Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 30 Oktober 2025
Relawan Pengusaha Muda Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Gibran: Apakah Setelah Tamat SMA Mau Kembali ke TK?

* Bahlil: Anak Muda Berperan Mendirikan Bangsa, Kenapa Dipersoalkan Jika Anak Muda Memimpin?
Redaksi - Senin, 13 November 2023 09:26 WIB
337 view
Gibran: Apakah Setelah Tamat SMA Mau Kembali ke TK?
(Foto: Dok/nawacita)
FOTO BERSAMA: Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka foto bersama Ketua Dewan Pembina Repnas Bahlil Lahadalia (3 kiri) dan Ketua DPP Repnas Anggawira (3 kanan) dalam deklarasi Repnas Indonesia Maju di kawasan SCB
Jakarta (SIB)
Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menghadiri deklarasi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) yang digelar di kawasan Bengkel Space, Jakarta, Minggu malam (12/11).
Deklarasi tersebut digelar sekaligus dengan memperingati Hari Pahlawan. Repnas mengklaim mereka merupakan generasi yang percaya bahwa semangat muda adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan semangat pejuang ekonomi, pengusaha berkelanjutan, Repnas menyatakan dukungannya terhadap paslon Prabowo-Gibran.
"Pengusaha aktif berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan Indonesia sebagai pusat ekonomi di dunia dan insyaallah di bawah Prabowo-Gibran kita berhasil menuju ke sana," ujar Anggawira selaku Ketua DPP Repnas dalam sambutannya.
Anggawira meyakini Prabowo-Gibran dapat memenangkan kontestasi pilpres dalam 1 putaran. Selain itu, dirinya juga memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai angka 7% di bawah Prabowo-Gibran.



KEMBALI KE TK?
Sementara itu Gibran dalam sesi tanya jawab dengan pembawa acara deklarasi, bertanya ke hadirin Repnas, apa ada dari antara mereka yang masih di SMA, karena ia melihat saat memasuki tempat acara banyak sekali yang masih sangat muda-muda.
Lalu Gibran melontarkan pertanyaan kepada mereka, "Apakah kamu mau setelah selesai SMA kembali ke TK (Taman Kanak-kanak)?"
Lalu Gibran mengatakan, makanya tidak ada arah baru atau perubahan bagi kita. Yang kita narasikan adalah keberlanjutan, penyempurnaan.
Gibran juga menyampaikan dalam beberapa bulan terakhir pihaknya diserang oleh hoaks di media sosial. Namun, Gibran tak mengambil pusing serangan-serangan tersebut. Kata Gibran; senyumin aja!
"Di sini semua punya sosmed ya? Punya semua hampir semua punya? FB, Twitter, Instagram, TikTok punya ya pasti. Memang beberapa bulan ini kita ada serangan-serangan hoaks, nyinyiran, tapi saya ingatkan kepada teman-teman Repnas untuk tidak perlu ditanggapi. Senyumin aja!" kata Gibran.
Gibran juga menanggapi hasil dari sejumlah survei terkait Pilpres 2024. Menurutnya, apa pun hasilnya, harus direspons dengan kerja keras.
"Jadi tadi apa yang sudah dipaparkan Pak Bahlil (Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal), kita jalankan, kita jaga juga kemenangan di lembaga survei," kata Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan,
"Kalau jelek, kita kerja keras, kalau surveinya bagus kita kerja keras lagi, biar menang satu putaran."



ANAK MUDA BERPERAN
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia, dalam sambutannya nenyampaikan soal peran anak muda di sejarah kemerdekaan Indonesia.
"Saya ingin mengingatkan kita pada sejarah bangsa ini. Kemarin (10/11) adalah hari pahlawan di mana pahlawan pada saat itu adalah generasi-generasi yang usianya di bawah 40 tahun. Budi Utomo 1908 dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda. Seluruh anak-anak muda bangsa datang, dari Aceh sampai Papua dengan usia bahkan ada yang 25 tahun. Kemerdekaan kita capai juga dengan pelopor dan gagasan anak-anak muda. Bung Karno dipaksa untuk memproklamirkan diri untuk memerdekakan bangsa, itu juga dari desakan anak-anak muda. Bung Karno, presiden pertama kita menjadi presiden yang menterinya banyak juga di bawah 40 tahun bahkan Perdana Menteri Indonesia, Bung Syahrir itu usianya 36 tahun," ujarnya.
Dirinya pun bertanya kembali kenapa dipersoalkan jika anak muda memimpin Indonesia.
"Sejarah reformasi diakomodir juga oleh anak-anak muda. Terus kenapa orang mempersoalkan kalau anak muda yang memimpin bangsa ini. Saya mau tanya itu. Kenapa mendirikan bangsa aja anak muda bisa apalagi mengisi cita-cita kemerdekaan itu. Jadi ada apa gerangan yang membuat pemikiran kita kok lebih mundur jauh sebelum bangsa ini. Saya bingung, siapa sebenarnya yang menganut paham demokrasi yang paten itu," ujarnya.
"Di saat bersamaan kita bicara demokrasi tapi di saat bersamaan juga kita menutup ruang demokrasi itu. Teman-teman muda semua yang saya sampaikan jumlah pemilih usia 17 tahun sampai dengan 40 tahun itu jumlahnya 53%. Artinya apa, pemudalah yang akan menentukan siapa capres dan cawapres yang akan menang di pertarungan Pilpres 2024," lanjutnya.
Bahlil juga menyerahkan pilihannya kepada anak muda. Di sini, saya hanya tidak lebih dari pengantar pada masuk tahap dalam mempelopori dan ikut mengambil bagian dalam reformasi kami ini. Generasi sudah tua, usia sudah 50 tahun janganlah kita mengambil hak kesulungan anak-anak muda yang di bawah usia 40 tahun itu. Biarkan mereka menentukan nasibnya dan mereka sudah dewasa dan saya punya keyakinan capres dan cawapres yang menghargai positioning politik hanya berada pada pasangan Prabowo Gibran kita," ujarnya.
"Generasi Z sekarang bertanya apa yang kamu telah kerjakan bukan apa yang telah kamu baca. Mas Gibran sudah membuktikan itu dalam memimpin Kota Solo sudah banyak karya-karyanya. Bahkan bila perlu, dari semua capres dan cawapres, sebagian kepala daerah teman-teman muda uji aja apa yang telah mereka lakukan di wilayah kekuasaan mereka masing-masing dan dibandingkan dengan kesuksesan Mas Gibran di Kota Solo," ujarnya lagi
Bahlil juga singgung sosok Gibran yang pernah menjadi pengusaha dan sukses menjadi kepala daerah di Solo.
"Yang tahu kelakuan pengusaha, hanyalah orang yang pernah menjadi pengusaha. Dan dari semua capres dan cawapres yang ada, yang jadi pengusaha cuma Mas Gibran. Terus kenapa terjebak untuk memilih yang lain. Gak mungkin teman-teman, jangan pernah bermimpi untuk apa yang kita pikirkan dan kita perjuangkan dalam membangun dunia usaha yang baik diberikan amanah kepada orang yang tidak pernah menjalankan dunia usaha itu. Dan saya punya keyakinan, Pak Prabowo adalah jenderal, politisi, pengusaha juga dan Mas Gibran sebelum jadi wali kota adalah pengusaha dan UMKM juga. Jadi dimana lagi yang salah ini barang," pungkasnya. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru