Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 22 September 2025

Jawab Gapeksindo SU, HT Erry Nuradi: Waktu Saya Gubernur Kontraktor Lokal Diberdayakan

Redaksi - Senin, 03 Juli 2023 09:35 WIB
329 view
Jawab Gapeksindo SU, HT Erry Nuradi: Waktu Saya Gubernur Kontraktor Lokal Diberdayakan
Kolase/harianSIB.com
Dr Ir HT Erry Nuradi MM - Erik Lumbantobing
Medan (SIB)
Dr Ir HT Erry Nuradi MM mengatakan memberdayakan kontraktor lokal adalah keharusan sebab sesuai dengan regulasi. Selain itu, memberdayakan kontraktor lokal dalam pengerjaan konstruksi adalah pilihan yang tepat untuk meningkatkan kualitas menjadi paripurna.
“Kotnraktor lokal bukan kurang kualitas, tapi semakin banyak pekerjaan dan yang dikerjakan, otomatis semakin hebat,” ujarnya di jeda penyembelihan hewan kurban Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia Perindo) SU di Jalan Cut Nyak Dhien 1 Medan, Sabtu (30/6).
Penegasan tersebut pun menjawab harapan Ketua Umum (Ketum) Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) SU, Erik Lumbantobing, yang mencontohkan sejumlah gubernur dalam membina kontraktor hingga berpartisipasi maksimal dalam pembangunan bangsa dan negara di bidang kontruksi. Sebagai pembicara di Podcast Peng Peng dengan moderator Lilik Riadi dan broadcasting senior Suhery Sasmita, Erik Tobing minta pengguna anggaran dan pengambil kebijakan memberdayakan kontraktor lokal.
Ia menunjuk ‘fenomena’ yang terjadi di mana kontraktor lokal ‘terpinggirkan’ karena hampir tidak ada pekerjaan. “Pada kepemimpinan yang lalu, gubernur merangkul dan benar-benar bermitra untuk pembinaan kontraktor dalam pengerjaan konstruksi.
Menjawab hal tersebut, HT Erry Nuradi yang mantan ketua asosiasi profesi itu mengatakan idealnya kontraktor lokal dirangkul dan diberdayakan. “Tetapi, ini pengalaman saya, bukan untuk menuding siapapun. Waktu saya gubernur, saya tidak ikut campur. Tak ada cawe-cawe tapi harus sesuai regulasi. Tak boleh menabrak aturan dan harus transparan,” tegas Gubernur SU periode 2013 - 2018 tersebut.
Tentang keriuhan mengenai kontraktor di SU, HT Erry Nuradi menegaskan tidak mau mengomentari tapi mengikuti dengan detail. “Kawan-kawan selalu memberi info dan berdiskusi. Tetapi saya tidak mau mengomentari karena semua kan berproses,” ujarnya.
Mengenai harapan diberdayakan, Ketum Gapeksindo SU minta pengambil kebijakan membuat regulasi bahwa pekerjaan yang ada dikerjakan oleh pihak yang memiliki kompetensi di bidang konstruksi yaitu asosiasi konstruksi yang sudah diakreditasi oleh kementerian sebab asosiasi konstruksi memiliki anggota yaitu, perusahaan yang profesional di bidang konstruksi.
Di SU, lanjutnya, banyak organisasi tapi ada sedikitnya 5 asosiasi bidang konstruksi yang sudah lolos akreditasi oleh pemerintah. Erik Tobing menegaskan, pemerintah sudah mengeluarkan UU Nomor 2 tahun 2017 perubahan dari UU Nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi. Semangatnya, menertibkan dunia usaha yang selama ini kurang terkendali dan agar pembangunan konstruksi di tanah air tidak dikerjakan perusahaan yang tidak tepat.
Kontraktor ingin memastikan, UU tersebut memiliki kekuaan untuk ‘melindungi’ kontraktor karena peraturan tersebut menggariskan jasa konstruksi dikembalikan kepada tuan rumahnya yakni asosiasi terakreditasi. “Profesional itu artinya bertanggung jawab atas kepercayaan. Bisa daibayangkan, jika pekerjaan diserahkan pada pihak yang tidak profesional, konstruksinya menjadi tidak tepat mutu, tidak tepat waktu hingga biaya tak dapat dipertanggungjawabkan,” sebutnya.
Erik Tobing pun minta pada kontraktor muda untuk tidak mengikuti patron kerja sebagian besar kontraktor senior termasuk dirinya. “Jadilah kontraktor muda yang berdedikasi dan berintegrasi. Maksudnya, hindari menerabas aturan karena dapat berurusan dengan hukum yang muaranya ke penjara atau ke neraka. Di kumpulan kontraktor muda Era Gapeksindo Muda, Gapeksindo melatih moral dan mental berbasis religi hingga ada batas dan aturan yang tak boleh dilanggar. Bila disalahi, urusannya penjara dan ke neraka,” tegasnya.
Ikut serta dalam podcast tersebut sejumlah profesional muda. Di antaranya Josh Ferera Sihombing, Jomy Simbolon, Ctece Excel Aditya Korua, Ahuat Tan, Christian Butarbutar yang baru menyelesaikan studi sekolah menengah tapi memenani tender di Surabaya dan Aceh, Andreas Hutagalung, Rafael Butarbutar, Dermita Sari Rajagukguk serta pengurus Gapeksindo kabupaten kota Se-Sumut. Seperti Epi Laoly dari Nias dan Stefanus Satuloh dari Nias Selatan. (R10/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru