Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 21 September 2025
HUT ke-77 Bhayangkara

Jokowi Ingatkan Polri Tidak Menyalahgunakan Kewenangan Besar

Kapolri Sampaikan Capaian dalam Setahun Terakhir
Redaksi - Minggu, 02 Juli 2023 08:07 WIB
269 view
Jokowi Ingatkan Polri Tidak Menyalahgunakan Kewenangan Besar
(Foto: Liputan6)
BERI HORMAT : Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama Istri Wury Estu Handayanani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta istri dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta istri
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri terus meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri. Jokowi mengatakan kepercayaan masyarakat yang naik terhadap Polri harus terus dijaga.
"Ini perkembangan baik, tapi masih harus ditingkatkan. Polri harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi di segala lininya," kata Jokowi, Sabtu (1/7).
Amanat itu disampaikan Jokowi saat menjadi inspektur upacara HUT ke-77 Bhayangkara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Jokowi mengatakan semua program pemerintah membutuhkan dukungan Polri.
Jokowi mengingatkan agar Polri tidak menyalahgunakan kewenangan yang besar.
"Sehingga saya perlu tekankan, saya perlu tekankan, kewenangan Polri itu besar, kekuatan Polri juga besar, ini harus digunakan secara benar. Jangan ada yang disalahgunakan. Jangan lagi ada persepsi hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," kata dia.
Jokowi mengatakan masyarakat membutuhkan rasa aman, rasa keadilan, dan perasaan diayomi. Dia meminta Polri tak mengabaikan amanat untuk mampu memberi kepastian perlindungan, memberi kepastian hukum, dan mampu memberi kepastian berusaha bagi masyarakat dan pengusaha.


Tidak Boleh Blok-blokan
Presiden Jokowi juga mengibaratkan institusi Polri sebagai sapu lidi.
Sapu lidi yang harus bersatu dan bersinergi.
"Institusi Polri itu ibarat sapu lidi. Masing-masing lidi harus bersih, masing-masing lidi harus lurus, masing-masing lidi harus kuat yang diikat dengan semangat kesatuan dan sinergisitas," kata Jokowi.
Sinergisitas yang kuat diharapkan tidak membuat blok-blok di dalam institusi Polri. Jokowi juga berpesan supaya tidak ada ada 'patron-patronan' di dalam institusi Polri.
"Tidak boleh lagi ada blok-blokan. Tidak boleh ada lagi patron-patronan," tegasnya.
Selain itu, Jokowi meminta Polri menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) Polri sejak rekrutmen. Sistem promosi di lingkungan Polri juga diminta diperbaiki.
"Sistem promosi harus diperbaiki, sistem pengawasan harus diperketat. Sistem pendisiplinan harus diperkuat," tambahnya.
Tantangan Polri Semakin Berat
Jokowi mengatakan tantangan Polri ke depan akan semakin berat. Dia meminta masalah dan tantangan Polri ke depan harus dikawal ketat dan serius.
"Tantangan Polri ke depan memang semakin berat, tidak semakin ringan. Masalah kamtibmas harus dikawal ketat, penanganan isu-isu harus dikawal cepat, program prioritas nasional dan pembangunan IKN harus dikawal secara serius," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta pelayanan Polri harus ditingkatkan. Tak lupa, Jokowi juga memberi arahan terkait kejahatan yang perlu diantisipasi karena teknologi semakin canggih.
"Kualitas pelayanan harus ditingkatkan, kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi," ucapnya.


Hati-hati
Di awal sambutannya, Jokowi berpesan kepada insan Bhayangkara untuk berhati-hati.
"Salam Presisi! Salam Presisi! Salam Presisi!" kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan selamat Hari Bhayangkara ke-77 kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Kepada keluarga besar Kepolisian RI, pertama-tama, saya mengucapkan Hari Bhayangkara ke-77," katanya.
Jokowi menyampaikan Polri mengemban amanah mulia sebagai abdi negara. Di sisi lain, Jokowi berpesan agar Polri berhati-hati dalam menjalankan amanahnya karena masyarakat selalu mengawasi.
"Setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan rakyat, melindungi masyarakat, mengayomi masyarakat dan melayani masyarakat, tapi di saat yang sama Polri juga diawasi masyarakat. Hati-hati," tutur Jokowi.


Rasa Aman-Keadilan
Dia mengingatkan wewenang besar di tubuh Institusi Polri, sehingga Polri diingatkan untuk terus memberikan rasa aman dan penegakan hukum yang adil di masyarakat.
Jokowi mengingatkan Polri untuk tidak mengabaikan tugas sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.
"Masyarakat membutuhkan rasa aman, masyarakat membutuhkan rasa keadilan, masyarakat membutuhkan rasa untuk diayomi. Saya minta Polri jangan abaikan ini," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan tanggung jawab besar yang diemban Polri. Polri harus mampu memberikan kepastian hukum hingga ekonomi di masyarakat.
"Polri harus mampu memberikan kepastian perlindungan, Polri harus mampu memberikan kepastian hukum, Polri harus mampu memberikan kepastian berusaha bagi para masyarakat dan pengusaha," katanya.
Lebih lanjut Jokowi juga mengingatkan Polri untuk menghadirkan penegakan hukum yang adil. Jokowi meminta tidak ada lagi anggapan hukum hanya tajam ke kelompok tertentu.
"Saya perlu tekankan, saya perlu tekankan, kewenangan Polri itu besar, kekuatan Polri itu juga besar. Ini harus digunakan secara benar jangan ada yang disalahgunakan. Jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah tapi kumpul ke atas," pungkas Jokowi.


Terus Tingkatkan
Jokowi mengaku senang atas tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang terus mengalami kenaikan. Jokowi meminta Polri terus berbenah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Jokowi kemudian mengatakan saat ini dia senang. Sebab, kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat.
"Dan saya senang kepercayaan rakyat terhadap Polri sudah naik dari 60 persen menjadi di atas 70 persen," katanya.
Meski begitu, dia tetap meminta Polri memperbaiki diri. Dia meminta Polri terus berbenah sehingga kepercayaan masyarakat terus naik.
"Ini perkembangan baik, tapi masih harus terus ditingkatkan, Polri harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi-reformasi di segala lininya," ucap Jokowi.


Bintang Bhayangkara Nararya
Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan penghargaan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Ada empat polisi yang menerima lencana tanda kehormatan itu secara langsung dari Jokowi.
Penerima penghargaan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden Laksma TNI Hersan. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 40/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
"Sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang telah berjasa dengan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian," kata Hersan membacakan keppres tersebut.
Berikut daftar penerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya:
- Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.
- Kabagrimdik PNS Rodalpers SSDM Polri Kombes Anissullah
- PSKaur Timsat Jibom Pas Gegana Korbrimob Polri AKP Susianti B
- Bhabinkamtibmas Polsek Berastagi Aiptu Zunaidi Sembiring
Acara ini dihadiri sederet pejabat pemerintahan dan petinggi partai. Terlihat pula Menko Polhukam Mahfud Md, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menhan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri PAN-RB Hadi Tjahjanto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menpora Dito Ariotedjo, Menkop UMKM Teten Masduki, Wakil Ketua DPR RI Fraksi NasDem Rachmat Gobel.
Sementara petinggi partai, yakni Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Hadir juga Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 RI Gus Dur Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid.


Capaian polri
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara di 2023 mengangkat tema 'Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas'.
Acara tersebut sangat kental dengan nuansa persatuan. Hal terlihat dari sejumlah rangkaian acara yang menonjolkan semangat persatuan, salah satunya pada pertunjukan Kolosal Nusantara Presisi.
Kolosal Nusantara Presisi menghadirkan pertunjukan kolaborasi kesenian tradisional berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua tampil di perayaan HUT ke-77 Bhayangkara 2023. Tak hanya nyanyian, Kolosal Nusantara Presisi juga menghadirkan sejumlah pakaian dan tarian tradisional.
Perayaan HUT ke-77 Bhayangkara 2023 juga diisi dengan aksi terjun payung yang dilakukan oleh sejumlah personel gabungan TNI-Polri. Menariknya, dalam aksi terjun payung tersebut para personil menggunakan pakaian daerah daerah.
Pertunjukan Kolosal Nusantara Presisi dan aksi terjun payung dengan menggunakan pakaian daerah sengaja dihadirkan untuk mendorong persatuan Indonesia di tengah keberagaman budaya.
Tak hanya menghadirkan rangkaian acara yang kental dengan semangat persatuan, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo turut menyampaikan sejumlah capaian Polri dalam setahun belakangan.
"77 tahun mengabdi banyak tantangan yang kita hadapi. Ketidakpastian global masih terjadi sehingga sulit diprediksi. Di tengah situasi seperti ini, Polri terus hadir di tengah masyarakat dan pemerintah untuk membantu dan menyelesaikan berbagai tantangan seperti pandemi Covid-19, gejolak ekonomi global, dan berbagai macam bencana alam," kata Sigit, Sabtu (1/7).
Ada beragam capaian yang pernah diraih Polri selama satu tahun terakhir, salah satunya yakni tingkat kepuasan penanganan arus mudik Lebaran 2022 lalu. Menurutnya, sejumlah survei menunjukkan angka kepuasan masyarakat yang cukup tinggi.
"Alhamdullilah hasil survei menyebutkan 88,3% masyarakat sebut mudik lebih lancar dibandingkan tahun lalu (survei Indikator Politik) dan 89,5% masyarakat mengaku puas terhadap mudik tahun 2023," ujarnya.
Tak hanya itu, dari sisi pengamanan forum internasional, pihaknya sudah menjalankan sejumlah strategi agar forum seperti KTT G20 dan ASEAN bisa berjalan tanpa gangguan.
"Agenda internasional, Bapak Presiden memberikan arahan bahwa tidak boleh ada letupan sekecil apapun atau zero attack. Maka dari itu, Polri melakukan pendekatan preventive strike terorisme terhadap jaringan teroris dan berhasil mengamankan 279 pelaku pada 2022 dan 2023, sehingga seluruh agenda pengamanan KTT G20 atau ASEAN bisa berjalan dengan aman dan lancar," ungkap Sigit.
Ia menambahkan keamanan pada forum tersebut membuat sejumlah pemimpin dunia mau berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Bahkan presiden dan tamu negara sahabat berani berinteraksi dengan masyarakat secara langsung," ungkapnya.
Menurutnya, beragam upaya yang dilakukan oleh Polri selama satu tahun belakangan ini membuat kepercayaan publik terhadap institusi tersebut mengalami peningkatan.
"Kepercayaan kepada Polri 73,2% dari Indikator, 70% dari Charta Politika, dan 72,7% dari Populi Center," ungkapnya.
Meskipun begitu, ia mengatakan pihaknya juga bakal terus berbenah diri agar institusi Polri bisa selalu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Polri juga terbuka terhadap kritikan dan saran dari masyarakat.
"Kami terus berbenah diri untuk mewujudkan Polri Presisi. Polri terus berkomitmen untuk selalu mendengarkan kritik, saran, dan aspirasi masyarakat sebagai organisasi terbuka dan modern," jelasnya Sigit.(detikcom/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru