Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 29 Oktober 2025

Effendi Simbolon Soroti Kinerja Ketua DPD RI

Redaksi - Sabtu, 02 Juli 2022 10:06 WIB
600 view
Effendi Simbolon Soroti Kinerja Ketua DPD RI
(KOMPAS.com / Mei Leandha)
Anggota Komisi I DPR RI dari PDI-P, Effendi Simbolon.
Jakarta (SIB)
Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Effendi MS Simbolon menyoroti kinerja Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang selama ini banyak menggunakan fasilitas bahkan institusi DPD RI untuk memperjuangkan kepentingan politiknya sendiri.

Pergi kemana-mana hanya bicara politik atas nama DPD RI yang seharusnya tidak boleh.

"Misalnya menggugat President Threshold (PT) ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar dihapus menjadi nol persen. Itu kan untuk kepentingan pribadinya agar bisa nyapres 2024. Itu tidak boleh," kata anggota Komisi I DPR RI itu kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (30/6), didampingi pengamat pertahanan militer DR. Connie Rahakundini Bakrie MSi dan moderator Friederich Batari.

Dikatakan, PT 20 persen itu agar para Capres terseleksi dengan baik, sehingga tidak semua orang dengan bebas bisa nyapres. Kalau nol persen, yang mau nyapres bisa ribuan orang.

“Itu mau Pilpres atau Sipenmaru (Sistem penerimaan mahasiswa baru)?" tanya Effendi Simbolon sambil menyebutkan, kalau memang mau nyapres bikin saja partai. Akan dilihat apakah partainya dipilih rakyat atau tidak.[br]

Kalau dipilih dan dapat suaranya berapa, itulah yang dijadikan mandat amanat rakyat untuk maju nyapres. Jangan pakai lembaga DPD RI untuk gugat PT Presiden untuk nyapres.

Apalagi, kata Effendi, kalau kepentingan politik pribadi menggunakan lembaga DPD RI berikut anggaran dari APBN, mau jadi apa republik ini.

“Saya sebagai anggota DPR RI dari FPDI-P terikat dengan 9 fraksi DPR RI yang lain. Kalau keluar gedung ini tidak bisa membawa-bawa DPR RI," ujar Effendi seraya menyebutkan kesibukan politik LaNyalla sangat luar biasa.

"Pagi hari bisa di sini, siang di situ, sore di sana, dan malam hari di luar sana. Tulis itu dan anggota DPD RI yang lain pada kemana?. Tidak ada yang berani mengkritisi" keluhnya. (H1/d)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru