Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 28 Oktober 2025

Megawati Sebut Insinyur Perlu Berpolitik untuk Negara

Redaksi - Kamis, 23 November 2023 11:21 WIB
177 view
Megawati Sebut Insinyur Perlu Berpolitik untuk Negara
Foto : Ant/Sudiarta Wiguna
TERIMA ANUGERAH : Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (tengah) menerima anugerah Distinguished Honorary Patron dari Asosiasi Insinyur ASEAN (AFEO) di sela pertemuan ke-41 organisasi tersebut di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (22/11)
Nusa Dua, Bali (SIB)
Megawati Soekarnoputri menyebut para insinyur di Indonesia perlu berpolitik demi kepentingan bangsa dan negara.

"Insinyur harus berpolitik demi bangsa dan negara. Para insinyur memiliki daya imajinasi tentang masa depan," kata Megawati di sela Konferensi Insinyur ASEAN (CAFEO) ke-41 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (22/11).

Presiden RI periode 2001-2004 itu menambahkan daya imajinasi itu dimiliki pula oleh ayahnya, Presiden Pertama RI Soekarno yang membayangkan Indonesia berdiri kokoh dengan fondasi mengakar kuat yakni Pancasila.

Untuk itu, ia mengajak para insinyur Tanah Air untuk belajar dari Bung Karno yang tak hanya menjadi insinyur tetapi juga perlu pemahaman filsafat, sistem politik, sistem ekonomi dan kebudayaan serta pemahaman holistik tentang rakyat, tanah air dan bangsa.

"Bagaimana membangunkan semangat juang para insinyur Indonesia agar mereka menjadi kekuatan transformasi rakyat Indonesia melalui penguasaan ilmu teknik," imbuhnya.

Megawati mengharapkan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang menaungi para insinyur Tanah Air, dapat melahirkan insinyur pelopor yang tak hanya berpikiran ke depan tapi juga membumi terkait kebutuhan rakyat.

Untuk itu, Megawati menyatakan para insinyur Indonesia harus berani mengambil inisiatif, dan bertekad untuk menguasai ilmu teknik yang paling mutakhir, dan menerapkan-nya untuk mendukung bangsa yang unggul.

Ia memahami proses tersebut memerlukan biaya tak sedikit bahkan terkandung suatu risiko.

"Namun, jika kita tidak mulai dan berani mencoba, kapan lagi kita bisa berdikari? PII saya tantang untuk berani mengambil tanggung jawab itu, agar profesi keinsinyuran benar-benar menorehkan tradisi berprestasi di dalam membangun negeri. Sudah saatnya harus berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri," ucap Megawati.

Sementara itu, Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengaku sejalan dengan gagasan Megawati terkait gagasan insinyur perlu berpolitik agar memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.

“Saya menangkap pesan beliau bahwa jangan berpikir teknik saja tapi tapi lebih luas, kompleks, berpikir ekonomi, kebudayaan, seni, supaya hasilnya jauh lebih bermanfaat kepada masyarakat termasuk politik itu. Oke, kenapa tidak?” ujarnya.


Terima Anugerah Tertinggi
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menerima Distinguished Honorary Patron, anugerah tertinggi dari Asosiasi Insinyur ASEAN (AFEO).

“Penghargaan ini bukan sekedar pengakuan atas kebijakan yang pernah saya ambil sebagai Presiden Kelima RI,” kata Megawati saat menerima penghargaan.

Menurut Megawati, yang terpenting dari penghargaan itu yakni mengandung makna pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, inovasi dan profesi keinsinyuran bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Menurut dia, profesi insinyur memiliki peran penting dalam membangun peradaban manusia.

Di Indonesia, lanjut dia, memiliki sejumlah tokoh insinyur di antaranya Presiden Pertama RI Soekarno, BJ Habibie, Djuanda, Soetami, Roeseno, Silaban, hingga Soedarsono.

“Para insinyur tersebut merupakan sosok visioner yang memahami apa yang dibutuhkan negeri. Mereka sosok teknokratik disiplin tinggi, pekerja keras, dan hadir sebagai insinyur mumpuni,” imbuhnya.

Ketua Umum PII yang sekaligus menjadi ketua AFEO (AFEO) 2023 Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan Megawati dinilai berkontribusi memberikan pemikiran, ide dan kebijakan bidang keinsinyuran.

Ia menambahkan penghargaan itu ditetapkan bukan oleh Indonesia tetapi dari Governing Board AFEO yang berisi perwakilan dari 10 negara ASEAN.

Ada pun proses penganugerahan itu sudah dibahas sejak 2022 sejak pengusulan dan penetapan penerima penghargaan tokoh berpengaruh untuk bidang keinsinyuran di Asia Tenggara. (Antara/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru