Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 24 Oktober 2025

Panglima TNI Jawab Isu Tak Harmonis dengan KSAD

Redaksi - Selasa, 06 September 2022 09:19 WIB
628 view
Panglima TNI Jawab Isu Tak Harmonis dengan KSAD
(Foto Ant/Aprillio Akbar)
RAPAT KERJA: Wamenhan Muhammad Herindra (kanan) berbincang dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). Rapat kerja tersebut membahas RKA Kemhan/
Jakarta (SIB)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjawab isu yang menyebut dirinya memiliki hubungan tak harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Andika menyebut dirinya bekerja sesuai dengan aturan.

"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi. Tapi, tetap melakukan tugas pokok fungsi saya sesuai dengan peraturan perundangan," kata Jenderal Andika usai rapat Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Jenderal Andika mengaku dari sisinya tak ada permasalahan dengan Jenderal Dudung. Andika menegaskan kerjanya sebagai Panglima TNI sesuai dengan tugas dan aturan main.

"Ya dari saya tidak ada (yang tidak sependapat), karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundangan tetap berlaku selama ini. Jadi nggak ada yang kemudian berjalan berbeda," ujarnya.

Jenderal Andika enggan bicara lebih jauh soal dirinya di mata Jenderal Dudung. Andika meyakini kerjanya selama ini di jalan yang sudah sesuai dengan aturan.

"Itu ditanyakan langsung saja. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan. Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," imbuhnya.

Terkait anak dari Dudujung tidak lolos Akmil, Jenderal Andika menyebut anak Dudung sudah lolos Akmil.

"Sekarang sudah masuk, sekarang sudah masuk jadi bagian dari mereka yang diterima," kata Jenderal Andika.[br]





Tak Harmonis
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyoroti kabar hubungan Andika Perkasa dengan Dudung Abdurachman yang diisukan kurang harmonis.

Mulanya, Effendi meminta penjelasan terkait isu hubungan Andika dengan Dudung tidak harmonis. Effendi kemudian menyoroti isu anak Dudung yang gagal mengikuti seleksi Akmil.

"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?" kata Effendi saat rapat.

Effendi menyebut seluruh pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk berkaitan dengan seleksi Akmil.

"Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari Bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak," ujarnya.

Dia juga menyebut ada isu anak Dudung tidak lulus Akmil karena masalah umur.

"Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, Pak, dari mulai pertentangan soal ini, soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan katanya. Saya nggak tahu, silakan nanti Bapak jelaskan," kata Effendi.

Effendi mengaku sebagai 'anak kolong' juga. Dia mengakui Panglima TNI Jenderal Andika memang pribadi yang tegas dan patuh.

Dia juga mengungkit sindiran orang soal Jenderal Andika yang terlalu ikut mengurusi hal-hal kecil.

"Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu Anda orang perfeksionis. Tapi sayangnya punishment di Anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, Pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain, Pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," ujar politikus PDIP itu.[br]




Merusak Tatanan
Effendi Simbolon kembali menyebut isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Dudung sudah jadi rahasia umum.

"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," kata Effendi.

Dalam kesempatan itu, Effendi Simbolon menyinggung ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung. Menurutnya, hubungan senior dan junior di TNI jadi terganggu.

"Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, Pak. Dengan segala hormat saya, Pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.

Rapat Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diketahui membahas rencana kerja dan anggaran sempat diwarnai dengan interupsi. Rapat dimulai dengan interupsi dari para anggota Komisi I DPR.

Selain Andika, turut hadir KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAL Yudo Margono. Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto diwakili oleh M Herindra dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto.

Prabowo diketahui tengah mendampingi Presiden Jokowi di Istana Bogor. Sementara Dudung diketahui melaksanakan kunjungan ke wilayah Kodam II Sriwijaya dalam rangka pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Yonif.

Anggota Komisi I DPR Helmy Faishal Zaini mengatakan kehadiran Dudung dinilai penting dalam rapat kali ini. Menurutnya, kehadiran Dudung penting untuk menepis isu hubungan Panglima TNI Andika dengan Dudung tidak harmonis.

"Bahwa dalam kaitan penyampaian penting sekali pendapat yang bersangkutan untuk hadir dalam kaitan ini Panglima sudah hadir dan kita harapkan Pak KSAD bisa hadir sekaligus untuk menepis di social media di berbagai macam kita itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD," jelas Faishal.

"Saya kira ini harus kita clear-kan mengingat kita ini membutuhkan persatuan menghadapi situasi politik yang kita semua ketahui ada masalah di Papua yang memerlukan kebersatuan kita," sambungnya. (detikcom/c)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru