Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 23 September 2025

Inspektorat Usut Guru SMA di Jakarta Utara Diduga Jegal Nonmuslim Jadi Ketua OSIS

* Sejumlah Guru Bungkam, Enggan Diwawancarai
Redaksi - Jumat, 21 Oktober 2022 09:04 WIB
296 view
Inspektorat Usut Guru SMA di Jakarta Utara Diduga Jegal Nonmuslim Jadi Ketua OSIS
(Foto: iStock)
Ilustrasi suasana ruang kelas
Jakarta (SIB)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan pengusutan kasus dugaan aksi intoleran yang dilakukan oknum guru SMA di Jakarta Utara.

Heru menuturkan saat ini Inspektorat bersama Dinas Pendidikan turun tangan memeriksa oknum guru tersebut.

"Inspektorat dengan Disdik sudah turun," kata Heru Budi saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).

Heru menuturkan, sampai saat ini dirinya belum menerima laporan pemeriksaan dari Inspektorat DKI Jakarta. Prinsipnya, pihaknya akan melakukan pemeriksaan sesuai mekanisme yang diatur.

"Kan itu ada mekanisme ASN (aparatur sipil negara), ditanya, dibahas," jelasnya.

Bungkam
SMAN 52 Jakarta menjadi perhatian publik usai muncul kabar guru yang juga wakil kepala sekolah ini diduga menjegal atau mengarahkan agar siswa nonmuslim tak diloloskan dalam pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Utara pun telah melakukan tindakan terkait polemik yang terjadi di sekolah yang berada di wilayah Cilincing, Jakarta Utara tersebut.

Perkara ini diketahui ketika Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah menerima laporan ada rekaman percakapan suara yang diduga melibatkan g guru di SMAN 52 Jakarta berupaya agar siswa nonmuslim tak lolos maju ke fase tiga besar dalam seleksi wawancara calon ketua OSIS.

Percakapan menunjukkan alasan oknum guru tak meloloskan siswa karena bukan beragama Islam. Belakangan, siswa tersebut memang tak lolos dalam tiga besar pemilihan ketua OSIS.

Pihak SMAN 52 Jakarta saat akan di konfirmasi dan klarifikasi terkait perkara tersebut kepada manajemen sekolah yang bersangkutan, Kamis (20/10) pagi, tak ada keterangan dari pihak sekolah.

Sejumlah guru yang ditemui pun bungkam saat dimintai keterangan mengenai perkara itu.

Seorang staf guru yang ditemui di SMA tersebut, menyatakan keengganan untuk diwawancara media terkait perkara tersebut.

Dia pun menegaskan, pihak sekolah sudah melakukan klarifikasi atas kasus ini ke pihak dinas terkait.

"Kita juga ada kegiatan, mengajar juga, kalau untuk wawancara sepertinya belum bisa. Itu juga sudah melakukan klarifikasi ke Suku Dinas sampai Dinas," kata staf yang enggan dituliskan namanya itu.

Saat ditanya keberadaan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, Ia mengklaim keduanya tengah berdinas di luar sekolah.

"Sampai kapan selesainya kegiatan itu belum tahu," tambahnya.

Senada, staf sekolah lain yang di temui juga menyatakan hal serupa. Mereka enggan untuk berkomentar terkait kasus ini.

"Ke kepala sekolah langsung saja," kata staf itu singkat.

Pihak sekolah yang coba ditelepon dari nomor yang tertera di situs resmi dan papan nama yang terpancang di SMAN 52 Jakarta, setelah beberapa kali mencoba, telepon itu tak bisa terhubung.

Sama halnya ketika mencoba menghubungi Kepala Sekolah SMAN 52 Jakarta Sugiharto melalui pesan singkat dan telepon.

Namun yang bersangkutan tak merespons hingga berita ini diturunkan. (detikcom/CNNI/c)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru