Jakarta (SIB)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkit banyaknya pertanyaan perihal deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari partainya. Megawati masih menyembunyikan capres-cawapres PDIP.
"Tentu semuanya berpikir kenapa ya Ibu, sudah banyak itu pertanyaan, kapan mau mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden," kata Megawati dalam penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
Megawati meminta semua pihak bersabar menanti capres-cawapres PDIP. Megawati menyebut waktu penentuan capres-cawapres masih lama karena itu dia masih menyembunyikan nama-nama.
"Ya sabarlah sedikit, orang waktunya masih dua tahunlah. Ya boleh dong saya umpetin aja terus karena saya toh pernah mengatakan di sekolah BIN ketika saya diundang ke sana, saya mengatakan begini, dan ini dari sisi pengalaman saya yang bermain politik itu sudah dari tahun 1986 terjun. Akhirnya saya membuat kesimpulan menjadi presiden itu sebetulnya mudah karena saya mengatakan dari pejabat sampai presiden itu karena aturannya sudah dibuat," kata Megawati.[br]
Merenung
Meski menyebut menjadi presiden mudah karena aturannya sudah ada, Megawati mengakui terus mencari sosok pemimpin yang pas. Megawati harus merenungkan sosok pemimpin agar tepat.
"Tetapi yang saya renungkan adalah mencari sosok pemimpin. Karena kalau penjabat, presiden pun sebenarnya masuk pegawai negeri loh," kata Megawati.
Rekomendasi Rakernas
Dalam Rakernas II PDIP, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diminta membacakan rekomendasi terkait ideologi, sistem politik, dan Pemilu 2024 hasil Rakernas II PDIP.
Ada tujuh poin rekomendasi yang dibacakan Ganjar. Poin keempat dari rekomendasi Rakernas II PDIP yang dibacakan Ganjar membuat peserta riuh bertepuk tangan. Rekomendasi poin keempat itu berkaitan dengan keputusan pencapresan yang berada di tangan Megawati sesuai mandat kongres.
"Rakernas II Partai menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, berdasarkan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai, dan tradisi demokrasi partai adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai Profesor Doktor Honoris Causa Megawati Soekarnoputri," kata Ganjar membacakan rekomendasi tersebut.
Mulai Jajaki
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan usai rapat kerja nasional (rakernas) II, partainya akan mulai menjajaki pertemuan dengan para partai politik untuk jalin kerja sama. Hal itu juga yang menjadi arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.[br]
"Ya tentu saja dengan seizin ketua umum saya bisa sampaikan bahwa kerja sama yang akan dilaksanakan bahwa tentu saja kita akan menjajaki kerja sama dengan semua partai yang ada. Jadi bukan karena PDIP belum bertemu, belum bersilaturahmi kemudian belum melakukan pendekatan dianggap bahwa PDIP kayanya nggak mau bekerja sama," kata Puan seusai Rakernas.
Silaturahmi ke partai politik menjadi salah satu agenda seusai rakernas. Puan mengaku dirinya pun diperintahkan Megawati untuk menjajaki komunikasi.
"Silaturahmi tadi disampaikan silaturahmi itu wajib dilakukan dan insyaallah dan setelah rakernas kita akan memulai melakukan silaturahmi silaturahmi, dan tadi saya diminta ibu ketum sebagai Ketua DPR bisa ikut menjajaki kerja sama, ada silaturahmi," ujarnya.
Selain silaturahmi, Puan mengatakan Megawati meminta para kader solid serta turut mengedepankan program kesejahteraan rakyat.
"Tentu saja sesuai dengan arahan ketua umum, PDIP diminta untuk solid bekerja ke bawah dengan tiga pilarnya dan tentu saja mengedepankan semua program kesejahteraan rakyat," ujarnya.
"Kemudian untuk pemenangan selain apa yang sudah dilakukan, selain bekerja ke bawah ke lapangan. Kami juga meminta penyelenggara pemilu nanti dalam membuat aturannya agar bisa mengedepankan dan berkomitmen sehingga mengedepankan bagaimana pemilu bisa berjalan dengan damai menjaga kesatuan agar persatuan Indonesia bisa terjaga," lanjut Puan.
Arahan lain, kata Puan, Megawati meminta kepala daerah kembali ke daerah masing-masing untuk terus bekerja. Terakhir, kesepakatan terkait keputusan capres dan cawapres yang berada di tangan Megawati.
"Terakhir ibu ketum mengimbau agar kepala daerah bisa kembali ke daerahnya masing-masing bekerja untuk rakyat. Tentu saja yang terakhir adalah sesuai hasil rakernas bahwa rakernas menyepakati bahwa terkait dengan capres cawapres Ibu Ketum Megawati mempunyai hak prerogatif untuk nantinya menentukan siapa capres dan cawapres dari PDIP yang nantinya akan disampaikan pada waktunya," tuturnya. (detikcom/a)