Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 28 Oktober 2025

Israel Tembaki Warga Gaza Saat Gencatan Senjata, 2 Tewas-11 Luka

Kapal Miliarder Israel Diserang Iran
Redaksi - Minggu, 26 November 2023 08:17 WIB
315 view
Israel Tembaki Warga Gaza Saat Gencatan Senjata, 2 Tewas-11 Luka
(Foto: AP/Hatem Moussa via timesofisrael)
KEMBALI KE GAZA: Warga Palestina mencoba menyeberang kembali ke Gaza utara ketika sebuah tank Israel memblokir jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah, Jumat (24/11), saat gencatan senjata sementara mulai berlaku.
Gaza City (SIB)
Pasukan darat Israel terus berusaha mencegah warga sipil Palestina untuk kembali ke bagian utara Jalur Gaza saat gencatan senjata berlangsung. Sedikitnya dua warga Gaza tewas ditembak tentara Israel saat berupaya melakukan perjalanan dari zona selatan ke zona utara daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (25/11), sejumlah besar pengungsi berusaha kembali ke rumah-rumah mereka yang ada di Jalur Gaza bagian utara ketika gencatan senjata selama empat hari diberlakukan sejak Jumat (24/11) pagi waktu setempat.
Militer Israel memperingatkan warga sipil Palestina bahwa mereka tidak akan diizinkan memasuki wilayah utara di Jalur Gaza saat gencatan senjata.
Beberapa video yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan rombongan warga sipil Palestina kembali ke rumah-rumah mereka di area Beit Lahiya yang terletak di Jalur Gaza bagian utara, meskipun militer Israel bersikeras menyatakan area itu adalah zona pertempuran.
"Warga Gaza, pergerakan penduduk dari selatan Jalur Gaza ke utara tidak akan diizinkan dengan cara apa pun," tegas juru bicara militer Israel Avichay Adraee dalam pernyataan berbahasa Arab yang diposting ke media sosial X.
"Kami mengimbau Anda untuk tidak mendekati pasukan militer dan area-area sebelah utara Lembah Gaza. Luangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan urusan Anda," imbuh Adraee dalam pernyataannya.
"Area utara Jalur Gaza adalah zona pertempuran dan dilarang untuk tinggal di sana. Perang belum berakhir dan kami mengimbau Anda untuk mematuhi instruksi dan peringatan demi keselamatan Anda," tegasnya.
Laporan kantor berita Palestina, WAFA, yang mengutip sejumlah saksi mata menyebut bahwa sekitar tujuh orang mengalami luka-luka akibat pasukan Israel ketika mereka berusaha melakukan perjalanan ke Jalur Gaza bagian utara.
Koresponden Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum melaporkan bahwa beberapa korban luka dilarikan ke rumah sakit di wilayah selatan Jalur Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera, sedikitnya dua warga Palestina tewas usai ditembak pasukan Israel saat gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza. Sekitar 11 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka di bagian kaki.
Seorang jurnalis Associated Press yang ada di lapangan melaporkan dirinya melihat langsung dua mayat dan sejumlah korban luka yang dibawa ke rumah sakit setempat.
Belum ada komentar resmi dari militer Israel atas laporan korban tewas dan korban luka selama gencatan senjata di Jalur Gaza tersebut.



Diserang Drone Iran
Sementara itu, sebuah kapal kontainer milik seorang miliarder Israel diserang oleh drone saat berlayar di Samudra Hindia. Serangan drone ini diduga kuat didalangi oleh Iran.
Serangan drone terhadap kapal kontainer di Samudra Hindia ini terjadi saat perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Gencatan senjata selama empat yang tengah berlangsung di daerah kantong Palestina itu sejak Jumat (24/11) waktu setempat.
Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya, Sabtu (25/11), informasi soal serangan drone terhadap kapal kontainer milik miliarder Israel itu disampaikan oleh seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada media terkemuka Associated Press.
Disebutkan oleh pejabat pertahanan AS bahwa sebuah kapal kontainer berbendera Malta, dengan nama CMA CGM Symi, diduga menjadi target serangan drone jenis Shahed-136 yang membawa muatan bom di perairan internasional yang ada di area Samudra Hindia pada Jumat (24/11) waktu setempat.
Menurut pejabat pertahanan AS ini, drone itu meledak hingga memicu kerusakan pada kapal, namun tidak melukai satupun awaknya.
"Kami terus memantau situasi dengan cermat," ucap pejabat pertahanan AS tersebut.
Pejabat ini menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa militer AS meyakini Iran sebagai dalang atas serangan tersebut.
Al Mayadeen, saluran satelit pan-Arab yang secara politik bersekutu dengan kelompok Hizbullah, yang didukung Iran di Lebanon, melaporkan bahwa sebuah kapal Israel menjadi target serangan di Samudra Hindia. Saluran itu mengutip sumber anonim untuk laporannya, yang kemudian dilaporkan oleh media lokal Iran.
CMA CGM merupakan perusahaan pengirim barang kaliber besar yang berkantor di Marseille, Prancis. Perusahaan itu belum memberikan komentar atas laporan Associated Press ini.
Sementara Symi merupakan perusahaan berbasis di Singapura yang dimiliki oleh Eastern Pacific Shipping, sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh seorang miliarder Israel bernama Idan Ofer. Pihak Eastern Pacific Shipping juga belum memberikan komentarnya atas laporan tersebut.
Namun demikian, menurut laporan Associated Press, para awak kapal kontainer itu bertindak seolah-olah kapal mereka sedang menghadapi ancaman.
"Serangan itu kemungkinan besar terarah, karena kapal itu berafiliasi dengan Israel melalui Eastern Pacific Shipping. Transmisi AIS pada kapal dimatikan beberapa hari sebelum kejadian, yang menunjukkan bahwa hal ini saja tidak bisa mencegah serangan," sebut perusahaan intelijen swasta Ambrey dalam analisisnya kepada Associated Press.
Belum ada tanggapan resmi dari Israel, dan belum ada komentar dari Iran atas laporan ini. (**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
431 P3K Pemkab Labura Dilantik

431 P3K Pemkab Labura Dilantik

Aekkanopan(harianSIB.com)Sebanyak 431 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Lingkungan Pemkab Labuhan Baru Utara (Labura) dila