di bawah 50,” cerita Lersiani br Purba.
Belum diketahui kapan rencana pengebumian karena masih rapat keluarga. Keluarga inti, boru, anak dan menantu serta 10 cucu terus berada di dekat almarhum. (R10/f)
