Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 06 Oktober 2025

Suami Ketua DPR AS Diserang dengan Palu, Tulang Tengkorak Patah

Redaksi - Minggu, 30 Oktober 2022 09:07 WIB
469 view
Suami Ketua DPR AS Diserang dengan Palu, Tulang Tengkorak Patah
(Foto: AP)
OLAH TKP: Personel kepolisian San Fransisco melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari barang bukti di rumah Paul Pelosi. Suami dari ketua DPR AS, Nancy Pelosi tersebut mengalami patah tulang tengkorak akibat diserang dengan palu o
California (SIB)
Seorang penyusup menyerang suami Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi di rumah mereka di California, AS dengan palu, hingga mengalami patah tulang tengkorak.

Dia kini dalam pemulihan di rumah sakit usai menjalani operasi.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/10), juru bicara Pelosi, Drew Hammill, mengatakan Paul Pelosi "diserang di rumahnya oleh seorang penyerang yang bertindak dengan kekerasan dan mengancam nyawanya saat menuntut untuk bertemu dengan Ketua DPR tersebut."

"Pak Pelosi dirawat di Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco di mana dia menjalani operasi yang sukses untuk memperbaiki patah tulang tengkorak dan cedera serius pada lengan dan tangan kanannya," ujar juru bicara Pelosi tersebut.

"Dokternya mengharapkan pemulihan penuh," tukas Hammill.

Saat kejadian pada Jumat (28/10) waktu setempat, Paul Pelosi (82) berada di rumah sendirian karena istrinya sedang bekerja di Washington, DC.

Polisi San Francisco mengatakan petugas menemukan penyerang di rumah pasangan itu sebelum pukul 02:30 waktu setempat, di mana si penyerang dan Paul Pelosi sedang berebut palu.

"Tersangka menarik palu dari Pak Pelosi dan menyerangnya dengan kasar," kata kepala polisi San Francisco Bill Scott kepada wartawan.

Dia mengidentifikasi penyerang sebagai David Depape berusia 42 tahun, yang kini ditahan polisi.

Pada konferensi pers Jumat malam, Scott mengatakan bahwa dia belum bisa secara terbuka mengungkapkan dugaan motif kejahatan tersebut.

"Ini bukan tindakan acak," kata Scott. "Ini disengaja, dan itu salah," ujarnya. "Semua orang harus muak dengan apa yang terjadi pagi ini," tegasnya.

Media-media AS, mengutip sumber keluarga, mengatakan penyusup mengatakan kepada Paul Pelosi bahwa dia akan mengikatnya dan menunggu hingga istrinya pulang.

Dilaporkan bahwa Paul berhasil menghubungi 911 ketika pria itu lengah.

Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa penyusup itu berteriak, "Di mana Nancy?" selama penyerangan.

Scott mengatakan Depape akan didakwa dengan percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, perampokan, dan kejahatan berat lainnya.

Ancam AS
Serangan kekerasan kepada Paul Pelosi, suami Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi, terjadi sepekan sebelum pemilu paruh waktu AS digelar. Ini adalah momen ketika tensi politik semakin memanas.

Seakan memperkuat pernyataan ini, beberapa jam setelah serangan terhadap Paul terjadi pada Jumat (28/10) waktu setempat, pemerintah AS membagikan buletin kepada penegak hukum di seluruh negeri.

Isinya memperingatkan adanya "ancaman yang semakin meninggi berupa kekerasan ekstremisme domestik kepada para kandidat dan petugas pemilu oleh individu-individu yang memiliki kedukaan ideologi.”

Juga pada Jumat, Kementerian Pertahanan AS mengumumkan seorang pria dari Pennsylvania mengaku bersalah telah mengancam seorang anggota kongres - anggota kongres Demokrat Eric Swalwell dari California- melalui telepon beberapa kali.

Dia mengancam staf kantor Swalwell di Washington, bahwa dia akan mendatangi Gedung Capitol dengan senjata api.

Berbagai ancaman ini menjadi pertanda bahaya yang menghadang sebelum Partai Demokrat dan Republik bertarung dalam pemilihan umum paruh waktu, yang akan menentukan partai mana yang berkuasa di Kongres tahun depan, satu momen penting dalam sejarah AS.

Partai Republik memperingatkan bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk menjegal kepresidenan Joe Biden dari partai Demokrat.

Sementara Partai Demokrat berkata, demokrasi AS menjadi pertaruhan, karena sejumlah kandidat anggota Partai Republik sebelumnya terang-terangan menolak hasil pemilu presiden 2020.[br]




Teori Konspirasi
Pria penyerang, Paul Pelosi diduga pernah memposting berbagai meme dan teori konspirasi di media sosial Facebook, mulai dari tentang vaksin Covid-19, pemilu 2020, hingga serangan 6 Januari 2022 di Gedung Capitol.

Dikutip dari CNN, Sabtu (29/10), keluarga DePape mengatakan, pria tersebut telah lama diasingkan dari keluarga dan membenarkan bahwa akun Facebook yang disebutkan memposting berbagai hal soal konspirasi betul milik pelaku.

Ayah tirinya, Gene DePape mengatakan David DePape dibesarkan di Powell River, British Columbia, dan meninggalkan Kanada sekira 20 tahun yang lalu untuk mengejar kekasihnya ke California.

"Saya benar-benar tidak tahu harus berpikir apa (tentang dugaan serangan keponakannya terhadap Pelosi). Mudah-mudahan kabar ini tidak benar. Aku tidak ingin mendengar hal seperti itu," ujar paman pelaku, Mark DePape.

Orang-orang yang mengenal DePape di California menganggapnya sebagai orang aneh.

Satu artikel pada 2013 di San Francisco Chronicle mengidentifikasi DePape sebagai 'pembuat perhiasan rami,' dan mengatakan bahwa dia tinggal bersama seorang aktivis nudis.

Foto-foto lain yang diterbitkan oleh Chronicle menunjukkan DePape berpakaian lengkap pada acara pernikahan bugil di tangga Balai Kota San Francisco.

Linda Schneider, seorang penduduk California mengatakan kepada CNN bahwa dia mengenal DePape kira-kira delapan tahun yang lalu dan menilai tersangka sebagai orang pemalu.

"Dia bilang, dia bahkan tidak bisa pergi sendiri ke bank untuk membuat rekening karena dia takut berbicara dengan teller," kata Schneider.

Namun, Schneider kemudian menerima email yang 'sangat mengganggu' dari DePape di mana dia terdengar seperti 'megalomania dan tidak sesuai dengan kenyataan', sehingga ia memilih putus komunikasi.

"Saya berhenti berkomunikasi dengan dia karena tampaknya sangat berbahaya," jelasnya. (AFP/detiknews/BBCI/CNNI/d)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru