Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 23 Agustus 2025
58 Tahun Melayani Jemaat

GKPI Simpang Limun Medan Luncurkan Pesta Pembangunan/Renovasi

* Jemaat Gereja Mohon Penertiban Parkir Kendaraan saat Ibadah
Redaksi - Kamis, 28 Juli 2022 10:13 WIB
951 view
GKPI Simpang Limun Medan Luncurkan Pesta Pembangunan/Renovasi
Foto: SIB/Horas Pasaribu
AUDIENSI: Kabiro Redaksi Medan I, Martohap Simarsoit (3-kiri) menerima audiensi Pendeta GKPI Simpang Limun, Pdt Tubiran Simamora (2-kiri) bersama Pnt Rosmauli H Marbun SH dan Pnt Remina Br Sinaga SE, di kantor SIB, Selasa (26/7).&nbs
Medan (SIB)
Pimpinan GKPI Jemaat Khusus Simpang Limun Medan Pdt Tubiran Marganda Tua Simamora MTh didampingi panitia pembangunan GKPI Jemaat Khusus Simpang Limun, Pnt Remina Br Sinaga SE (ketua), Berliana Br Simanjuntak SE (bendahara) dan Pnt Rosmauli H Br Marbun SH, beraudiensi ke Redaksi Sinar Indonesia Baru (SIB) di Jalan Brigjen Katamso No 66 AB, Selasa (26/7). Mereka diterima Kepala Biro (Kabiro) Redaksi SIB Medan Wilayah 1 Martohap Simarsoit SH MH mewakili pimpinan.

Pdt Tubiran mengatakan, kunjungan mereka untuk menyampaikan rencana pelaksanaan Pesta Pembangunan/Renovasi Bangunan GKPI yang akan dilangsungkan akhir Agustus.

"Ada beberapa bagian gereja yang butuh renovasi, seperti teras depan, selasar samping, pengecatan dinding dan plafon dalam, peninggian lantai gereja dan altar, perubahan tangga, penggantian atap dan plafon, pekerjaan pagar dan lainnya.

Pembangunan gereja tersebut membutuhkan biaya Rp 1.092.137.900," kata Tubiran.

Panitia sudah menganggarkan sumber dana dari persembahan, proposal, pembagian struk, bantuan Pemrov Sumut, bantuan Pemko Medan, saldo rekening gereja dan pesta penggalangan dana. Tujuan pembangunan gereja untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan yang sudah berlangsung selama 58 tahun kepada 250 Kepala Keluarga (KK) jemaat. Banyak yang harus dibenahi terlebih untuk mengantisipasi banjir, begitu juga masalah kenyamanan jemaat untuk memperoleh akses saat ibadah hari Minggu, jelas Pdt Tubiran.

MOHON PENERTIBAN
Selain itu Pdt Tubiran juga meneruskan keluhan warga Jemaat GKPI Simpang Limun mengenai akses keluar masuk kendaraan jemaat saat beribadah di hari Minggu akibat kesemrawutan jalan di depan gereja.

Dijelaskan, lokasi gereja yang bersebelahan dengan pasar Jalan Kemiri Simpang Limun membuat jemaat mengeluhkan kendaraan warga yang parkir di sepanjang Jalan Kemiri sampai ke pintu gerbang gereja, sehingga jemaat kesulitan keluar/masuk beribadah.

Kondisi demikian, kata Tubiran, sudah berlangsung bertahun-tahun. Pendeta sebelumnya juga pernah menyurati pihak Pemko Medan, tapi sampai sekarang belum ada solusi yang bisa dilakukan.[br]

Kendaraan paling ramai parkir di kawasan/depan gereja tersebut di hari Sabtu dan Minggu. Padahal di hari Minggu, warga GKPI Simpang Limun beribadah, maka tidak jarang jemaat beradu mulut saat mau masuk gereja karena tidak bisa parkir atau terhalang kendaraan yang parkir di pintu gerbang gereja. Belum lagi suara-suara keras dari petugas parkir saat mengatur parkir yang terdengar saat berlangsungnya beribadah.

Selain dipenuhi parkir, sekitar Jalan Kemiri di dekat gereja juga banyak orang berjualan sayur dan ikan, sehingga kondisinya makin semrawut. Pihak gereja berharap ada solusi yang dilakukan pihak Pemko Medan mengatasi kesemrawutan jalan di kawasan/depan gereja.

Untuk itu, kata dia, pimpinan gereja dan perwakilan jemaat berencana menemui Wali Kota Medan, Bobby Nasution, guna menyampaikan langsung permasalahan yang sudah bertahun-tahun ini.

Permintaan kami tidak terlalu banyak. Kami sangat memahami kalau penjaga parkir dan pedagang di sana mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tapi mohonlah, di hari Minggu dan di hari-hari besar Agama Kristen kami bisa beribadah dengan tenang, harapnya.

Menanggapi itu, Martohap Simarsoit menyampaikan pengharapannya, apa yang sudah direncanakan dan dipersiapkan panitia, pembangunan/renovasi GKPI Simpang Limun dapat terlaksana dengan baik dalam peningkatkan pelayanan, memuji dan memuliakan Tuhan melalui ibadah. "SIB selalu mendukung yang namanya pembangunan, baik pembangunan jasmani dan rohani," ujar Martohap.[br]

Menyinggung tentang kesemrawutan perparkiran di jalan depan/kawasan gereja, Martohap menghimbau pimpinan GKPI Simpang Limun maupun jemaatnya menyikapi dengan bijaksana dalam mencari jalan keluar, terutama saat gereja kelak menemui Wali Kota Medan. Semua masyarakat tentunya harus tertib dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Hadapi masyarakat sekitar dengan pendekatan kasih ketika mau mencari solusi terbaiknya, agar suasana kondusif selalu terpelihara dengan baik," ujar Martohap berpesan. (A8/BR1/c)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru