Jakarta (SIB)
Polda Metro Jaya meminta masyarakat termasuk jemaah masjid berhati-hati dan mawas diri menjelang pemilu 2024. Salah satunya terkait penyebaran berita bohong atau hoax yang kerap bermunculan jelang tahun politik.
Hal itu disampaikan Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya dalam program 'Satu Jam Mengaji Bersama Polisi' di Masjid Al Jihad, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (6/11). Dia meminta pihak masjid mewanti-wanti jemaah untuk berhati-hati dalam penyebaran hoax.
"Dari mesjid memberikan imbauan kepada jamaah dan warga sekitar dalam menghadapi pemilu 2024, harus hati-hati informasi di medsos, banyak hoax dan tipuan," kata Badya.
Badya meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Dia meminta masyarakat untuk tidak bermain politik di tempat ibadah.
"Bijaklah dalam menggunakan medsos dengan selalu bertabayyun. Dilarang politisasi tempat ibadah, terutama tidak boleh ada atribut parpol apapun di masjid dan tidak boleh ada kampanye," ujarnya.
Badya menambahkan, program tersebut merupakan bentuk silaturahmi polisi bersama masyarakat. Selain itu kegiatan tersebut menjadi bentuk kehadiran langsung polisi di tengah masyarakat.
"Kegiatan Program Satu Jam Mengaji Bersama Polisi merupakan silaturahmi Ditbinmas Polda Metro Jaya dengan warga atau jamaah Masjid Al Jihad," ujarnya.
TOLAK
Sementara itu dilaporkan terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin Kambo menegaskan dirinya menolak terlibat politik praktis. Syafruddin menyebut Dewan Masjid tidak boleh dibawa ke dalam politik.
Hal itu disampaikan Syafruddin usai namanya sempat masuk di daftar rombongan Din Syamsuddin dalam kunjungan ke NasDem Tower. Nama Syafruddin kini sudah dihapus dari daftar rombongan Din Syamsuddin.
"Kemarin saya sudah bilang ke Pak Din, saya tidak terlibat politik praktis, Dewan Masjid tidak boleh dibawa ke dalam politik, tapi nama saya tetap dimasukkan ke dalam daftar rombongan," kata Syafruddin dalam keterangannya, Selasa (7/11).
Syafruddin menolak namanya masuk daftar karena kunjungan Din Syamsuddin ke NasDem merupakan bentuk dukungan terbuka kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Ketua ASFA Foundation ini menekankan dirinya tidak hadir dalam pertemuan Din Syamsuddin dan NasDem, termasuk juga pada pertemuan-pertemuan yang bernuansa politis lainnya.
"Sekali lagi saya tekankan, Dewan Masjid tidak boleh terlibat politik, saya pun demikian menolak terlibat di politik praktis," tutur dia.
Diketahui, Din Syamsuddin bersama sejumlah pimpinan ormas Islam bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan jajaran Partai NasDem di NasDem Tower. Seperti Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim dan Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie.
Dalam daftar rombongan yang diterima, tertulis bahwa Din Syamsuddin mengajak 15 tokoh dan Syafruddin sempat dimasukkan dalam daftar tersebut. Syafruddin diketahui tidak hadir di lokasi,
Syafruddin, usai pensiun dari Polri, bergerak dalam bidang kemanusiaan dan pendidikan berskala nasional maupun internasional. Dia bersama ASFA Foundation dan Liga Muslim Dunia turut membahas perdamaian dunia, pendidikan dan kemanusiaan. (Detikcom)